Penjelasan Tentang Mendahulukan Makan Daripada Sholat

Penjelasan Tentang Mendahulukan Makan Daripada Sholat

Penjelasan Tentang Mendahulukan Makan Daripada Sholat

Suatu ketika kami berkumpul dengan teman-teman dalam sebuah acara mulailah perut keroncongan, saat hidangan datang tiba-tiba kumandang adzan tiba, pertanyaanya : Apakah sebaiknya sholat didahulukan atau makan dulu?

Bacaan Lainnya

JAWABAN :

Jika saat hidangan datang tiba-tiba kumandang adzan tiba dan perut keroncongan, maka lebih utama makan dulu dan makannya jangan tergesa-gesa, disebutkan dalam kitab Nailul Author As Syaukani :

بَابُ تَقْدِيمِ الْعَشَاءِ إذَا حَضَرَ عَلَى تَعْجِيلِ صَلَاةِ الْمَغْرِبِ

444 – عَنْ أَنَسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : { إذَا قُدِّمَ الْعَشَاءُ فَابْدَءُوا بِهِ قَبْلَ صَلَاةِ الْمَغْرِبِ ، وَلَا تَعْجَلُوا عَنْ عَشَائِكُمْ } .

445 – وَعَنْ عَائِشَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ( قَالَ : { إذَا أُقِيمَتْ الصَّلَاةُ وَحَضَرَ الْعَشَاءُ فَابْدَءُوا بِالْعَشَاءِ ) } .

446 – ( وَعَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : { إذَا وُضِعَ عَشَاءُ أَحَدِكُمْ وَأُقِيمَتْ الصَّلَاةُ فَابْدَءُوا بِالْعَشَاءِ وَلَا تَعْجَلْ حَتَّى تَفْرُغَ مِنْهُ } مُتَّفَقٌ عَلَيْهِنَّ وَلِلْبُخَارِيِّ وَأَبِي دَاوُد ” وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ يُوضَعُ لَهُ الطَّعَامُ ، وَتُقَامُ الصَّلَاةُ فَلَا يَأْتِيهَا حَتَّى يَفْرُغَ ، وَإِنَّهُ يَسْمَعُ قِرَاءَةَ الْإِمَامِ ” ) .

 

Bab mendahulukan makan sore ketika telah datang daripada bersegera sholat maghrib.

Hadits 444: “Dari Anas, sesungguhnya Nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda: ” Ketika makan sore telah didatangkan maka mulailah dengannya sebelum sholat magrib, dan janganlah tergesa gesa dengan makan sore kalian ”

Hadits 445: “Dari Aisyah, dari Nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda : ” Ketika sholat telah di-iqomati dan datang makan sore maka mulailah dengan makan sore ”

Hadits 446: “Dari Ibnu Umar berkata: Rasululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : ” Ketika makan sore kalian telah diletakkan dan sholat telah di iqomati maka mulailah dengan makan sore dan janganlah tergesa-gesa hingga selesai dari makan sore ”

Semua hadits tersebut adalah muttafaq alaih. Sedangkan riwayat dari Al Bukhori dan Abu Dawud dengan redaksi : ” Adalah Ibnu Umar diletakkan padanya makanan dan sholat telah di-iqomati maka ibnu umar tidak mendatangi sholat hingga selesai (makan) dan sungguh Ibnu Umar mendengar bacaannya imam”

Dalam kitab sarah Nawawi Alal Muslim di bab makruhnya sholat ketika makanan hadir bagi orang yangg menginginkan makan saat itu juga, dijelaskan :

قَوْلُهُ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – : إِذَا حَضَرَ الْعَشَاءُ وَأُقِيمَتِ الصَّلَاةُ فَابْدَءُوا بِالْعَشَاءِ ، وَفِي رِوَايَةٍ : إِذَا قُرِّبَ الْعَشَاءُ وَحَضَرَتِ الصَّلَاةُ فَابْدَءُوا بِهِ قَبْلَ أَنْ تُصَلُّوا صَلَاةَ الْمَغْرِبِ وَلَا تَعْجَلُوا عَنْ عَشَائِكُمْ وَفِي رِوَايَةٍ : إِذَا وُضِعَ عَشَاءُ أَحَدِكُمْ وَأُقِيمَتِ الصَّلَاةُ فَابْدَءُوا بِالْعَشَاءِ وَلَا يَعْجَلَنَّ حَتَّى يَفْرُغَ مِنْهُ ، وَفِي رِوَايَةٍ : لَا صَلَاةَ بِحَضْرَةِ طَعَامٍ ، وَلَا وَهُوَ يُدَافِعُهُ الْأَخْبَثَانِ

 

فِي هَذِهِ الْأَحَادِيثِ كَرَاهَةُ الصَّلَاةِ بِحَضْرَةِ الطَّعَامِ الَّذِي يُرِيدُ [ ص: 209 ] أَكْلَهُ ، لِمَا فِيهِ مِنِ اشْتِغَالِ الْقَلْبِ بِهِ ، وَذَهَابِ كَمَالِ الْخُشُوعِ ، وَكَرَاهَتِهَا مَعَ مُدَافَعَةِ الْأَخْبَثِينَ وَهُمَا : الْبَوْلُ وَالْغَائِطُ ، وَيَلْحَقُ بِهَذَا مَا كَانَ فِي مَعْنَاهُ يَشْغَلُ الْقَلْبَ وَيُذْهِبُ كَمَالَ الْخُشُوعِ ، وَهَذِهِ الْكَرَاهَةُ عِنْدَ جُمْهُورِ أَصْحَابِنَا وَغَيْرِهِمِ إِذَا صَلَّى كَذَلِكَ وَفِي الْوَقْتِ سَعَةٌ ، فَإِذَا ضَاقَ بِحَيْثُ لَوْ أَكَلَ أَوْ تَطَهَّرَ خَرَجَ وَقْتُ الصَّلَاةِ صَلَّى عَلَى حَالِهِ مُحَافَظَةً عَلَى حُرْمَةِ الْوَقْتِ ، وَلَا يَجُوزُ تَأْخِيرُهَا .

Sabda Nabi shollallohu alaihi wasallam: ” Ketika makan sore telah datang dan sholat telah di iqomati maka mulailah dengan makan sore ”

Dalam riwayat yang lainnya : ” Ketika makan sore dekatkan dan sholat datang maka mulailah dengan makan sore sebelum sholat magrib dilaksanakan dan janganlah tergesa-gesa dengan makan sore kalian ”

Dalam riwayat yang lainnya : ” Ketika makan sore salah seorang diantara kalian telah diletakkan dan sholat di iqomati maka mulailah dengan makan sore dan jangan tergesa gesa hingga selesai darinya.”

Dalam riwayat yang lainnya : ” Tiada sholat dengan hadirnya makanan dan tiada sholat sedangkan dia menahan kencing dan kotoran “.

Dalam hadits-hadits ini menunjukkan makruhnya sholat ketika makanan telah hadir dan dia menginginkan untuk memakannya, karena ini bisa menimbulkan kesibukan dalam hati dan menghilangkan kesempurnaan kekhusyu’an, serta makruhnya sholat bagi orang yang menahan kencing dan kotoran, dan disamakan dengan ini adalah apa-apa yang semakna yaitu yang bisa menghilangkan kesempurnaan khusyu’.

Kemakruhan ini menurut ashab kami dan juga menurut jumhur ulama’ adalah ketika waktu sholatnya masih luas, maka ketika waktunya sudah sempit jikalau dia makan kemudian bersuci kemudian waktu sholatnya habis maka dia harus sholat dalam keadaan tersebut untuk menjaga kehormatan waktu dan tidak boleh mengakhirkan sholat. Wallohu a’lam.

Demikian Penjelasan Tentang Mendahulukan Makan Daripada Sholat, semoga bermanfaat.

Sumber tulisan ada di sini

Pos terkait