Hukum Mendoakan Orang yang Sudah Meninggal

Hukum Mendoakan Orang yang Sudah Meninggal

Hukum Mendoakan Orang yang Sudah Meninggal

Assalammu ‘alaikum Wr. Wb.

Bacaan Lainnya

Butuh masukan dan jawaban dengan takbir Syafi’iyyah secepatnya, karena mendesak. Ada Seorang anak laki-laki yang belum genap berumur 7 tahun meninggal. Bagaimana hukumnya kita yang mendo’akannya? (Kalau belum baligh, kan belum punya dosa karena belum cukup umur untuk melakukan kewajiban), lantas apa fungsi dari do’a itu terhadap anak yang belum sampai umur baligh? Mohon ta’biran dengan cepat.

[Khaconk Cilik].

Jawaban atas pertanyaan Hukum Mendoakan Orang Sudah Meninggal 

Wa’alaikum salam Wr. Wb

Mendoakan mayyit termasuk salah satu rukun sholat jenazah dewasa dan anak kecil sama saja, dan sesungguhnya anak kecil di dalam mendoakannya sama dengan yang lainnya, walaupun dipastikan dia masuk surga, dia bertambah derajatnya di dalam surga dengan mendoakannya, sebagaimana para Nabi sholawatullaah wa salaamuhuu ‘alaihim. Mendoakan dengan pengampunan tidak memerlukan (mengharuskan) adanya dosa, terkadang mendoakan tersebut menjadikan bertambahnya dekat (dengan Allah), sebagaimana isyarat yang ditunjukkan istighfarnya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam sehari semalam 100 kali. Demikian dikutip oleh Imam Ibnu Hajar dalam Kitab Addurrul Mandhud dari Imam Ibn Sirin

Ta’bir sebagaimana dalam:
Kitab Tuhfatul Muhtaj 11/76:

السَّادِسُ الدُّعَاءُ لِلْمَيِّتِ ) بِخُصُوصِهِ بِأَقَلَّ مَا يَنْطَلِقُ عَلَيْهِ الِاسْمُ لِأَنَّهُ الْمَقْصُودُ مِنْ الصَّلَاةِ وَمَا قَبْلَهُ مُقَدِّمَةٌ لَهُ وَصَحَّ خَبَرًا { إذَا صَلَّيْتُمْ عَلَى الْمَيِّتِ فَأَخْلِصُوا لَهُ الدُّعَاءَ } وَظَاهِرُ تَعَيُّنِ الدُّعَاءِ لَهُ بِأُخْرَوِيٍّ لَا بِنَحْوِ اللَّهُمَّ احْفَظْ تَرِكَتَهُ مِنْ الظَّلَمَةِ وَأَنَّ الطِّفْلَ فِي ذَلِكَ كَغَيْرِهِ لِأَنَّهُ ، وَإِنْ قُطِعَ لَهُ بِالْجَنَّةِ تَزِيدُ مَرْتَبَتُهُ فِيهَا بِالدُّعَاءِ لَهُ كَالْأَنْبِيَاءِ – صَلَوَاتُ اللَّهِ وَسَلَامُهُ عَلَيْهِمْ –

Hasyiyah Bujairimi ‘alal Iqna’ 6/128:

وَالدُّعَاءُ بِالْمَغْفِرَةِ لَا يَسْتَلْزِمُ وُجُودَ ذَنْبٍ بَلْ قَدْ يَكُونُ بِزِيَادَةِ دَرَجَاتِ الْقُرْبِ كَمَا يُشِيرُ إلَيْهِ اسْتِغْفَارُهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْيَوْمِ وَاللَّيْلَةِ مِائَةَ مَرَّةٍ ، ابْنُ حَجَرٍ فِي الدُّرِّ الْمَنْضُودِ عَنْ ابْنِ سِيرِينَ .

Hasyiyah Jamal 7/62:

( قَوْلُهُ وَدُعَاءٌ لِلْمَيِّتِ ) أَيْ بِخُصُوصِهِ بِأَمْرٍ أُخْرَوِيٍّ وَهَذَا فِي الْبَالِغِ وَأَمَّا فِي الصَّبِيِّ فَيَجُوزُ أَنْ يَكُونَ الدُّعَاءُ فِيهِ لِوَالِدَيْهِ أَوْ لِعُمُومِ النَّاسِ لَكِنْ إذَا كَانَ بِالْوَارِدِ كَاَللَّهُمِ اغْفِرْ لِحَيِّنَا إلَخْ وَكَاَللَّهُمِ اجْعَلْهُ فَرَطًا إلَخْ فَأَحَدُ هَذَيْنِ يَكْفِي فِي الصَّغِيرِ وَالْحَاصِلُ أَنَّ الْكَبِيرَ لَا بُدَّ مِنْ تَخْصِيصِهِ بِالدُّعَاءِ وَكَذَا الصَّغِيرُ إلَّا فِي الْوَارِدِ فِيهِ كَالدُّعَاءَيْنِ الْآتِيَيْنِ فِيهِ

…untuk anak kecil boleh mendoakan untuk kedua orang tuanya atau orang lain secara umum, akan tetapi dengan doa yang datang dari Nabi, seperti- ALLAAHUMAGHFIRL LIHAYYINAA ..dst- ALLAAHUMAJ’ALHU FARATHAN …dst.

Taqriirus Sadidah :

التقريرة السديدة في المسائل المفيدة ـ قسم العبادات ـ صحيفة ٣٨٣

وإن كان الميت طفلا قال ؛ اللهم اغفر له وارحمه ، اللهم اجعله فرطا لأبويه ، وسلفا وذخرا وعظة واعتبارا وشفيعا ، وثقل به موازينهما ، وأفرغ الصبر على قلوبهما ، اللهم لا تحرمنا أجره ، ولا تفتنا بعده ، واغفر لنا وله ولجميع المسلمين

Jika mayitnya anak kecil maka membaca:

Allahummaghfir Lahu Warhamhu, Allahummaj’alhu Farothon Li Abawaihi, Wa Salafan Wa Dzukhron Wa ‘Idhotan Wa’tibaron Wa Syafî’an, Wa Tsaqqil Bihi Mawâzînahuma, Wa Afrghish Shobro ‘Ala Qulûbihima, Allohumma Lâ Tachrimna Ajrohu, Wa Lâ Taftinna Ba’dahu, Waghfir Lanâ Wa Lahu Wa Li Jamî’il Muslimîn.

Ya Allah ampunilah dia dan rohmati dia, Ya Allah jadikan dia sebagai pahala yang mendahului (bunga pahala) bagi ayah ibunya, dan amal sholih yang telah diperbuat dan simpanan (modal) pahala dan nasihat dan penghormatan dan yang mensyafaati (bagi ayah ibunya), sebab dengan dia beratkanlah timbangan (pahala) ayah ibunya, tuangkan kesabaran di hati keduanya, Ya Allah jangan engkau haramkan (halangi) pahalanya, jangan engkau jerumuskan kami setelah (ketiadaan) nya, ampunilah kami dan dia dan bagi kesemua orang-orang islam.

Doa yang disajikan di kitab Taqriirus sadidah ini adalah bacaan doa pada sholat jenazah sesudah takbir ketiga. Fungsi do’a itu bagi si mayit karena masih belum baligh maka semoga dilimpahkan kasih sayang pada si mayit. Semoga manfaat.

Demikian Hukum Mendoakan Orang yang Sudah Meninggal, Semoga bermanfaat.

[Abdullah Afif, Ibnu Al-Ihsany, Mazmul].

Sumber Baca Disini
Silahkan baca juga artikel terkait.

Pos terkait