PERTANYAAN :
Assalamu’alaikum. Jelang Bulan Puasa Ramadhan ini banyak peziarah ke makam keluarga dan leluhurnya..Pertanyaannya, kalau bawa bunga untuk ditaburkan di kuburan itu bolehkah ? [Adhe Khusna].
JAWABAN :
Wa’alaikumsalam. Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam menyarankan agar di atas kuburan diletakkan pelepah kurma sebagaimana dalam sebuah hadits : “Ingatlah, sesungguhnya dua mayat ini sedang disiksa tetapi bukan kerana melakukan dosa besar. Seorang dari padanya disiksa kerana dahulu dia suka membuat fitnah dan seorang lagi disiksa kerana tidak menghindari diri daripada percikan air kencing. Kemudian baginda mengambil pelepah kurma yang masih basah lalu dibelahnya menjadi dua. Setelah itu baginda menanam salah satunya pada kubur yang pertama dan yang satu lagi pada kubur yang kedua sambil bersabda: Semoga pelepah ini dapat meringankan seksanya selagi ia belum kering.” (Riwayat Bukhari, no: 1378 dan Muslim, no: 292)
Para Ulama menngqiyaskan / menganalogikan / menyamakan pelepah kurma dalam hadits di atas dengan segala macam tumbuh-tumbuhan yang masih basah sebagaimana yang dijelaskan oleh Syaikh Al-Khathib Asy-Syarbini dalam kitab Mughni Al-Muhtaj :
ويسن أيضا وضع الجريد الأخضر على القبر وكذا الريحان ونحوه من الشيء الرطب ولا يجوز للغير أخذه من على القبر قبل يبسه لأن صاحبه لم يعرض عنه إلا عند يبسه لزوال نفعه الذي كان فيه وقت رطوبته وهو الاستغفار ( و ) أن يوضع ( عند رأسه حجر أو خشبة ) أو نحو ذلك لأنه صلى الله عليه وسلم وضع عند رأس عثمان بن مظعون صخرة وقال أتعلم بها قبر أخي لأدفن إليه من مات من أهلي رواه أبو داود وعن الماوردي استحباب ذلك عند رجليه أيضا
“Disunnahkan menaruh pelepah kurma hijau (basah) di atas kuburan, begitu juga tumbuh-tumbuhan yang berbau harum dan semacamnya yang masih basah dan tidak boleh bagi orang lain mengambilnya dari atas kuburan sebelum masa keringnya karena pemiliknya tidak akan berpaling darinya kecuali setelah kering sebab telah hilangnya fungsi penaruhan benda-benda tersebut dimana selagi benda tersebut masih basah maka akan terus memohonkan ampunan padanya
Dan hendaknya ditaruh batu, atau sepotong kayu atau yang semacamnya dekat kepala kuburan mayat karena Nabi Muhammad SAW meletakkan sebuah batu besar didekat kepala ‘Utsman Bin madz’un seraya berkata : “Aku tandai dengan batu kuburan saudaraku agar aku kuburkan siapa saja yang meninggal dari keluargaku” (HR. Abu Daud) , menurut Imam Mawardy kesunahan meletakkan tanda tersebut juga berlaku di dekat kedua kaki mayat”. [ Mughni Almuhtaaj I/364 ].
Pernah dengar katanya yang lebih afdhol adalah menanam salah satu pohon karena akan selalu mengiringi do’a kita kepadaa ahli kubur… itu bagaimana ?? Selagi diperkirakan akar pohon tersebut tidak mencapai pada mayat hukum menanamnya makruh, namun bila sampai mencapai pada mayat maka diharamkan……
HUKUM MENANAM POHON DI KUBURAN
وأما غرس الشجر على القبر وسقيها فإن أدى وصول النداوة أو عروق …الشجر إلى الميت حرم ، وإلا كره كراهة شديدة ، وقد يقال يحرم
Sedangkan menanam pohon di atas kuburan dan menyiraminya adalah apabila akar atau dahan pohon tersebut dapat mencapai pada mayat hukumnya haram sedang bila tidak sampai pada mayat hukumnya makruh sekali, bahkan ada yang menghukuminya juga haram. [ Bughyah Almustarsyidiin I/202 ]. (Masaji Antoro).