0438. KENAPA TIDAK DIANJURKAN KENCING DI KAMAR MANDI ?

PERTANYAAN :
Assalamu’alaikum, pernah baca hadits “Janganlah seorang diantara kalian kencing di air tempat mandinya kemudian dia berwudhu di dalamnya,sesungguhnya kebanyakan keraguan berasal darinya“(HR. Perawi yang lima).
1. Apa maksud hadist di atas ???
2. Bolehkah kita berwudhu di kamar mandi ??? Mohon pencerahan para ustadz n sedherek sedoyo. [Hasan Akses].
JAWABAN :
Wa’alaikumussalaam, menjauhi kencing di kamar mandi karena khawatir terjadi was-was, menurut kalangan Hanafiyyah, Syafi’iyyah dan Hanabilah menghukumi makruh kencing di kamar mandi berdasarkan hadits dari Abdullah bin Mughaffal Radhiyallahu ‘anhu, dia berkata Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Janganlah salah seorang diantara kamu kencing di tempat mandinya kemudian mandi atau dalam riwayat lain kemudian wudhu di tempat tersebut karena sesungguhnya umumnya ganguan (was-was) itu dari situ” [Hadits riwayat Abu Daud I/29, Tirmidzi I/33]
Pelarangan tersebut dengan ketentuan bila dia tidak menemukan jalan lain / tempat lain baginya untuk kencing, atau kamar mandinya berupa dataran keras yang dapat memberikan praduga bagi orang yang mandi akan terkena sesuatu dari percikan kencingnya sehingga menimbulkan rasa was-was baginya. (Hasyiyah ‘Aabidiin I/230, Mughni al-Muhtaaj I/42, Kassyaaf alQinaa’ I/62-63, dan Ma’aalim as-sunan I/22). Wallaahu A’lamu Bis showaab. [Masaji Antoro].
–  Al-Mausuu’ah al-Fiqhiyyah 43/152-153 :
ب – اجْتِنَابُ الْبَوْل فِي مَكَانِ الاِسْتِحْمَامِ خَشْيَةَ الْوَسْوَاسِ :
14 – نَصَّ الْحَنَفِيَّةُ وَالشَّافِعِيَّةُ وَالْحَنَابِلَةُ عَلَى كَرَاهَةِ الْبَوْل فِي مَكَانِ الاِسْتِحْمَامِ لِحَدِيثِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُغَفَّلٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَال : قَال رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : لاَ يَبُولَنَّ أَحَدُكُمْ فِي مُسْتَحَمِّهِ ثُمَّ يَغْتَسِل فِيهِ ” وَفِي رِوَايَةٍ : ” ثُمَّ يَتَوَضَّأُ فِيهِ ، فَإِنَّ عَامَّةَ الْوَسْوَاسِ مِنْهُ (1) . وَإِنَّمَا نُهِيَ عَنْ ذَلِكَ إِذَا لَمْ يَكُنْ لَهُ مَسْلَكٌ يَذْهَبُ فِيهِ الْبَوْل ، أَوْ كَانَ الْمَكَانُ صُلْبًا فَيُوهَمُ الْمُغْتَسِل أَنَّهُ أَصَابَهُ مِنْهُ شَيْءٌ فَيَحْصُل بِهِ الْوَسْوَاسُ (2)
(1) حَدِيث : ” لاَ يَبُولُنَّ أَحَدُكُمْ فِي مُسْتَحَمِّهِ . . . ” أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُد ( 1 / 29 – ط حِمْصَ ) ، وَأَخْرَجَهُ التِّرْمِذِيّ ( 1 / 33 – ط الْحَلَبِيّ ) مختصرا بِمَعْنَاهُ وَقَال : هَذَا حَدِيث غَرِيب .
(2) حَاشِيَة ابْن عَابِدِينَ 1 / 230 ، وَمُغْنِي الْمُحْتَاج 1 / 42 ، وَكَشَّاف الْقِنَاع 1 / 62 ، 63 ، وَمَعَالِم السُّنَنِ 1 / 22 بَيْرُوت الْمَكْتَبَة الْعِلْمِيَّة .

Pos terkait