Orang orang yang suka dengan malam tersebut pasti akan menghidupkan malam nya dengan beribadah secara optimal dan semaksimal mungkin. Karena Allah mengatakan bahwa malam tersebut adalah sebuah malam mulia yang lebih baik dari pada 1000 bulan (83 tahun).
Tepatnya malam tersebut itu kapan, nabi sendiri meski disini rupanya mengetahui namun beliau tidak mengatakan kepada umatnya dengan jelas dan gamblang. Beliau saw hanya mengatakan:”Carilah malam Lailatul Qodar itu dihari 10 terakhir bulan ramadhan”. Dan lebih spesifik lagi beliau menyebutkan ”Pada hari hari ganjil” nya. Di kesempatan lain beliau juga pernah mengatakan tanda nya malam Lailatul Qodar saja, seperti gejala alam, misalnya dipagi harinya itu langit tampak cerah dan udaranya enak nyaman dsb.
Karena tidak adanya hadis yang tegas dalam jatuhnya malam Lailatul Qodar ini, niscaya banyak ulama ulama yang berspekulasi yang sifatnya Dzon dengan berbagai teori untuk mengetahui jatuhnya malam 1000 bulan tersebut. Seperti halnya ulama dan ilmuan, sarjana islam sang hujjatul islam imam ghazali misalnya, beliau mengatakan bahwa “Jika awal puasa diawali pada hari senin, maka malam lailatul qodar jatuh pada malam tanggal 21/27 ramadhan” (kayak puasa tahun ini).
Menyikapi hadis nabi yang menyinggung lailatul qodar ini dengan “Carilah pada 10 terakhir ramadhan” berarti lailatul qodar ini tidak ada pada malam sebelum masuk 10 terakhir ya?
Lantas bagaimana yang dimaksud dengan “Nuzulul Qur’an” yang diperingati oleh banyak orang pada tanggal 17 ramadhan?
Bukankah sudah jelas dalam surat Al Qodr ayat 1 menyebutkan “Sesungguhnya kami telah menurunkannnya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan”. Sedang nabi menjelaskan bahwa Lailatul Qodar itu jatuh pada 10 terakhir ramadhan. Tanggal 20 hingga 29/30. bukan tanggal 17 dong??
Kemudian hadis nabi yang mengatakan “Pada hari ganjilnya” berarti maksudnya pada malam tanggal 21,23,25,27 dan 29 ya? Ini adalah hari hari ganjil jika puasa ramadhan nya genap selama 30 hari. Lha kalau puasa nya hanya 29 hari, maka yang dimaksud ganjil, bukankah malam tanggal 20,22,24,26 dan 28?
Jika kita mengacu pada ayat Al Qur’an dalam surat Al Qodr yang menyebutkan bahwa “Pada malam itu turun malaikat malaikat dan malaikat Jibril dengan ijin Tuhan nya untuk mengatur segala urusan” berarti lailatul qodar itu benar benar jatuh dimalam hari, bukan pada siang hari. Sekarang permasalahannya adalah sudah kita ketahui bahwa belahan dunia negara negara ini waktu nya tidaklah sama. Malam disini belum tentu malamnya negara sana. Malam disana belum tentu malamnya negara sini. Setiap negara mempunyai waktu masing masing. Diantara mereka ada yang berselisih 1 jam, 2 jam, 4 jam bahkan lebih dari itu.
Kesimpulannya adalah:”Lailatul Qodar ini sebenarnya jatuhnya dimalam harinya negara mana?”
Kalau memang jatuh di malam sesuai waktu negara masing masing misalnya, maka para malaikat dan Jibril turunnya berkali kali dong alias pindah pindah?
Atau jatuh pada malam hari serentak disemua negara dunia ini. Artinya yang dimaksud malam disini adalah terhitung sejak waktu maghrib hingga fajar, jadi tidak melulu diartikan jatuh pada jam 12 keatas, sehingga misalnya lailatul qodar di Indonesia jatuh pada jam 12 malam, maka dimakkah Saudi Arabia pada waktu itu menunjukkan pukul 8 (isya’).
Adakah negara yang selisihnya 12 jam atau lebih?
Atau begini, misalnya lailatul qodar nya jatuh di malam waktu Saudi arabia jam 3 pagi, maka di Indonesia lailatul qodar nya ya pas pada jam 7 pagi. Implikasinya berarti kita juga dituntut beribadah penuh semaksimal mungkin bukan hanya pada malam hari saja! dan berarti lailatul qodar itu bisa jatuh pada pagi, siang dan sore hari dong?? dan seterus nya dan seterusnya…
Sederhana saja, mungkin lebih baik kita tidak tahu saja tentang malam mulia lailatul qodar ini, sehingga kita bisa tetap istiqomah ikhlas dalam beribadah kapan saja alias tidak di titik beratkan hanya pada malam ganjil ganjil tersebut. Karena bagi orang awam, jika menggunakan teori diatas akan berdampak kurang baik. Artinya begini, misalnya dia berkeyakinan malam lailatul qodarnya jatuh pada malam tanggal 21 ramadhan, maka dia beribadah hanya semangat dan maksimal pada malam itu saja. Untuk seterusnya tidak! Bahkan cenderung menurun santai dan leyeh leyeh seperti sedia kala. Saya kira nabi tidak menginginkan umat nya seperti ini.
Memang bagaimana sih perilaku nabi disaat bulan ramadhan penuh?
Ya nabi semenjak tanggal 1 ramadhan hingga selesai, beliau ibadahnya semangat maksimal dan total!!
Tidak hanya kenal malam, pagi siang dan sore… Namun, jika memasuki 10 hari terakhir itu, beliau menambah semangatnya itu hingga membangunkan keluarga dan para sahabatnya yang sedang asik tidur agar mereka bisa beribadah secara optimal dan lebih maksimal lagi.
Nabi tidak egois!!
Nabi tidak posesif!!
Nabi tidak mempunyai sifat ingin memiliki dan mencintai Allah sendirian!!
Nabi tidak rakus akan malam lailatul qodar ini!!
Nabi memberi kesempatan kepada umatnya untuk juga menikmati dahsyatnya malam mulia lailatul qodar ini!!
Lalu bagaimana dengan anda?
Ibadah sunnah apakah yang anda andalkan dibulan penuh rahmat ini?
berapa rokaat qiyamul lail anda?
sudah berapa ribu ayat yang anda baca?
sudah berapa kali hatam alqur’an anda?
ikut berpuasakah panca indra anda?
anda habiskan dengan apa hari hari ramadhan ini?
jangan kita kotori kesucian bulan mulia ini dengan perbuatan dosa kita yang tak berguna !!
Selamat meraih malam seribu bulan !!
acer aspire 4736Z, 20 Ramadhan 1432 H.
© allright reserved ®
█║▌│█│║▌║││█║▌║▌║
Verified Official by Kaheel’s