PERTANYAAN :
Assalamu alaikum, aku pernah denger nie tentang NUR MUHAMMAD, tolong kalau ada saudaraku yang ada di grup ini bisa menjelaskan, terimakasih. [Karto Suwiryo Mangundirdjo].
JAWABAN :
Wa’alaikumsalam. Imam Abu Abdur Rohman as-Shoqally rh menukil dalam kitabnya “Ad-Daallaat lah” : “Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla tidak pernah mencipta makhluk yang lebih Dia cintai kecuali umat ini, tidak ada yang lebih Dia mulyakan kecuali Nabi umat ini kemudian dibawahnya para nabi lainnya, para shiddiqiin dan para kekasihnya yang terpilih.
Itu semua lantaran Allah Ta’aala telah mencipta Nur Muhammad shallallaahu alaihi wasallam sebelum mencipta Nabi Adam ‘Alaihis salaam selang 2000 tahun, dan Allah jadikan Nur tersebut disaka Arsy-Nya dengan bertasbih dan mensucikan-Nya tiap waktu, kemudian Allah ciptakan Adam dari Nur Muhammad dan Allah ciptakan Nur para Nabi lainnya dari Nur Adam Alaihis salaam.
AlFaqiih AlKhotiib Abu Ar-robii’ menjelaskan dalam kitab “As-Shuduur” : Saat Sang maha Bijaksana berkehendak mencipta dzat Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam yang diberkahi dan disucikan, Dia memerintahkan Malaikat jibril untuk turun kebumi dan mendatangkan tanah liat yang menjadi hati bumi, yang paling bersinar dan cemerlang.
Maka turunlah Jibril bersama malaikat firdaus, dan malaikat Rofiiq al-A’laa dengan membawa segenggam tanah dari pusara Rosulullah shallallaahu alaihi wasallam, tanah tersebut putih bersinar.
Kemudian tanah pusara tersebut diadon dengan air tasniim (nama air dalam surga) dan dibenamkan dalam sumberan bengawan-bengawan surga hingga ia seperti mutiara putih bersinar, cahayanya cemerlang berpijar dan menyebar hingga memenuhi para malaikat yang mengelilinginya disekitar ‘Arsy, disekitar Kursy, langit, bumi, gunung-gunung dan samudera-samudera.
Sejak saat itulah para malaikat dan semua makhlukNya mengenal Nur Muhammad dan kelebihannya sebelum mereka mengenal Adam alaihis salam. ALLAAHUMMA SHOLLI ‘ALAA MUHAMMAD. [ Al-Madkhol Li al-‘Abdary II/20 ]. Wallaahu A’lamu Bis Showaab. [Masaji Antoro].
– Al-Madkhol Li al-‘Abdary II/20 :
وَقَدْ نَقَلَ الْإِمَامُ أَبُو عَبْدِ الرَّحْمَنِ الصَّقَلِّيُّ رَحِمَهُ اللَّهُ تَعَالَى فِي كِتَابِ الدَّلَالَاتِ لَهُ مَا هَذَا لَفْظُهُ .
إنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَمْ يَخْلُقْ خَلْقًا أَحَبَّ إلَيْهِ مِنْ هَذِهِ الْأُمَّةِ وَلَا أَكْرَمَ عَلَيْهِ مِنْ نَبِيِّهَا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ النَّبِيِّينَ بَعْدَهُ ثُمَّ الصِّدِّيقِينَ وَالْأَوْلِيَاءِ الْمُخْتَارِينَ .
وَذَلِكَ أَنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى خَلَقَ نُورَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَبْلَ خَلْقِ آدَمَ بِأَلْفَيْ عَامٍ وَجَعَلَهُ فِي عَمُودٍ أَمَامَ عَرْشِهِ يُسَبِّحُ اللَّهَ وَيُقَدِّسُهُ ثُمَّ خَلَقَ آدَمَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ مِنْ نُورِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَخُلِقَ نُورُ النَّبِيِّينَ عَلَيْهِمْ السَّلَامُ مِنْ نُورِ آدَمَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ انْتَهَى .
وَقَدْ أَشَارَ الْفَقِيهُ الْخَطِيبُ أَبُو الرَّبِيعِ فِي كِتَابِ شِفَاءِ الصُّدُورِ لَهُ أَشْيَاءُ جَلِيلَةٌ عَظِيمَةٌ .
فَمِنْهَا مَا رُوِيَ أَنَّهُ لَمَّا شَاءَ الْحَكِيمُ خَلْقَ ذَاتِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمُبَارَكَةِ الْمُطَهَّرَةِ أَمَرَ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى جِبْرِيلَ عَلَيْهِ السَّلَامُ أَنْ يَنْزِلَ إلَى الْأَرْضِ وَأَنْ يَأْتِيَهُ بِالطِّينَةِ الَّتِي هِيَ قَلْبُ الْأَرْضِ وَبَهَاؤُهَا وَنُورُهَا .
قَالَ فَهَبَطَ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَامُ وَمَلَائِكَةُ الْفِرْدَوْسِ وَمَلَائِكَةُ الرَّفِيقِ الْأَعْلَى وَقَبَضَ قَبْضَةً مِنْ مَوْضِعِ قَبْرِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهِيَ بَيْضَاءُ مُنِيرَةٌ فَعُجِنَتْ بِمَاءِ التَّسْنِيمِ وَغُمِسَتْ فِي مَعِينِ أَنْهَارِ الْجَنَّةِ حَتَّى صَارَتْ كَالدُّرَّةِ الْبَيْضَاءِ وَلَهَا نُورٌ وَشُعَاعٌ عَظِيمٌ حَتَّى طَافَتْ بِهَا الْمَلَائِكَةُ حَوْلَ الْعَرْشِ وَحَوْلَ الْكُرْسِيِّ وَفِي السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَفِي الْجِبَالِ وَالْبِحَارِ فَعَرَفَتْ الْمَلَائِكَةُ وَجَمِيعُ الْخَلْقِ مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَفَضْلَهُ قَبْلَ أَنْ تَعْرِفَ آدَمَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ .