PERTANYAAN :
Tolong teman-teman, dewan asatidz bantu jawab pertanyaan ini. “Saya pernah membaca sinopsis film barat singkatnya sbb : Ada sebuah kapal pesiar yang dihempas badai di tengah laut, akhirnya kapal itu karam dan semua penumpang tewas dalam musibah tersebut, kecuali dua orang (laki-laki & perempuan ) yang terdampar di sebuah pulau yang tidak dihuni manusia, lalu keduanya berinteraksi saling bantu untuk meneruskan hidup, sampai akhirnya punya banyak keturunan di pulau tersebut. Pernyataan : Seandainya kasus tersebut adalah nyata, dan dialami oleh orang muslim, Bagaimana hukum nikah tanpa saksi & wali ? Syukron. [Edy Humaidi].
JAWABAN :
Boleh nikah karena keadaan yang memaksa, tapi jika suatu saat kembali bersama dan ketemu manusia banyak wajib mengulang. Setelah ketemu banyak orang ulangi nikah untuk keluar dari khilaf. [Mbah Jenggot II].
( والنكاح بلا ولي ولا شهود ) أي في الثيب دون البكر فإنه لا يصح عند الجمهور خلافا لداود الظاهري حيث قال بحله وصحته فإذا وطىء امرأة بهذا الطريق لم يحد للشبهة الفوائد الجنية ص
تحفة المحتاج في شرح المنهاج – (ج 38 / ص 327)
( قَوْلُهُ : لِبَيَانِ أَنَّ الْأَحْسَنَ إلَخْ ) فِيهِ نَظَرٌ وَيَكُونُ مَا فِيهَا إشَارَةٌ إلَى مُرَاعَاةِ خِلَافِ دَاوُد الْقَائِلِ بِصِحَّتِهِ بِلَا وَلِيٍّ وَلَا شُهُودٍ بِنَاءً عَلَى أَنَّ الِاعْتِدَادَ بِخِلَافِهِ كَمَا قَالَهُ الشَّارِحُ السُّبْكِيُّ ، وَإِنْ نَقَلَ عَنْ بَابِ اللِّبَاسِ مِنْ شَرْحِ مُسْلِمٍ خِلَافُهُ وَقَدْ أَفْتَى شَيْخُنَا الشِّهَابُ الرَّمْلِيُّ بِعَدَمِ الْحَدِّ مُرَاعَاةً لِنَحْوِ خِلَافِ دَاوُد وَالشَّارِحُ مَاشٍ عَلَى وُجُوبِ الْحَدِّ كَمَا تَرَى