0605. INILAH NAMA-NAMA DAN TUGAS MALAIKAT

PERTANYAAN :
Malaikat itu ada 11 salah satunya mencatat amal manusia. point : Bagaimana cara dia mencatat ? sedangkan manusia itu tidak sedikit jumlahnya tolong bimbinganya kum, nama-nama mereka siapa dan tugasnya apa saja mohon bimbingannya. [Rama Rif].
JAWABAN :
Malaikat tidak terhitung jumlahnya..cuman yang wajib diketahui jumlahnya ada 10 yaitu :
1.Jibril : menyampaikan wahyu
2.Mikail : mengatur kesejahteraan makhluk
3.Israfil : meniup sangkakala
4.‘Izrail : mencabut nyawa
5.Munkar & Nakir : menanyai dikubur
6.Roqib & ‘Atid : mencatat amal baik+buruk
7.Malik : menjaga neraka
8.Ridwan : menjaga surga
‎Nama dan Tugas-Tugas Malaikat
Dalam Islam, eksistensi Malaikat menjadi salah satu rukun keimanan umat Islam. Ia dikenal sebagai makhluk angkasa penghuni alam supraformal yang disebut alam Jabarût. Dalam pandangan umum umat Islam, keberadaan Malaikat secara garis besar dikelompokkan menjadi dua. Satu kelompok terdiri dari Malaikat yang segenap hayatnya habis untuk ibadah kepada Allâh. Kelompok inilah yang disebut dengan Malaikat Muqorrobûn.
Kelompok kedua adalah Malaikat yang bertugas sebagai “fungsionari” Tuhan dalam mengatur stabilitas kehidupan alam dunia. Di antara mereka ada yang aktif di bumi dan ada yang aktif di langit. Malaikat-Malaikat “fungsionari” Tuhan ini merupakan bawahan yang dikepalai oleh empat pimpinan Malaikat; Jibrîl, Mîkâ’îl, Izrô’îl dan Isrôfîl. Keempat Malaikat inilah makhluk yang paling awal dicipta Allâh, paling akhir dimatikan dan pertama kali dibangkitkan kembali dari kematian.
Dalam surat aL-Muddatstsir : 31 Allâh berfirman; “Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri”. Dari ayat ini kiranya dapat dimengerti betapa tidak memadai logika manusia untuk menghitung jumlah Malaikat Allâh serta mengekspos secara persis wadhîfah kesemuanya. Kendati demikian, ayat-ayat qur’âni dan sabda nabi, kiranya telah membantu nalar untuk sedikit banyak mengenal identitas makhluk agung ini. Setidaknya ada sepuluh nama serta tugas masing-masing yang dapat dikenali melalui pendekatan firman dan sabda :
1. Jibrîl
Untuk Jibrîl, dalam surat At-Takwîr : 19-21 Allâh menyebut tujuh predikat kedudukan yang dimilikinya. Yakni, Jibrîl sebagai utusan (rasûl) di antara para Malaikat, sebagai Malaikat yang memiliki kedudukan mulia (al-karîm), sebagai makhluk kuat yang mampu menandingi kekuatan syaitan yang hendak merusak aL-Qur’ân, memiliki keberadaan derajat agung di sisi Allâh, memiliki tempat istimewa dan luhur (al-makîn), sebagai figur yang ditaati (muthô’/pemimpin) di antara para Malaikat Muqorrobûn dan sebagai sosok terpercaya (al-amîn) dalam tugas sebagai mediator (penyampai wahyu) antara Allâh dan nabi/rasul-Nya.
2. Mîkâ’îl
Di samping Mîkâ’îl sebagai salah satu dari pembesar Malaikat, ia juga memiliki tugas sebagai pengatur rezeki seluruh makhluk yang meliputi pengaturan curah hujan dan tumbuh-tumbuhan. Ia juga berkedudukan sebagai patih Rasûlullâh saw. dari penghuni langit. Dalam sebuah hadits nabi bersabda; “sesungguhnya aku memiliki dua patih dari golongan langit dan dua patih dari penghuni bumi. Dua patihku dari ahli langit itu adalah Jibrîl dan Mîkâ’îl, sedangkan dua patihku dari ahli bumi itu adalah Abû Bakar dan Umar”. (HR. At-Turmudzy). Lantaran sebagai patih Nabi inilah ketika peristiwa perang Uhud keduanya turut berperang di samping beliau yang dilukiskan oleh Sa’d bin Abî Waqash sebagai dua laki-laki berpakaian putih bersih yang berperang pilih tanding di kanan-kiri Nabi.
3. Isrôfîl
Ia termasuk dalam barisan pembesar Malaikat yang diberi tugas meniup sangkakala kematian dan kebangkitan. Terjadi perbedaan pendapat seputar berapa kali Isrôfîl meniup terompet tersebut. Satu versi mengatakan dua kali, tiupan pertama mengakibatkan kematian global dan berakhirnya kehidupan. Tiupan kedua adalah awal kebangkitan masal dari kematian global. Versi lain mengatakan tiga kali peniupan. Pertama adalah tiupan yang mengakibatkan keterkejutan dahsyat yang dirasakan seluruh makhluk. Kedua adalah tiupan kematian global dan terakhir adalah tiupan kebangkitan masal. Pada tiupan kematian global ini tidak ada kehidupan yang tersisa selain yang mendapat pengecualian Allâh. Ahli ta’wil masih beda pandangan terkait siapa pihak yang dikecualikan ini. Versi pertama mengatakan mereka adalah Jibrîl, Mîkâ’îl, Isrôfîl dan Izrô’îl. Versi kedua mengatakan mereka adalah para syuhadâ dan versi ketiga menyatakan yang dilindungi dari keterkejutan (tiupan pertama) adalah para syuhadâ dan yang dikecualikan dari kematian (tiupan kedua) adalah Jibrîl, Izrô’îl dan Malaikat penyangga Arsy.
4. Izrô’îl
Ia adalah pemimpin dari para Malaikat pencabut nyawa seluruh makhluk hidup. Dalam surat aL-An’âm : 93 digambarkan bagaimana sadisnya Izrô’îl mencabut nyawa orang-orang kafir. Sedangkan terhadap orang-orang beriman dalam An-Nahl : 32 disebutkan ia terlebih dulu mengucapkan salam, sangat pelan-pelan dan membahagiakannya dengan surga. Dalam sebuah hadits dikisahkan bahwa Nabi saw. melihat Malaikat maut di sisi kepala seorang sahabat Anshâr. Beliau berkata kepada Malaikat maut; “pelan-pelan terhadap sahabatku ini, dia seorang mukmin’. Malaikat maut menjawab; “Ya Muhammad, aku melakukannya kepada setiap mukmin dengan lembut”.
5. Roqîb dan Atîd
Keduanya adalah Malaikat yang ditugaskan mencatat segala amal perbuatan hamba Allâh yang mukallaf, karena tugas inilah keduanya tidak pernah meninggalkan keberadaan hamba mukallaf. Roqîb dan Atîd diberi kemampuan mengetahui apa yang terlintas dalam hati manusia. Oleh karena itu Allâh berfirman kepada keduanya; “Bila hamba-Ku hendak melakukan keburukan, janganlah kalian catat sebagai dosa sebelum ia melakukan, dan bila melakukan maka catatlah setara dengan keburukannya itu. Bila ia mengurungkan niatnya karena Aku, maka catatlah sebagai satu kebaikan. Apabila hamba-Ku hendak melakukan kebaikan, maka catatlah sebagai satu kebaikan meski tidak melakukannya, dan bila melakukannya catatlah sepuluh hingga tujuh ratus kebaikan”. (HR. aL-Bukhâry).
6. Munkar dan Nakîr
Keduanya adalah hamba Allâh yang ditugaskan untuk memberi pertanyaan kubur seputar apa yang diyakini semasa hidup dan memberi siksa kubur bagi yang tidak bisa menjawab. Munkar dan Nakîr dilukiskan oleh Nabi sebagai dua sosok yang sangat menyeramkan. Sorot kedua matanya seperti kilat, suaranya seperti halilintar, memiliki taring, membawa tongkat dari besi yang sekali hantam manusia nyaris menjadi abu dan Allâh telah mencabut rasa belas kasihan dari keduanya.
7. Ridlwân
Ia dipasrahi oleh Allâh berada di gerbang surga untuk menyambut kehadiran hamba-hamba Allâh yang beriman memasuki surga dengan ucapan salam dan penuh penghormatan. Hal ini dijelaskan Allâh dalam surat Az-Zumar : 73. Dalam sebuah hadits Rasûlullâh saw. Bersabda; “Aku berada di pintu surga dan hendak membukanya, lalu penjaga berkata; “siapa?” Aku menjawab; “Muhammad”. Penjaga itu lalu berkata; “untukmu aku diutus agar tidak membukanya kepada seorang pun sebelum engkau”. (HR. Muslim).
8. Mâlik
Ia dipilih Allâh sebagai pemimpin Malaikat Zabâniyyah. Yakni Malaikat yang bertugas sebagai penjaga neraka. Dalam surat At-Tahrîm : 6, Ia dilukiskan sebagai sosok yang sangat kuat, keras dan kasar serta patuh terhadap segala yang diperintah oleh Allâh.
Demikianlah nama-nama dan tugas-tugas Malaikat yang dapat dikenali, di luar itu masih banyak Malaikat dengan tugas-tugas kompleks seperti Malaikat aL-A’lâ, Malaikat Muqorrobûn, Malaikat yang ditugaskan membentuk janin dan meniupkan ruh, Malaikat yang mengatur alam, Malaikat penjaga manusia dan lain-lain yang hanya Allâh swt. yang mengetahui. Semuanya adalah hamba-hamba Allâh yang agung dan mulia, tidak memiliki nafsu dan patuh terhadap segala perintah Allâh. [Fiq Khachu Jumfunk, Ani Fah, Mbah Jenggot II].

Pos terkait