0624. Hukum Mengulangi Niat Saat Meneruskan MANDI WAJIB

PERTANYAAN :
Assalamualaikum, ada pertanyaan titipan : Bila mandi besar dengan cara dicicil apakah ketika ingin menyempurnakan mandi harus ada qosdu (tujuan) untuk meneruskannya ? mohon disertai referensinya sekian terima kasih wassalamualaikum. [Muhammad Bisri Musthofa].
JAWABAN :
Bila mandi besar dengan cara dicicil maka ketika ingin menyempurnakan mandinya TIDAK PERLU ada qosdu (tujuan) untuk meneruskannya, karena muwaalah dalam mandi wajib hukumnya sunnah
ولو نوى رفع الجنابة وغسل بعض البدن ثم نام فاستيقظ وأراد غسل الباقي لم يحتج إلى إعادة النية ( قوله لم يحتج إلى إعادة النية ) أي لعدم اشتراط الموالاة فيه بل هي سنة فقط كما صرح به في المنهاج في باب التيمم
Wa law nawaa raf’al janabati wa ghosala ba’dhol badani tsumma naama fastaiqodzo wa aroda ghoslal baaqi lam yahtaj ila i’adatin niyyah.. (qouluhu lam yahtaj ila i’adatin niyyat) ay li’adamisytirothil muwalaati fih bal hiya sunnatun faqoth.

Artinya : Bila seseorang niat mandi JANABAT dan membasuh sebagian anggota tubuhnya kemudian tidur dan setelah ia bangun ingin membasuh sisa-sisa anggota tubuhnya yang lain maka tidak dibutuhkan pengulangan niat. (keterangan maka tidak dibutuhkan pengulangan niat) karena tidak adanya sarat muwaalah (terus-menurus) dalam mandi wajib.Hukum muwaalah dalam mandi wajib hanyalah sunnah. [ I’anah at-Thoolibiin 1/75 ]. Wallohu a’lam. [Hakam Ahmed ElChudrie].

Pos terkait