0768. Jika Posisi Perempuan di Kanan Kiri Jamaah Laki-laki

PERTANYAAN :
‎Assalamualaikum Sobat, saya mau tanya tentang hukum sholat dan berjama’ah untuk wanita. Telah menjadi tradisi di masyarakat, para wanita muslimat jika berjama’ah sholat lima waktu atau yang lain, berada di sebelah kiri atau sebelah kanan ma’mum laki-laki. Pertanyaanya : Bagaimana hukum sholatnya dan bagaimana pula hukum berjama’ahnya ? [Marina Fhaza].
JAWABAN :
Wa’alaikumsalam. Hukum sholatnya sah. Adapun hukum berjama’ahnya makruh yang bisa menghilangkan fadlilahnya berjama’ah, namun menurut sebagian ulama hanya menghilangkan fadlilahnya shof (barisan) saja.
– Qulyubi juz I hal. 239 dan Turmusi juz III hal. 62 :
فى قليوبي 1/239 مانصه : وكل ما ذكر مستحب ومخالفته لاتبطل الصلاة (قوله وكل ما ذكر) بقوله ويقف الذكر الى هنا (قوله ومخالفته لاتبطل الصلاة) لكنها مكروهة تفوت بها فضيلة الجماعة على الإمام ومن معه.
وفى الترمسى 3/62 مانصه : ومتى خولف الترتيب المذكور أى من تقديم الرجال ثم الصبيان كره الى أن قال وكذا كل مندوب يتعلق بالموقف أى كالإنفراد عن الصف والإستعلاء على الإمام وعكسه فإنه يكره مخالفته وتفوت بها فضيلة الجماعة أى المختصة بتلك السنة
I’aanah at-Thoolibiin II/25 :
ويقف خلف الإمام الرجال ثم الصبيان ثم النساء
قوله”ويقف” أي ويسن إذا تعددت أصناف المأمومين أن يقف خلفه الرجال ولو أرقاء ثم بعدهم إن كمل صفهم الصبيان ثم بعدهم وإن لم يكمل صفهم النساء إلى أن قال…ومتى خولف الترتيب المذكور كره
Berdirilah dibelakang imam, makmum laki-laki, kemudian anak-anak, kemudian makmum wanita. (keterangan Berdirilah dibelakang imam) artinya disunahkan bila barisan shalat banyak dibelakang imam kaum laki-laki meskipun hamba sahaya, kemudian setelah shafnya penuh, dibelakangnya anak-anak, kemudian dibelakangnya meskipun barisannya belum penuh kaum wanita…. Dan bila urutan barisan tersebut disalahi hukumnya makruh.
– Hasyiyah al-Mahally I/239 :
وكل ما ذكر مستحب ومخالفته لا تبطل الصلاة
قوله ومخالفته لا تبطل الصلاة لكنها مكروهة تفوت فضيلة الجماعة علي الامام ومن معه ولو مع الجهل

Yang tertutur di atas adalah kesunahan dan menyalahinya tidak sampai membatalkan shalat, hanya saja hukumnya makruh yang dapat menggugurkan fadhilahnya berjamaah bagi imam dan orang yang bersamanya meskipun atas dasar tidak tahu. Wallohu a’lam. [zaed zed al Habsyi, Masaji Antoro]

Pos terkait