PERTANYAAN :
Aslkm ya ikhwan mau numpang tanya : ada orang mau menyembeulih hewan / binatang yang dihalalkan, tapi orang yang mau menyembelih itu punya hadast besar, dan dia maleus mau mandinya, tapi dengan keyakinanya membaca bismillah dst di dalam hati hukumnya gimana,dan setahunya orang yang berhadast besar dilarang membaca bismillah, sekalian saja dengan tatacara menyembelih hewn yang halal itu bagaimana syukron. [Brukbrak Wae].
JAWABAN :
Untuk kesempurnaan dalam menyembelih lihat kifayatul akhyar 223 & 240 :
1.putusnya kerongkongan
2.putusnya tenggorokan(saluran makanan dari tenggerokan sampai usus besar),brada di bwah kerongkongan.
3.putusnya kedua urat leher
4.dianggap cukup dalam menyembelih apbla:
5.putusnya kerongkongan hewan sesembelihan.
6.putusnya tenggorokan.
7.semua kdua hal ini harus trputus spaya tidak ada penyiksaan(ta’dzib).
8.perkara yang di sunahkan dalam menyembelih:
9.membaca tasmiyah dengan membaca bismillah(jk dalam keadaan junub niat untuk dzikir)
10.membaca sholawat kepada nabi.
11.menghadap qiblat
12.bretakbir
13.berdo’a agar sesembelihanya diterima
SEMBELIHAN ORANG JUNUB. Menurut Syafi’iyyah orang junub boleh menyembelih hewan ternak. Keterangan diambil dari :
(فرع) نقل ابن المنذر الاتفاق على ذبيحة الجنب قال وإذا دل القرآن على حل اباحة ذبيحة الكتابي مع أنه نجس فالذي نفت السنة عنه النجاسة أولي قال والحائض كالجنب
Ibn Mundzir menuqil “Terjadi kesepakan Ulama tentang halalnya binatang sembelihan orang junub”, Ia berkata “Bila dalil alQuran menunjukkan halalnya sembelihan ahli kitab (sebelum terjadi perubahan pada kitab mereka) padahal ia najis maka sudah selayaknya lebih diutamakan kehalalan orang yang tidak terdapat najis padanya (orang junub), dalam hal ini wanita haid seperti orang junub”. [ Al-Majmuu’ alaa Syarh al-Muhadzdzab IX/77 ].
مسألة في ذبح الجنب
مسألة : قال : وإن كان جنبا جاز أن يسمي ويذبح
وذلك أن الجنب له التسمية ولا يمنع منها لأنه إنما يمنع من القرآن لا من الذكر ولهذا تشرع له التسمية عند اغتساله وليست الجناية أعظم من الكفر والكافر يسمي ويذبح وممن رخص في ذبح الجنب الحسن و الحكم و الليث و الشافعي و إسحاق و ابو ثور وأصحاب الرأي قال ابن المنذر ولا أعلم أحدا منع من ذلك وتباح ذبيحة الحائض لأنها في معنى الجنب
[ MASALAH SEMBELIHAN ORANG JUNUB ] Meskipun ia junub boleh baginya membaca basmalah dan menyembelih, hal itu karena orang junub memang diperbolehkan membacanya dan tidak dilarang, yang dilarang bila ia membaca al-Quran tidak dengan tujuan dzikir karenanya saat ia mandipun disyariatkan untuk diawali dengan bacaan basmalah. Tidak ada pidana yang lebih berat ketimbang kekufuran sedang orang kafir boleh membaca basmalah dan menyembelih (madzhab Hanbali). Ulama-ulama yang membolehkan sembelihan orang junub adalah : al-Hasan, al-Hakam, al-Laits, as-Syafi’i, Ishaq, Abu Tsaur, Ashaab ar-Ro’yi. Ibn Mundzir berkata “Dan aku tidak tahu seorangpun yang melarang sembelihan orang junub, dan juga diperbolehkan sembelihan wanita haid karena ia seartian dengan orang junub”. [ Al-Mughni alaa al-Quddaamah (alhambaly) XI/61 ]. Wallaahu A’lamu Bis Showaab. [Awan As-Safaritiyy Asy-syaikheriyy, Masaji Antoro].