0949. BATASAN USIA YATIM

PERTANYAAN :
Assalamu’alaikum. Sampai berapakah batasan umur seorang yatim piatu tetap menerima hak hak nya sebagai yatim piatu, misal menerima zakat ? Matur nuwun. [Wong Djowo].
JAWABAN :
Wa’alaikumsalam. PENGERTIAN YATIM
وقال ابن السكيت اليُتْمُ في الناس من قِبَل الأَب وفي البهائم من قِبَل الأُم ولا يقال لمن فَقَد الأُمَّ من الناس يَتيمٌ ولكن منقطع
Berkata Ibn as-Sikkiit “Yang disebut yatim dari manusia adalah anak yang ditinggal mati ayahnya sedang dari binatang anak yang ditinggal mati ibunya, anak yang kehilangan ibunya dari manusia tidak disebut yatim tapi munqathi’ (terpisah). [ Lisaan al-‘Arab XII/645 ].
BATAS USIA YATIM
الْبُلُوغُ بِالاِحْتِلاَمِ :
13 – يَتَّفِقُ الْفُقَهَاءُ عَلَى أَنَّ الْبُلُوغَ يَحْصُل بِالاِحْتِلاَمِ مَعَ الإِْنْزَال ، وَيَنْقَطِعُ بِهِ الْيُتْمُ لِمَا رُوِيَ عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ قَال : لاَ يُتْمَ بَعْدَ احْتِلاَمٍ وَلاَ صُمَاتَ يَوْمٍ إِلَى اللَّيْل . (2)…..
3 – سَهْمٌ لِلْيَتَامَى : وَهُمُ الَّذِينَ مَاتَ آبَاؤُهُمْ وَلَمْ يَبْلُغُوا الْحُلُمَ ، فَإِنْ بَلَغُوا الْحُلُمَ لَمْ يَكُونُوا يَتَامَى لِحَدِيثِ : لاَ يُتْمَ بَعْدَ احْتِلاَمٍ . (2)
__________
(2) حديث ” لا يتم بعد احتلام . . . ” أخرجه أبو داود ( 3 / 293 – 294 – تحقيق عزت عبيد دعاس ) من حديث علي بن أبي طالب وفي إسناده مقال ، ولكنه صحيح لطرقه ، التلخيص لابن حجر ( 3 / 101 – . ط شركة الطباعة الفنية ) .
[ MASA DEWASA sebab Mimpi Keluar mani ] Ulama Ahli Fiqh sepakat bahwa masa dewasa seorang anak dapat terjadi ditandap mimpi keluar mani dan berakibat hilangnya sifat YATIM.
[ PEMBAGIAN HARTA RAMPASAN ] Satu bagian untuk anak-anak yatim ialah mereka-mereka yang ayahnya meninggal dan belum baligh kalau sudah baligh bukan lagi anak yatim berdasarkan hadits “Tidak ada yatim bagi anak yang baligh” (HR. Abu Daud III/293-294). [ Al-Mausuu’ah al-Fiqhiyyah II/99, XX/15 ].
Memberikan zakat pada YATIM PIATU
BOLEH dan SAH menerimakan zakat pada yatim piatu apabila mereka memang termasuk salah satu delapan orang yang berhak menerima zakat seperti keberadaan mereka memang fakir miskin dan tidak keturunan Bani Hasyim dan Bani Muthallib menurut pendapat yang shahih
( فرع ) الصغير إذا لم يكن له من ينفق عليه فقيل لا يعطى لاستغنائه بمال اليتامى من الغنيمة والأصح أنه يعطي فيدفع إلى قيمة لأنه قد لا يكون في نفقته غيره ولا يستحق سهم اليتامى لأن أباه فقير قلت أمر الغنيمة في زماننا هذا قد تعطل في بعض النواحي لجور الحكام فينبغي القطع بجواز إعطاء اليتيم إلا أن يكون شريفا فلا يعطى وإن منع من خمس الخمس على الصحيح والله أعلم
[ CABANG BAHASAN ] Anaka yatim yang masih kecil jika memang tidak ada orang yang menafkahinya maka sebagian pendapat menyatakan bahwa anak tersebut tidak boleh diberi zakat karena ia sudah cukup mendapatkan bagian dari ghanimah (harta rampasan), menurut pendapat yang lebih shahih bahwa anak tersebut boleh diberi zakat dan disalurkan pada pembinanya.
Menurutku, perihal ghanimah pada masa sekarang ini sudah tidak ada disebagian daerah karena kebobrokan para penguasanya karenanya diputuskan kebolehan memberikan zakat kepada anak yatim tersebut kecuali bila ia termasuk kalangan bani hasyim maka ia juga tidak boleh diberi meskipun ia juga terhalang menerima bagian dari khumus menurut pendapat yang shahih. [ Kifaayah al-Akhyaar I/191 ]. Wallaahu A’lamu Bis Showaab.

Pos terkait