PERTANYAAN :
Ass.wr.wb. para yai ini ada pertanyaan titipan. Bolehkah yang sedang haidl memandikan jenazah ? Terima kasih. Wassalaamu’alaikum. [Deden Ym].
JAWABAN :
Wa’alaikumsalam. Menurut SYAFI’IYYAH wanita yang sedang haidl, BOLEH memandikan jenazah DAN TIDAK MAKRUH
ويغسل الجنب والحائض الميت بلا كراهة لأنهما طاهران فكانا كغيرهما وإذا ماتا غسلا غسلا فقط لانقطاع الغسل الذي كان عليهما بالموت وليكن الغاسل أمينا ندبا لأن غيره قد لا يوثق بإتيانه بالمشروع
Orang Junub dan wanita Haid boleh memandikan janazah dengan tanpa ada kemakruhan karena mereka berdua suci (tidak najis) maka seperti lainnya, bila mereka berdua mati cukup dimandikan sekali karena sudah terputusnya kewajiban mandi akibat kematian. Dan disunahkan sebaiknya orang yang memandikan janazah dipilih yang paling dapat dipercaya karena selainnya terkadang tidak dapat dipercaya dalam menjalani ketentuan sesuai yang disyariatkan. [ Nihaayah al-Muhtaaj III/20 ].
* (فرع) في مسائل تتعلق بالباب (احداها) يجوز للجنب والحائض غسل الميت بلا كراهة وكرههما الحسن وابن سيرين وكره مالك الجنب * دليلنا انهما طاهران كغيرهما
[ CABANG ] 1. Boleh bagi Orang Junub dan wanita Haid memandikan janazah, sedang menurut Imam al-Hasan, Ibn Siriin dan Imam Malik menghukumi boleh tapi makruh. Alasan kami (syafiiyyah) karena mereka berdua suci (tidak najis). [ Al-Majmuu’ ala Syarah al-Muhadzdzab V/187 ].
يجوز للجنب والحائض غسل الميت بلا كراهة ولو ماتا غسلا غسلا واحدا
Orang Junub dan wanita Haid boleh memandikan janazah dengan tanpa ada kemakruhan karena mereka berdua suci (tidak najis) maka seperti lainnya, bila mereka berdua mati cukup dimandikan sekali. [ Raudhah at-Thaalibiin II/108 ]. Wallohu a’lam. [Masaji Antoro].