PERTANYAAN :
Assalamu’laikum warohmatullahi wabarokatuh kepada ustad waustadah ktb semuannya maaf mau tanya fadillahnya wudhu itu apa jika ada yang mau menjelaskan makasih wassalamu’laikum warohmatullahi wabarokatuh. [Nala Aulia].
JAWABAN :
Wa’alaykumsalam wa rohmatullaahi wa barakaatuh. KEUTAMAAN WUDHU :
• PELEBUR DOSA
• PENGANGKAT DERAJAT
قال صلى الله عليه و سلم: ألا أدلكم على ما يمحو الله به الخطايا و يرفع به الدرجات؟ قالوا: بلى يا رسول الله ، قال: اسباغ الوضوء على المكاره و كثرة الخطا الى المساجد ، و انتظار الصلاة بعد الصلاة ؛ فذلكم الرباط، فذلكم الرباط. رواه مسلم
“Maukah kalian aku tunjukkan atas sesuatu yang dengannya Allah akan menghapus kesalahan-kesalahan dan mengangkat derajat?” Mereka menjawab, “Tentu, wahai Rasulullah.” Beliau bersabda, “Menyempurnakan wudhu pada keadaan yang dibenci (seperti pada keadaan yang sangat dingin, pent.), banyak berjalan ke masjid, dan menunggu shalat berikutnya setelah shalat. Maka itulah ribath, itulah ribath.” (HR. Muslim).
عن عثمانَ بن عفانَ رضي اللَّه عنه قال : رَأَيْتُ رسُولَ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم يَتَوَضَّأُ مثلَ وُضوئي هذا ثُمَّ قال : « مَنْ تَوَضَّأَ هكذا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنبِهِ، وَكَانَتْ صَلاتُهُ وَمَشْيُهُ إِلى المَسْجِدِ نَافِلَةً» رواه مسلم.
Dari Usman bin Affan ra, ia berkata “Saya melihat Rasulullah SAW berwudhu’ seperti wudhu’ku ini, kemudian beliau SAW bersabda: “Barangsiapa yang berwudhu’ sedemikian, maka diampunkan untuknya dosa-dosa yang telah lalu dan shalatnya serta jalannya ke masjid adalah sunnah hukumnya.” (HR. Muslim).
• KELUARNYA DOSA BERSAMA AIR WUDHU HINGGA DARI KUKU JEMARI ORANG MUKMIN
قال صلى الله عليه وسلم: اذا توضأ العبد المسلم- أو المؤمن- فغسل وجهه خرج من وجهه كل خطيئة نظر اليها بعينيه مع الماء- أو مع آخر قطر الماء- فاذا غسل يديه خرج من يديه كل خطيءة كان بطشتها يداه مع الماء- أو مع آخر قطر الماء- فاذا غسل رجليه خرجت كل خطيئة مشتها رجلاه مع الماء-أو مع آخر قطر الماء- حتى يخرج نقيا من الذنوب. رواه مسلم
“Apabila seseorang hamba yang Muslim atau mu’min itu berwudhu’, lalu ia membasuh mukanya, maka keluarlah dari mukanya itu semua kesalahan yang disebabkan ia melihat padanya dengan kedua matanya dan keluarnya ialah beserta air atau beserta tetesan air yang terakhir. Jikalau ia membasuh kedua tangannya, maka keluarlah dari kedua tangannya itu semua kesalahan yang dilakukan oleh kedua tangannya beserta air atau beserta tetesan air yang terakhir. Selanjutnya apabila ia membasuh kedua kakinya, maka keluarlah semua kesalahan yang dijalankan oleh kedua kakinya beserta air atau beserta titisan air yang terakhir, sehingga akhirnya keluarlah ia dalam keadaan suci dari semua dosa.” (HR. Muslim).
قال رسولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « منْ تَوَضَّأَ فَأَحْـسَنَ الوضـوءَ ، خَرَجَت خَطَايَاهُ مِنْ جسَدِهِ حتَّى تَخْرُجَ مِنْ تحتِ أَظفارِهِ » رواه مسلم.
Dari Usman bin Affan ra, ia berkata : “Rasulullah SAW bersabda : “Barangsiapa yang berwudhu’ lalu memperbaguskan wudhu’nya, maka keluarlah kesalahan-kesalahannya sehingga keluarnya itu sampai dari bawah kuku-kukunya.” (HR. Muslim).
• PERHIASAN ORANG MUKMIN
عَنْ أَبي هُريْرَةَ رضيَ اللَّه عَنْه قالَ : سَمِعْت خَلِيلي صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم يقُول : « تَبْلُغُ الحِلية مِنَ المؤمِن حَيْث يبْلُغُ الوضـوءُ » رواه مسـلم.
Dari Abu Hurairah ra. Ia berkata “Saya mendengar kekasihku Rasulullah SAW bersabda: “Perhiasan-perhiasan -disyurga- itu sampai dari tubuh seseorang mu’min, sesuai dengan anggota yang dicapai oleh wudhu’. (Riwayat Muslim)
• MENJADIKAN ORANG MUKMIN BERCAHAYA DI HARI KIAMAT
وعَنْ أَبي هُريْرَةَ رضيَ اللَّه عَنْه قال : سمِعْت رَسُولَ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم يقُول : « إِنَّ أُمَّتي يُدْعَوْنَ يَوْمَ القِيامَةِ غُرّاً محَجَّلِينَ مِنْ آثَارِ الوضوءِ فَمنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يُطِيل غُرَّتَه ، فَليفعلْ » متفقٌ عليه .
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata : “Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya ummatku itu akan dipanggil pada hari kiamat dalam keadaan bercahaya wajahnya dan amat putih bersih tubuhnya dari sebab bekas-bekasnya berwudhu’. Maka dari itu, barangsiapa yang dapat di antara engkau semua hendak memananjangkan cahayanya, maka baiklah ia melakukannya – dengan menyempurnakan berwudhu’ itu sesempurna mungkin.” (HR. Muttafaq ‘alaih)
• BILA DISERTAI DOA SETELAH WUDHU, DIPERKENANKAN MEMASUKI SURGA DARI PINTU MANAPUN YANG IA KEHENDAKI
قال صلى الله عليه و سلم: من توضأ فقال : أشهد أن لا اله الا الله وحده لا شريك له ، و أشهد أن محمدا عبده و رسوله الا فتخت له أبواب الجنة الثمانية يدخل من أيها شاء. رواه مسلم
“Tiada seorangpun dari engkau semua yang berwudhu’ lalu ia menyampaikan yakni menyempurnakan wudhu’nya, kemudian mengucapkan:
أَشْهدُ أَنْ لا إِله إِلاَّ اللَّه وحْدَه لا شَريكَ لهُ، وأَشْهدُ أَنَّ مُحمَّدً عبْدُهُ وَرسُولُه
melainkan dibukakanlah untuknya pintu syurga yang delapan buah banyaknya. la diperbolehkan masuk dari pintu manapun juga yang dikehendaki olehnya.” (HR. Muslim). Dan masih banyak lagi yang lainnya.
Dari Ibnu Abbas RA bahwa Rosululloh SAW bersabda ” tidaklah seorang hamba tidur dalam keadaan suci (bewudlu/punya wudlu) kecuali malaikat akan tidur pada selimutnya ( untuk menemaninya) dan tidak akan meninggalkannya sepanjang malam kecuali malaikat tersebut berkata “yaa ALLOH.. ampunilah hambaMu ini karena ia tidur dalam keadaan suci (HR.Thobroni). [Masaji Antoro, Kerennya Habis].