OLEH :  MASAJI ANTORO
SAKINAH dalam keluarga  hanya dapat dibangun melalui proses panjang, sejak awal menuju bingkai rumah  tangga semua harus dipersiapkan secara matang sehingga pada akhirnya benar-benar  tercipta lingkungan keluarga yang selaras, serasi, serta mampu mengamalkan,  menghayati dan memperdalam nilai-nilai keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia.  Catatan berikut mencoba sedikit mengurai sejak awal terciptanya keluarga baru  menuju sakinah yang Insya Allah sesuai konsep Rasulullah SAW.
MEMINANG  (KHITBAH)
Meminang artinya menyatakan  permintaan untuk menikah dari seorang laki-laki kepada seorang perempuan atau  sebaliknya dengan perantaraan seseorang yang dipercayai. Mengkhitbah dengan cara  tersebut diperbolehkan dalam agama islam terhadap gadis atau janda yang telah  habis masa iddahnya, kecuali perempuan yang masih dalam masa iddah bain,  sebaiknya dengan jalan sindiran saja. Hal ini telah dijelaskan dalam firman  Allah :
“Dan  tidak ada dosa bagimu meminang wanita-wanita itu dengan sindiran“ (QS. Al-Baqarah ayat  235)
Sedangkan terhadap  perempuan yang masih dalam “Iddah  Raj’iyah“,  hukumnya haram meminang karena perempuan yang masih dalam iddah raj’iyah secara  hukum masih berstatus sebagai istri bagi laki-laki yang menceraikannya, dan dia  boleh kembali padanya. Demikian juga tidak diizinkan mengkhitbah seorang  perempuan yang sedang dipinang oleh orang lain, sebelum nyata bahwa  permintaannya itu tidak diterima. Hal ini sesuai dengan hadist Nabi :
“Orang  mukmin adalah saudara orang mukmin. Maka tidak halal bagi seorang mukmin  mengkhitbah seorang perempuan yang sedang dikhitbah oleh saudaranya, sehingga  nyata sudah ditinggalkannya” (Riwayat Ahmad dan  Muslim).
DOA  KETIKA MEMINANG
أشهد  أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله ، جئتكم راغبا في  فتاتكم (فلانة)، أو في كريمتكم (فلانة بنت فلان
Asyhadu  an Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lahuu, wa asyhadu anna Muhammadan  ‘abduhuu wa rasuuluhuu, ji’tukum raaghiban fii fataatikum (Fulaanah) aw fii  kariimatikum (Fulaanah binti Fulan)
“Aku bersaksi tiada Tuhan  selain Allah Yang Esa, tiada sekutu bagiNya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad  adalah hamba dan utusanNya, aku dating pada kalian karena berharap akan meminang  puterimu (…..sianu /Disebut nama anak yang hendak dipinang), atau meminang  puteri muliamu (…..sianu /Disebut nama anak yang hendak dipinang).
DOA  MEMOHON JODOH
• Untuk laki-laki  :
رَبَّنَا  هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا  لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
“Ya  Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami  sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang  bertakwa”.  (QS; Alfurqon ayat 74)
• Untuk perempuan  :
اللهم  ابعث بعلا صالحالخطبتى وعطف قلبه علي بحق كلامك القديم وبرسولك الكريم بالف الف  لاحولا ولا قوة الا بالله العلي العظيم وصلى الله على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه  وسلم والحمد لله رب العالمين
Allaahumma  ib’ats ba’lan shoolihan lihitbaty wa ‘atthif qolbahuu ‘alayya bi haqqi  kalaamikal qodiimi wa rasuulikal kariimi bi alfi alfi Laa haula wa laa Quwwata  illa billaahil ‘aliyyil ‘adziimi, wa shollaa allahu ‘alaa sayyidinaa wa ‘alaa  aaalihii wa shohbihii, walhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin
“Ya Allah kirimkan calon  suami sholih untuk meminangku, lembutkan hatinya untukku dengan haq firmanMu  yang dahulu dan utusanMu yang mulia dengan berkah sejuata Laa haula wa laa  Quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘adziimi, shalawat salam semoga tercurah pada  baginda Muhammad keluarga dan para sahabatnya, segala puji bagi Allah, Tuhan  seru sekalian alam”.
PENGERTIAN  NIKAH
Nikah menurut bahasa  berarti kumpul atau wathi (bersetubuh) atau bisa juga berarti ‘akad. Adapun  pengertiannya menurut syara’ adalah ‘akad yang mengandung pembolehan wathi  (bersetubuh) dengan menggunakan lafadz yang musytaq dari lafadz inkah ( إنكاح ) atau  tazwij ( تزويج ) atau  terjemahnya, dengan rukun-rukun dan syarat-syarat tertentu.
HUKUM  NIKAH
Hukum menikah ada lima  :
1.• Sunah, yaitu bagi orang  yang membutuhkan wathi (bersetubuh) dan mempunyai biaya untuk mahar, pakaian  fashol tamkin dan memberi nafkah istrinya padahari dilangsungkannya ‘akad dan  malamnya.
2.• Khilaful aula, yaitu bagi  orang yang membutuhkannya, hanya saja tidak mempunyai biaya.
3.• Makruh, yaitu bagi orang  yang tidak membutuhkannya dan juga tidak mempunyai biaya.
4.• Wajib, yaitu bagi yang  bernadzar untuk menikah yang sebelumnya sunah Baginya.
5.• Haram, yaitu bagi orang  yang tidak mampu memenuhi hak-hak istri.
PELAKSANAAN  AKAD NIKAH
1) Sebelum pelaksanaan  ‘akad nikah dimulai, terlebih dahulu bangku atau meja disiapkan dan diletakkan  di tengah ruangan, kemudian wali atau wakilnya duduk di sebelah barat meja dan  calon pengantin pria di sebelah timur meja berhadapan dengan wali atau wakilnya.  Sedangkan dua orang saksi duduk di sebelah utara meja atau sebelah kiri wali.  Qori’, Khotib dan orang yang berdo’a duduk di sekitar wali dan mempelai  pria.
2) setelah semuanya siap di  tempat masing-masing, MC (pembagi acara) bisa mulai membuka acara ‘akad nikah  dengan susunan acara sebagaimana berikut :
a. Pembukaan
b. Pembacaan ayat suci  al-Qur’an
c. Khutbah nikah
d. Akad nikah
e. Do’a penutup
3) Setelah acara pembukaan  dan pembacaan ayat suci al-Qur’an, dilanjutkan dengan membaca Khutbah  Nikah.
Khutbah  Nabi SAW saat Menikahkan Puterinya Fatimah Az-Zahra’ Ra.
بسم  الله الرحمن الرحيم اللهم صل على محمد وآل محمد الحمد لله المحمود بنعمته، المعبود  بقدرته، المطاع بسلطانه، المرهوب من عذابه وسطواته النافذ أمره في سمائه وأرضه،  الذي خلق الخلق بقدرته، وميزهم بأحكامه وأعزهم بدينه، وأكرمهم بنبيه محمد (صلى الله  عليه وآله وسلم)، إن الله تبارك اسمه، وتعالت عظمته، جعل المصاهرة سبباً لاحقاً،  وأمراً مفترضاً أوشج به الأرحام، وألزم الأنام، فقال عز من قائل: (وهو الذي خلق من  الماء بشراً فجعله نسباً وصهراً وكان ربك قديراً) فأمر الله تعالى يجري إلى قضائه،  وقضاؤه يجري إلى قدره، ولكل قضاء قدر، ولكل قدر أجل ولكل أجل كتاب: (يمحو الله ما  يشاء ويثبت وعنده أم الكتاب). ثم إن الله عزوجل أمرني أن أزوج فاطمة بنت خديجة من  عليّ بن أبي طالب فاشهدوا أني قد زوجته على أربعمائة مثقال فضة إن رضي بذلك علي بن  أبي طالب
“Segala  puji bagi Allah yang dipuji dengan segala nikmat-Nya, yang disembah dengan  ketentuan-Nya, yang ditaati dengan kekuasaan-Nya, yang ditakuti azab dan  kekuasaan-Nya, yang perkara-Nya meliputi langit dan bumi-Nya, yang menciptakan  makhluk dengan takdir-Nya, yang mengistimewakan makhluk-Nya dengan hukum-Nya,  yang memuliakan mereka dengan agama-Nya, yang menjadikan mereka mulia dengan  Nabi-Nya Muhammad saw. Sesungguhnya Allah nama-Nya Maha Mulia, Maha Tinggi dan  Maha Agung. Ia telah menjadikan mushaharah (hubungan keluarga karena pernikahan)  sebagai sebab penerus generasi manusia, perkara yang menjadi sebab penyambung  keluarga dan penerus generasi manusia. Allah yang Maha mulia firman-Nya  menyatakan: “Dialah yang menciptakan manusia dari air kemudian menjadikan  manusia mempunyai keturunan dan mushaharah, dan Tuhanmu Maha Kuasa.” (Al-Furqan:  54). Perkara Allah swt berlaku dalam ketetapan-Nya, ketetapan-Nya berlaku dalam  takdir-Nya, setiap ketetapan mempunyai takdir, setiap takdir mempunyai ajal, dan  setiap ajal mempunyai kitab, “Allah menghapus apa yang dikehendaki dan  menetapkan (apa yang dikehendaki), di sisi-Nya ada Ummul Kitab.” (Ar-Ra’d: 39).
Kemudian Nabi saw  bersabda:  “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla memerintahkan aku untuk menikahkan Fatimah  puteri Khadijah dengan Ali bin Abi Thalib, maka saksikan sesungguhnya aku telah  menikahkannya dengan maskawin empat ratus Fidhdhah ( dalam nilai perak), dan Ali  bin ridha (menerima) mahar tersebut.”
Kemudian Rasulullah saw  mendoakan keduanya:
جَمَعَ  اللهُ شَمْلَكُمَا، وَأَسْعَدَ جَدَّكُمَا، وَبَارِكْ عَلَيْكُمَا، وَأَخْرَجَ  مِنْكُمَا كَثِيراً طَيِّبًا
“Semoga  Allah mengumpulkan kesempurnaan kalian berdua, membahagiakan kesungguhan kalian  berdua, memberkahi kalian berdua, dan mengeluarkan dari kalian berdua kebajikan  yang banyak.”(kitab Ar-Riyadh An-Nadhrah  2:183, bab 4). Riwayat hadis ini bersumber dari Anas bin Malik, salah seorang  sahabat Nabi saw.
4) Selesai pembacaan  khutbah nikah biasanya petugas (pegawai catatan sipil atau penghulu) bertanya  kepada mempelai pria tentang statusnya, bentuk dan jumlah mas kawinnya dan yang  lain sebagainya. Setelah semuanya selesai, baru acara ‘akad nikah bisa dimulai.  Bagi siapa saja yang akan mang’akadi disunahkan membaca:
أزوجك  على ما أمر الله به عز وجل من إمساك بمعروف أو تسريح بإحسان
Kemudian orang yang  meng’akadi biasanya menyuruh mempelai pria membaca syahadat :
أشهد  أن لا إله إلا الله و أشهد أن محمدا رسول الله
5) Kemudian dilanjutkan  prosesi ijab qobul, dengan dialog sebagaimana berikut :
Apabila ‘akad nikah itu  dilaksanakan oleh wali (tidak diwakilkan), maka shigotnya sebagai  berikut:
ولي  : أنكحتك وزوجتك (ليلى) موليتي بمهر ألف روبيه حالا
الزوج  : قبلت نكاحها وتزويجها لنفسي بالمهر المذكور حالا
Terjemahnya:
Wali : “Saya  nikahkan dan saya kawinkan kamu dengan (Laila), perempuan yang menjadi kuasaku,  dengan mahar seribu rupiah dibayar kontan.
Suami : “Saya  terima pernikahan dan perkawinan ini untuk saya, dengan mahar yang telah  disebutkan secara kontan.
Apabila ‘akad nikah itu  diwakilkan atau diserahkan pada orang lain, maka harus ada shighot taukil  (ungkapan pasrah wakil) dari sang wali seperti dibawah ini :
وكلتك  في تزويج (ليلى) بنتي عن (زيد) بمهر ألف روبية حالا
Terjemahnya:
“Aku  wakilkan kepadamu untuk menikahkan (Laila), anak perempuanku dengan Zaid sebagai  calon suami, dengan mahar seribu rupiah kontan.”
Kemudian wakil wali  menerimanya dengan mengucapkan:
قبلت  توكيلك في تزويجها عن (زيد) بالمهر المذكور حالا
Terjemahnya :
“Saya  terima perwakilanmu untuk menikahkan anak perempuanmu dengan (Zaid)
sebagai  calon suami, dengan mahar yang telah disebutkan.” Setelah itu sang wakil  dapat menikahkan calon pengantin seperti dalam dialog berikut ini:
وكيل  ولي : أنكحتك وزوجتك (ليلى) بنت أحمد موكلي بمهر ألف روبية حالا.
الزوج  : قبلت نكاحها وتزويجها لنفسي بالمهر المذكور حالا.
Terjemahnya :
Wakil wali : “Saya  nikahkan dan saya kawinkan kamu dengan (Laila), anak perempuan Ahmad sebagai  orang yang mewakilkan kepadaku, dengan mahar seribu rupiah kontan.”
Suami : “Saya  terima pernikahan dan perkawinan ini untuk saya, dengan mahar yang telah  disebutkan.”
Apabila mempelai pria (  Zaid ) mewakilkan dalam qobulnya, maka bentuk ijabnya
seperti berikut  :
أنكحتك  وزوجتك عن(زيد) ليلى بنت أحمد بمهر ألف روبية حالا.
Terjemahnya :
“Saya  nikahkan dan saya kawinkan kamu sebagai orang yang mewakili (Zaid) dengan  (Laila) anak perempuan (Ahmad), dengan mahar seribu rupiah kontan.”
Sedangkan untuk ijab yang  tidak diwakilkan adalah :
أنكحتك  وزوجتك عن زيد ليلى موليتي بمهر ألف روبية حالا
Terjemahnya :
“Saya  nikahkan dan saya kawinkan kamu sebagai orang yang mewakili Zaid dengan Laila  anak perempuan yang menjadi kuasaku, dengan mahar seribu rupiah  kontan.”
Kemudian qobulnya  :
قبلت  نكاحها وتزويجها له / لزيد بالمهر المذكور حالا
Terjemahnya:
“Saya  terima pernikahan dan perkawinan ini untuk (Zaid), dengan mahar yang telah  disebutkan.”
Setelah ijab qobul selesai  dilakukan, dua orang saksi dapat menanyakan sah atau tidak pada ‘akad tersebut.  Apabila sah, maka diteruskan dengan acara do’a sebagai penutup. Setelah ‘akad  nikah dipastikan keabsahannya, kemudian salah seorang yang berada dalam majlis  ‘akad (sebaiknya pemuka agama) berdo’a, sebagaimana berikut :
بسم  الله الرحمن الرحيم , الحمد لله رب العالمين حمدا يوافي نعمه ويكافئ مزيدة, يا ربنا  لك الحمد كما ينبغي لجلال وجهك وعظيم سلطانك, اللهم اجعل هذا العروس وزوجته مؤدة  ورحمة وألف بينهما كما ألفت بين آدم وحواء وألف بينهما كما ألفت بين يوسف وزليخاء  وألف بينهما كما ألفت بين سيدنا محمد وسيدتنا خديجة الكبري, اللهم بارك لهما  وارزقهما رزقا حسنا حلالا طيبا نافعا مباركا في عمرهما ودينهما ودنياهما وآخرتهما  وارزقهما ذرية صالحة مباركا, اللهم ربنا هب لنا من أزواجنا وذرياتنا قرة أعين  واجعلنا للمتقين إماما, ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الأخرة حسنة وقنا عذاب النار,  وصلى الله على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم تسليما كثيرا والحمد لله رب  العالمين.
DOA-DOA  setelah Akad NIKAH
Tiga doa berikut ini  dikutip dari kitab MAKARIM AL-AKHLAQ: 209. Bersumber dari salah seorang cucu  Rasulullah saw yaitu Imam Ja’far Ash-Shadiq putera Muhammad Al-Baqir bin Ali  Zainal Abidin bin Al-Husein Ra cucu Rasululah saw. Doanya sebagai  berikut:
اًللَّهُمَّ  بِأَمَانَتِكَ أَخَذْتُهَا وَبِكَلِمَاتِكَ اِسْتَحْلَلْتُ فَرْجَهَا، فَإِنْ  قَضَيْتَ لِي مِنْهَا وَلَدًا فَاجْعَلْهُ مُبَارَكًا سَوِيًّا وَلاَتَجْعَلْ  لِلشَّيْطَانِ فِيْهِ شَرِيْكًا وَلاَنَصِيْبًا
Allaâhumma  biamâanatika akhattuhâa, wa bikalimaâtika istahlaltu farjahâa, fain qadhayta lîi  minhâa waladan faj’alhu mubâarakan syawiyyâa, walâa taj’al lissyaithâani fîihi  syarîikan walâa nashibâ.
“Ya Allah, dengan amanat-Mu  kujadikan ia isteriku dan dengan kalimat-kalimat-Mu dihalalkan bagiku  kehormatannya. Jika Kau tetapkan bagiku memiliki keturunan darinya, jadikan  keturunanku keberkahan dan kemuliaan, dan jangan jadikan setan ikut serta dan  mengambil bagian di dalamnya”.
اَللَّهُمَّ  ارْزُقْنِي اَلْفَهَا وَوُدَّهَا وَرِضَاهَا بِي، وَاَرْضِنِي بِهَا، وَاجْمَعْ  بَيْنَنَا بِأَحْسَنِ اِجْتِمَاعٍ وَاَيْسَرِ ائْتِلاَفٍ فَإِنَّكَ تُحِبُّ  الْحَلاَلَ وَتُكْرِهُ الْحَرَامَ
Allâahummarzuqnîi  alfahâa wa wuddahâa wa ridhâahâa bîi, wa ardhinîi bihâa, wajma’ baynanâa  biahsanijjtimâ’in wa aysari’ tilâafin, fainnaka tuhibbul halâala wa tukrihul  harâam.
“Ya Allah, karuniakan  padaku kelembutan isteriku, kasih sayang dan ketulusannya, ridhai aku  bersamanya. Himpunkan kami dalam rumah tangga yang paling baik, penuh kasih  sayang dan kebahagiaan, sesungguhnya Engkau mencintai yang halal dan membenci  yang haram”.
اَللَّهُمَّ  ارْزُقْنِي وَلَدًا وَاجْعَلْهُ تَقِيًّا ذَكِيًّا لَيْسَ فِي خَلْقِهِ زِيَادَةٌ  وَلاَنُقْصَانُ وَاجْعَلْ عَاقِبَتَهُ اِلَى خَيْر
Allâahummarzuqnîi  waladan, waj’alhu taqiyyan dzakiyyan laysa fîi khalqihii ziyâadatun walâa  nuqshân, waj’al ‘âqiibatahuu ilâa khairin.
“Ya Allah, karuniakan  padaku keturunan, dan jadikan ia anak yang bertakwa dan cerdas, tidak ada  kelebihan dan kekurangan dalam fisiknya, dan jadikan kesudahannya pada  kebaikan”.
Catatan:
Untuk mendoakan orang lain,  tinggal mengganti dhamir (kata ganti nama). Bagi yang belum bisa bhs arab,  cukuplah merubah kata ganti nama dalam terjemahannya, misalnya :
Dalam terjemahan doa yang  pertama menjadi:
Ya Allah, dengan amanat-Mu  (Fulan) telah menjadikan ia isterinya dan dengan kalimat-kalimat-Mu dihalalkan  baginya kehormatannya. Jika Engkau tetapkan baginya memiliki keturunan darinya,  jadikan keturunan darinya keberkahan dan kemuliaan, dan jangan jadikan setan  ikut serta dan mengambil bagian di dalamnya.
Dalam terjemahan doa yang  Kedua menjadi:
Ya Allah, karuniakan pada  (Fulan) kelembutan isterinya, kasih sayang dan ketulusannya, ridhai ia  bersamanya. Himpunkan mereka berdua dalam rumah tangga yang paling baik, penuh  kasih sayang dan kebahagiaan, sesungguhnya Engkau mencintai yang halal dan  membenci yang haram.
Dalam terjemahan doa yang  Ketiga menjadi:
Ya Allah, karuniakan pada  (Fulan) keturunan, dan jadikan ia anak yang bertakwa dan cerdas, tidak ada  kelebihan dan kekurangan dalam fisiknya, dan jadikan kesudahannya pada  kebaikan.
TUGAS  NA-IB
Menanyakan kepada wali  & mempelai pria apakah:
• Nikahnya Tawkil atau  tidak
• Dengan paksaan atau  tidak
• Apakah suka sama  suka
• Dengan mahar  apa..?
Lalu pembawa acara  membukanya dengan muqoddimah dan Al-Fatihah lalu menyerahkan sepenuhnya kepada  yang menikahkan (wali / kyai)
TUGAS  WALI
Apabila tidak tawkil maka  langsung menanyakan saksi dua atau menunjuknya dengan ditentukan.
• Menyuruh orang yang  bertugas untuk membacakan Khotbah Nikah langsung menikahkannya dengan ijab yang  didahului Tahmid danSholawat lalu menjabat tangan calon suami dengan mengucapkan  Uzawwijuka ‘Alaa maa….
• Menanyakan kepada saksi  apakah ‘akadnya sudah sah atau belum. Kalau sudah bilang sampun dan kalau belum  bilang dereng dengan menjelaskan letak kekurangan atau kesalahannya.
• Mendo’akan atau menyuruh  orang yang sholeh untuk berdo’a yang bermanfa’at kepada kedua  mempelai.
• Langsung menemukan kedua  mempelai dengan diiringi Sholawat Nabi dan ketika bertemu sunah tangan kanan  suami menyalami istrinya dan tangan kiri memegang ubun-ubunnya dengan dibacakan  do’a :
الحمد  لله رب العالمين اللهم صل على سيدنا محمدٍ اللهم اني اسألك خيرَ هذه وما اجبلتها  وأعوذ بك من شر هذه وما اجبلتها وصلى الله على سيدنا محمد و الحمد لله رب  العالمين
Maka setelah berdo’a  selesailah prosesi ‘akad nikah dan pembawa acara langsung menutupnya dengan  membaca Hamdallah dan Salam dan sunah langsung mengadakan Walimatul  ‘Ursyi
TUGAS  PENYERAHAN PENGANTIN
• Menyampaikan salam bila  dititipi oleh walinya suami
• Menyerahkan manten  laki-laki kepada walinya istri
• Mohon ma’af atas sikap  rombongan yang kurang berkenan
• Pamit dan mohon do’a  keselamatan
TUGAS  PENERIMAAN PENGANTIN
• Menjawab salam sesuai  dengan ucapan salamnya
• Mangga’aken hidangan yang  ada
• Menerima penyerahan dan  menyerahkan kepada walinya istri
• Memberikan ma’af kepada  rombongan
• Mendo’akan keselamatan  rombongan hingga sampai tujuannya.
DOA-DOA  PASUTRI
Sebelum melakukan hubungan,  hendaknya pasutri membersihkan hati dengan cara bertaubat dari segala perbuatan  yang telah lalu. Sehingga dalam melakukan hubungan dilakukan dengan perasaan  bahagia.
Setelah itu, bersihkanlah  tubuh dari hadas dengan cara berwudhu, memakai wangi-wangian. Khusus untuk  istri, dianjurkan menggunakan celak mata (sipat) dan pacar. Lantas, sampaikanlah  niat dalam hati akan harapan anak kelak yang lahir adalah anak shaleh. Setelah  sudah berbusana rapi hendaknya mendahulukan kaki kanan untuk melangkah dengan  membaca bismillah  wassalamu ‘ala rasulillahis assalamu ‘alaikum,  “Dengan nama Allah dan kesejahteraan Rasulullah semoga kesejahteraan  terlimpahkan kepadamu”.
Lakukanlah sholat sunnah  paling sedikit 2 rakaat. Dalam shalat bacalah surat Al-Fatihah 3x, surat  Al-Ikhlas 3x, membaca shalawat lantas berdoa (akan diterangkan dibawah)  memanjatkan apa yang diinginkan. Berikutnya suami, menghmpiri istri sambil  mengatakan; assalaamu  ‘alaikum ya baabar rahmaan,  “semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu wahai pintu kasih sayang”.Kalimat ini dijawab oleh  istri dengan membaca; wa’alaikum  salaam yaa sayyidal amiini,“semoga  keselamatan juga menyertaimu wahai (tuan) yang dipercaya”.
Kemudian suami mengecup  kening istri sambil mengatakan kalimat;
اللهم  اني اسألك خيرها وخيرما جبلتها عليه واعوذبك من شرها وشرما جبلتها عليه
(allaahuma  innii as’aluka khairahaa wa khaira maa jabaltahaa ‘alaihi, wa a’uudzubika min  syarrihaa wa syarri maa jabaltahaa ‘alaihi),  
“ya  Allah, aku mohon kepada-Mu atas kebaikan istri dan kebaikan tabiat yang telah  Engkau tabiatkan kepadanya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan istri  dari keburukan perangai yang telah Engkau tabiatkan kepadanya”.
Saat suami telah berada  pada pangkuan istri, bisikkan dengan perlahan ke telinga istri, radhitu billahi  rabba, aku telah ridha Allah itu menjadi Tuhanku. Lantas lanjutkan dengan  membaca shalawat bersama-sama (boleh shalawat apa saja); allaahumma  shalli ‘alaa muhammad wa ‘alaa sayyidinaa muhammad, “ya  Allah berilah limpahan rahmat kepada nabi Muhammad dan seluruh  keluarganya”.
Doa  ketika akan melakukan senggama (Jima) bagi suami istri
اللهم  جنبنا الشيطان وجنب الشيطان عنما رزقتنا
Allaahumma  jannibnas syaithoonaa wa jannibis syaithoona ‘anmaa rozaqtanaa
“Dengan nama Allah Ya Allah  jauhkanlah kami dari godaan setan dan jauhkan pula ya Allah setan itu dari anak  yang akan kau anugerahkan kepada kami” .
Doa saat  mengecup ubun-ubun
اللهم  بارك لي في اهلي وبارك لهم في اللهم اجمع بيننا ما جمعت بخير وفرق بيننا اذا فرقت  بخير
“  Allaahumma baarik lii fi ahlii, wa baarik lahum fiyya. Allaahumma ijma’ bainanaa  ma jama’ta bikhair, wa farriq bainanaa idzaa farraqta ilaa khair “.
“ Ya Allah, berkahilah  hamba dalam berkeluarga, dan berkahilah bagi istriku di dalamnya. Ya Allah  satukanlah kami sebagaimana Engkau menyatukan kami dengan kebaikan, dan  pisahkanlah kami jika Engkau memisahkannya untuk / menuju kebaikan “.
Doa  keluar mani / inzal / orgasme
الحمد  لله الذى خلق من الماء بشرا فجعله نسباوصهرا وكان ربك قديرا
Alhamdulillaahil  ladzii kholaqo minal maai basyaroo, faja’alahu nasaban wa shihroo, wa kaana  Robbuka Qodiiroo
“Segala puji bagi Allah  yang teah menciptakan manusia dari air (mani) lalu ia jadikan keturunan dan  Tuhanmu maha kuasa atas segala sesuatu”.
Doa agar  cepat dikarunia anak
رَبِّ  لاَ تَذَرْنِي فَرْداً وَأَنتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ
“Ya  Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris  Yang Paling Baik” (QS; Al-Anbiyaa ayat  89)
Doa  mendapat keturunan yang baik baik 
رَبِّ  هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ  الدُّعَاءِ
“ Ya  Tuhanku, berilah aku dari sisi engkau seorang anak yang baik, sesungguhnya  engkau maha mendengar ( segala ) do’a”. (QS; Ali Imran ayat 38),  Dan Doa
رَبِّ  اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلاَةِ وَمِن ذُرِّيَّتِي
“ Ya  Tuhanku, jadikanlah aku orang yang menegakkan sholat beserta anak  keturunanku”.  (QS; Ibrahim ayat 40)
Doa  wanita yang sedang Hamil
رَبَّنَا  هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا  لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
“Ya  Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami  sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang  bertakwa”.  (QS; Alfurqon ayat 74) Sebaiknya setiap habis sholat dibaca 100 x
Doa agar  mudah melahirkan
حنا  ولدت مريم ومريم ولدت عيسي عليه السلام اخرج ايها المومود بقدرة الملك  المعبود
Hanaa  waladad Maryam, wa Maryam waladad ‘Iisaa ‘Alaihissalaam. Ukhruj ayyuhal mauluud  biqudratil malikil ma’buud
“Hana melahirkan Maryam,  Maryam melahirkan Nabi Isa ‘Alaihissalaam. Segera lahirlah wahai anak atas kuasa  Dzat Yang Maha Merajai, Yang Maha disembah”
Doa  wanita setelah melahirkan 
اعيذه  بالواحد الصمد الذى لم يلد ولم يولد ولم يكن له كفوا احد من شر كل ذى  حسد
U’iidzuhuu  bik waahidis shomad, alladzii lam yalid wa lam yuulad, wa lam yakun lahuu  kufuwan ahad, min syarri kulli dzii hasad
“Aku mohonkan perlindungan  bagi anak ini, kepada Allah yang Esa, tempat kami menggantungkan segala nasib,  Yang tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, tidak pula ada yang menyamai  Nya, agar terlindung dari kejahatan orang yang dengki”.
Hal-hal  penting setelah melahirkan
• Sesudah bayi lahir di  adzani telinga sebelah kanan kemudian membaca surat Al-ikhlas dan  berdoa
إِنِّى  أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
“Aku  mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan)  Engkau daripada setan yang terkutuk” (QS; Ali Imran ayat  36)
• Dibacakan Iqomah  ditelinga sebelah kiri. Dengan cara itu maka anak itu insyaallah tidak akan  diganggu oleh syaithan yang bernama “Ummus  Syibyan”
• Diberi nama yang bagus,  dicukur rambutnya, dicelaki dan disuapi dengan makanan-makanan yang manis  seperti madu/kurma dll, sambil berdoa :
اللهم بارك لنا  ولهذا الولد فى حياته وطول عمره بطاعتك يا ارحم الراحمين
Allaahumma  baarik lanaa wa lihaadzal waladi fii hayaatihii, wa thowwil ‘umrohuu bi  thoo’atika yaa Arhamar Roohimiin
“Yaa Allah berkahilah kami  dan anak kami ini dalam kehidupannya, panjangkan umurnya untuk senantiasa taat  padaMu wahai Maha Penyayang di antara para penyayang”. Wallahu A’lam bi  Asshowaab.
			 
									








