1240. NIAT SEORANG MUKMIN LEBIH UTAMA KETIMBANG PERBUATANNYA

PERTANYAAN :
Din Jumpa Kekasih
NIAT org2 mukmin jauh lebih baik dr pd perbuatannya sndiri. benarkah...jika ya apa sbbnya….jika tdk apa pula sbbnya..
JAWABAN :
>> Tb Khan Banteny 
Iya..Niat orang muslim lebih baik dri pd perbuatannya sebabny berniat tpi tak berbuat, telah mendapatkn satu poin kebaikan (pahala).Jika Tidak.. Niatnya di iringi dgn aplikasi perbuatanny shingga pndapatkan 2 poin kebaikan antara niat n prbuatan, it lebih baik dri pd cuma niatny sja..Kira2 bgtu.
>> Masaji Antoro 
“NIAT SEORANG MUKMIN LEBIH UTAMA KETIMBANG PERBUATANNYA”
Karena berbagai pertimbangan :
• Perbuatan seorang hamba terealisasikan sebab hati, lisan dan anggauta tubuhnya, niat yang terpenting dari ketiganya.
• Pahala niat seseorang lebih banyak ketimbang pahala perbuatannya.
• Niat dapat merubah perbuatan baik menjadi jelek dan sebaliknya.
• Niat dapat melipatgandakan amal dalam tingkatan diluar batas kemampuan hamba.
• Niat menjadi syarat keabsahan sebuah perbuatan. 
ووجه البيهقي كونه ثلث العلم، بأن كسب العبد يقع بقلبه ولسانه وجوارحه، فالنية أحد أقسامها الثلاثة وأرجحها، لأنها قد تكون عبادة مستقلة وغيرها يحتاج إليها، ومن ثم ورد: نية المؤمن خير من عمله
Al-Baehaqy menyatakan bahwa niat adalah 1/3 dari ilmu dengan alasan bahwa perbuatan seorang hamba terealisasikan sebab hati, lisan dan anggauta tubuhnya, niat masuk dalam salah satu dari tiga hal tersebut (karena perbuatan hati) dan bahkan lebih penting dari lainnya karena niat terkadang menjadi ibadah yang mandiri sedang yang lain butuh (keabsahannya) olehnya karena terdapat ungkapan hadits “niat seorang mukmin lebih baik dari perbuatannya”.
Fath al-Baari I/11
____________________
نية المؤمن خير من عمله أي إن أجره في نيته أكثر من أجر عمله لامتداد نيته بما لا يقدر على عمله انتهى
“Niat seorang mukmin lebih baik dari perbuatannya” artinya pahala niat seseorang lebih banyak ketimbang pahala perbuatannya karena keberlangsungan dan terhitungnya pahala niat atas ibadah-ibadah yang tidak sanggup ia lakukan.
Fath al-Baari IV/219
___________________
9295 – (نية المرء خير من عمله) لأن تخليد الله العبد في الجنة ليس بعمله وإنما هو لنيته لأنه لو كان بعمله كان خلوده فيها بقدر مدة عمله أو أضعافه لكنه جازاه بنيته لأنه لو كان ناويا أن يطيع الله أبدا فلما اخترمته منيته جوزي بنيته وكذا الكافر لأنه لو جوزي بعمله لم يستحق التخليد في النار إلا بقدر مدة كفره لأنه نوى الإقامة على كفره أبدا لو بقي فجوزي بنيته ، ذكره بعضهم….9296 – (نية المؤمن خير) وفي رواية بدله : أبلغ (من عمله) لما تقرر ولأن المؤمن في عمل ونيته عند فراغه لعمل ثان ولأن النية بانفرادها توصل إلى ما لا يوصله العمل بانفراده ولأنها هي التي تقلب العمل الصالح فاسدا والفاسد صالحا مثابا عليه ويثاب على العمل ويعاقب عليها أضعاف ما يعاقب عليه فكانت أبلغ وأنفع
“Niat seorang mukmin lebih baik dari perbuatannya” Karena dilanggengkannnya seorang hamba oleh Allah dalam surga bukan atas dasar amal perbuatannya tapi akibat niatnya sebab bila memandang perbuatannya niscaya kelanggengannya diukur dengan kadar amal atau pelipat gandaan amal yang ia lakukan semasa hidupnya.Berarti balasan kelanggengannya akibat niatnya yang telah ia tekadkan untuk mengabdi pada Allah selama hidupnya.
Begitu juga orang kafir bila pertimbangannya karena amalnya niscaya ia tidak akan langgeng dalam neraka, keberadaannya dineraka tentunya akan diukur sebatas kadar amal kufurnya semasa didunia namun karena ia telah memberanikan diri niat kufur selama hidupnya balasannya adalah kelanggengannya di neraka.
“Niat seorang mukmin lebih baik dari perbuatannya” dalam riwayat lain lebih sempurna ketimbang perbuatannya sebab alasan-alasan diatas.Dan karena seorang mukmin saat telah rampung dalam sebuah perbuatan telah punya niat kembali pada amal berikutnya.Dan karena hanya dengan niat saja seseorang dapat menggapai sesuatu yang tidak didapatkan oleh sekedar perbuatan saja.Dan karena dialah yang bisa merubah perbuatan baik menjadi jelek dan sebaliknya, mengakabitkan terdapatkannya ganjaran atas sebuah perbuatan, melipatgandakannya dalam tingkatan diluar batas kemampuan perbuatan seorang hamba, karenanya niat seseorang lebih sempurna dan bermanfaat ketimbang amalnya.
Faidh al-Qadiir VI/380
___________________
و عند ] النسائي من حديث أبي ذر : من أن فراشه و هو ينوي أن يقوم يصلي من الليل فغلبته عينه حتى يصبح كتب له ما نوى
“Seseorang yang berada ditempat tidurnya sementara ia telah niat bangun dan shalat dimalam hari, namun kemudian ia terkalahkan oleh kantuknya hingga dipagi hari, maka tercatatlah apa yang telah ia niati” (HR. An-nasaa-i).
Asybah wa an-Nadhooir I/38
Wallaahu A’lamu Bis showaab
Link Diskusi >>

Pos terkait