1298. MAYAT SYUHADA TIDAK PERLU DIMANDIKAN ?

PERTANYAAN :
Assalamualaikum. Ma’af saya mau nanya.. Ada seorng syuhada’ dan sebab kematiannya terkena tembak musuh, tetapi pelurunya masih ada dalam tubuh syuhada’ tersebut. Pertanya’an. Apa peluru yang ada dalam tubuh syuhada tersebut harus dikeluarkan dulu? kalau dikeluarkan otomatis darahnya akan dibersihkan dulu oleh pihak hospital. Atau langsung dikubur saja dengan peluru yang masih ada dalam tubuhnya? Atas jawabannya saya ucapkan terima kasih. Wassalamualaikum. [Syifa’ Al-Jinan Kholil].
JAWABAN :
Wa’alaikumsalam
ولا يغسل حتى الذي أجنب ) ، أو حاض أو نفس أي : لا يجوز ذلك لخبر البخاري عن جابر { أن النبي صلى الله عليه وسلم أمر في قتلى أحد بدفنهم بدمائهم ولم يغسلوا ولم يصل عليهم } وفي لفظ له { ولم يصل عليهم } بفتح اللازم ولخبر أحمد { أنه صلى الله عليه وسلم قال لا تغسلوهم فإن كل جرح ، أو كلم ، أو دم يفوح مسكا يوم القيامة ولم يصل عليهم } والحكمة في ذلك إبقاء أثر الشهادة عليهم والتعظيم لهم باستغنائهم عن دعاء القوم مع التخفيف عليهم
“Dan tidak dimandikan orang mati syahid meskipun ia sedang junub, haid atau nifas sekalipun, yang demikian tidak diperbolehkan berdasarkan hadits Nabi :
§“Sesungguhnya Baginda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan memperlakukan orang-orang yang meninggal diperang uhud untuk dikuburkan dengan darah-darah mereka, mereka tidak dimandikan dan tidak dishalati” (HR. Bukhori).
§“Janganlah kamu mandikan mereka, karena setiap luka atau setiap tetes darah akan semerbak dengan bau yang wangi pada hari kiamat”. (HR. Ahmad).
Hikmah dibalik pelarangan memandikannya untuk melestarikan bekas kematian syahidnya, mengagungkan kematiannya dengan tanpa memerlukan doa-doa dari kaum untuk meringankannya. [ Syarh al-Bahjah al-Wardiyyah VI/36 ]. Wallahu A’lam Bis showaab. [Masaji Antoro].
Link Diskusi :

www.fb.com/groups/piss.ktb/370631346293013/

Pos terkait