PERTANYAAN :
Assalamualaikum. KHATIB BATAL WUDHU di antara 2 Khutbah. Tanya :
1. Apa yang harus dilakukan Khotib?. Wudhu dulu kemudian meneruskan atau diganti ?
2. Jika diganti apa dari awal lagi atau tinggal meneruskan ? Terimakasih. [Hazeeq Gun].
JAWABAN :
Wa’alaikumussalam. Jika khotib ( orang yang baca khutbah ) hadast di tengah-tengah khutbah baik hadast kecil / hadast besar maka harus dimulai lagi dari depan. Ta’bir :
– HASYIYAH ASYSYARQOWI JUZ 1 HAL 564 :
وهو متطهر من الحدث والخبث مستتر قائم فيهما عند القدرة الخ قوله ( من الحدث ) اى الأصغر والأكبر ، فلو حدث في اثناء الخطبة استأنفها ،
Dan dia ( khotib ) harus suci Dari Hadast Dan Najiz yang menutupi aurat berdiri di dalan ke 2 khotbah ketika mampu, adapun yang di maksud perkata’an kiyai mushonnif ( Dari hadast ) adalah yaitu harus suci Dari hadast kecil Dan hadast besar . Dan jika hadast di per tengahan Khutbah maka harus di mulai lagi khutbah Nya.
– al-minhaju al-qowim 1/178 :
فلو أحدث في الخطبة استأنفها وإن سبقه الحدث وقصر الفصل بخلاف ما لو أحدث بينهما وبين الصلاة وتطهر عن قرب لأنهما مع الصلاة عبادتان مستقلتان كما في الجمع بين الصلاتين، وأفهم كلامه أنه لا يشترط ترتيب الأركان الثلاثة ولا نية الخطبة ولا نية فرضيتها.
Apabila khotib batal ketika khutbah, maka setelah wudlu wajib mengulangi lagi khuthbahnya dari awal. kondisi ini disamakan dengan batal dalam solat, maka setelah wudlu wajib mengulangi lagi solatnya dari awal (karena tidak mungkin melanjutkan dari batas rukun yang ditinggal sebelum batal wudlu).
بخلاف ما لو أحدث بينهما وبين الصلاة وتطهر عن قرب
Berbeda jika batal wudlu di antara dua khuthbah atau antara dua kuthbah dengan sholat, maka khotib BOLEH WUDLU terlebih dahulu dan melanjutkannya, hanya saja waktu untuk wudlunya jangan terlalu lama (seukuran dua rokaat solat), hal ini untuk mengantisipasi agar tidak sampai menghilangkan ALMUWAALAATU (bersambung, terus menerus) yang merupakan syarat sah khuthbah.
– albujairomi ‘alaa al-manhaj 1/390 :
فَلَوْ أَحْدَثَ فِي أَثْنَاءِ الْخُطْبَةِ اسْتَأْنَفَهَا، وَإِنْ سَبَقَهُ الْحَدَثُ، وَقَصُرَ الْفَصْلُ لِأَنَّهُمَا عِبَادَةٌ وَاحِدَةٌ فَلَا تُؤَدَّى بِطَهَارَتَيْنِ كَالصَّلَاةِ
Kondisi di atas, bila khotib batal dan tidak diganti. Bagaimna bila khotibnya diganti ? BOLEH.
– i’anah 2/82 :
ولو أحدث في أثناء الخطبة واستخلف من حضر، جاز للثاني البناء على خطبة الأول.
Bila khotib batal di tengah khuthbah dan diganti dengan khotib lain (ke dua) maka hukumnya boleh, dan khotib ke dua BOLEH melanjutkan sisa rukun khutbah (atau memulai lagi dari awal).
Istikhlaf (pergantian khotib) di atas terjadi di tengah khuthbah. lalu bagaimana kalau istikhlaf terjadi diantara dua khuthbah? jawabannya tentu BOLEH, jawaban ini diambil dari mafhum ibarot FII ATSNAA-I AL-KHUTHBATI. wallohu a’lam wa huwa al-mu’iin. [Adi Tia, Yupiter Jet].
Link Diskusi :
www.fb.com/groups/piss.ktb/368184713204343