PERTANYAAN :
Afwan Pertanyaan Titipan. Assalaamu’alaikum. Bagaimana hukumnya jika mani keluar dengan sendirinya ketika kita buang air kecil atau BAB apakah kita tetap diwajibkan mandi wajib ? Saya sering mengalami hal itu keluar cairan seperti mani jumlahnya lumayan banyak sekitar 1 sendok teh tapi kadang sedikit ketika buang air kencing atau BAB, padahal saya tidak sedang syahwat, itu terjadi begitu saja. Mohon pencerahannya. Terimakasih. [Tukang-Sapu Piss-ktb].
JAWABAN :
Ciri-ciri mani :
1. Tadaffuq (keluarnya melonjak-lonjak)
2. Taladdzudz (keluarnya berasa nikmat)
3. Bau tepung
4. Seperti adonan/pasta saat basah
5. Seperti putih telur saat kering.
Salah satu saja ciri di atas terpenuhi maka ia dihukumi mani, jika semua ciri itu tidak ditemukan maka bukan mani. Misal keluarnya nikmat tetapi berbentuk darah maka ia tetap dihukumi mani.
وَيُعْرَفُ ) الْمَنِيُّ ( بِتَدَفُّقِهِ ) وَهُوَ خُرُوجُهُ بِدَفَعَاتٍ ، قَالَ تَعَالَى { مِنْ مَاءٍ دَافِقٍ } ( أَوْ لَذَّةٍ ) بِالْمُعْجَمَةِ ( بِخُرُوجِهِ ) أَيْ وُجْدَانِهَا وَإِنْ لَمْ يَتَدَفَّقْ لِقِلَّتِهِ وَيَلْزَمُهُ فُتُورُ الذَّكَرِ وَانْكِسَارُ الشَّهْوَةِ غَالِبًا ( أَوْ رِيحُ عَجِينٍ ) وَطَلْعِ نَخْلٍ ( رَطْبًا وَبَيَاضَ بَيْضٍ جَافًّا ) وَإِنْ لَمْ يَتَدَفَّقْ وَيُلْتَذَّ بِهِ كَأَنْ خَرَجَ مَا بَقِيَ مِنْهُ بَعْدَ الْغُسْلِ فَأَيُّ صِفَةٍ مِنْ الثَّلَاثِ وُجِدَتْ كَفَتْ إذْ لَا يُوجَدُ شَيْءٌ مِنْهَا فِي غَيْرِهِ ، وَقَوْلُهُ رَطْبًا وَجَافًّا حَالَانِ مِنْ الْمَنِيِّ لَا مِنْ الْعَجِينِ وَبَيَاضِ الْبَيْضِ ، وَلَا أَثَرَ لِثَخَانَةٍ أَوْ بَيَاضٍ فِي مَنِيِّ الرَّجُلِ وَلَا ضِدَّ ذَلِكَ فِي مَنِيِّ الْمَرْأَةِ ( فَإِنْ فَقَدَتْ الصِّفَاتِ ) أَيْ الْخَوَاصِّ الْمَذْكُورَةِ ( فَلَا غُسْلَ ) لِأَنَّهُ لَيْسَ بِمَنِيٍّ
CIRI-CIRI KELUAR AIR SPERMA
1.Keluarnya secara muncrat berdasarkan firman Allah “Dari air yang muncrat/sperma”
2.Keluarnya disertai rasa nikmat (walaupun mungkin tidak harus disertai muncrat saking sedikitnya yang keluar, dan lazimnya disertai dengan kehangan batang kemaluan serta memuncaknya birahi
3.Berbau seperti adonan roti atau serbuk kurma
Baik mani tersebut keluarnya basah atau berwarna putih kering, meskipun tidak tidak disertai muncrat atau kelezatan saat keluarnya seperti sisa-sisa sperma yang keluar setelah mandi besar. Bila ditemukan salah satu ciri diatas maka sudah cukup menghukumi keberedaan ‘sperma’ atas cairan yang dikeluarkan oleh seseorang sebab ciri diatas tidak terdapati pada cairan selain mani.
Tidak berpengaruh pada sperma seorang pria akan kekentalan dan warna putihnya. Sperma Wanita dalam ciri-ciri diatas tidak menyalahi (berbeda) dengan sperma pria. Bila tidak terdapati ciri-ciri diatas maka tidak diwajibkan seseorang mandi besar karena cairan yang keluar dapat dipastikan bukanlah sperma. [ Hasyiyah Syibro Malisy II/6 ]. Wallohu a’lam. [Dewan Masjid Assalaam, Masaji Antoro].
Link Asal :
www.fb.com/groups/piss.ktb/409279562428191/