1779. INILAH RAHASIA-RAHASIA BERSUCI

Oleh : Mlaku Ndungkluk
ALMURSYID AL-AMIN Karya AL-GHOZALI : RAHASIA-RAHASIA BERSUCI
قال رسول الله صلي الله عليه وسلم: (الوضواا شطر الايمان)، وقال عليه الصلاة والسلام:( بني الدين علي النظافة)،وقال: (مفتاح الصلاة الطهور).وقال تعالي:(فيه رجال يحبون ان يتطهروا) الآية (التوبة:١٠٨)
Kanjeng Rosul Shollallohu ‘Alaihi Wasallam ngendika:”Wudlu adalah setengah dari Iman”, Beliau juga Ngendika : “Agama di Bangun atas dasar kebersihan”.”beliau juga ngendika : “Kunci Sholat adalah BERSUCI”. Dan Alloh SubhaanaHu Wata’aalaa Berfirman dalam Surah Attaubah ayat 108:” Di dalamnya ada Orang yang ingin membersihkan diri”.
Penjelasan
Orang orang yang memiliki mata hati memahami dengan keterangan yang nyata ini bahwa hal yang terpenting adalah menyucikan Bathin.karna tidak mungkin yang dimaksud baginda Nabi : “Bersuci adalah setengah dari iman” adalah membersihkan lahir dengan menuangkan air sedangkan batinnya Ia Biarkan dipenuhi kotoran kotoran. Tidak mungkin, tidak mungkin demikian.
Kemudian Alghozali menjelaskan tingkatan-tingkatan bersuci dengan mengatakan:
وللطهارة اربع مراتب،الاولي : تطهير الظاهر عن الاحداث.والثانية: تطهير الجوارح عن الجرائم والآثام ،والثالثة: تطهير القلب عن الأخلاق الذميمة،والرابعة: تطهير السر عما سوي لله تعالي،وهي طهارة الانبياء والصديقين.
“Bersuci itu memiliki empat tingkatan. Pertama : menyucikan lahiriyyah dari hadats. Kedua :menyucikan anggota-anggota Tubuh dari kesalahan dan dosa. Ketiga : menyucikan hati dari Akhlaq yang tercela. Keempat:menyucikan Sirr dari selain Alloh,dan ini merupakan bersucinya para Nabi dan Shiddiqin”.
والطهارة في كل رتبة نصف العمل الذي فيها،ففي كل رتبة تخلية وتحلية.والتخلية نصف عمل العامل لكون الاخر موقوفا عليه.واليه أشار بقوله تعالي 🙁 قل الله ثم ذرهم:الأنعام ٩١)،فقوله (ثم ذرهم) تخلية عما سوي الله.
“Bersuci dalam setiap tingkatan merupakan setengah amal yang terdapat di dalamnya, karena dalam setiap tingkatan terdapat takhliyyah (mengosongkan) dan tahliyyah (menghiasi).(mengosongkan dari sesuatu) merupakan setengah amal, karena yang lainnya (yang setengahnya lagi) tergantung kepadanya. Itu ditunjukkan dalam firman Alloh yang Insya Alloh Artinya : “….katakanlah, Alloh_lah (yang menurunkannya), kemudian (sesudah engkau menyampaikan Alqur’an kepada mereka) biarkanlah mereka…”(QS Al-An’am:91). Firman Alloh yang Artinya “Kemudian biarkanlah mereka” adalah mengosongkan (hati) dari Selain Alloh.
وكذالك في القلب لا بد من تخليته عن الأخلاق الذميمة ثم تحليته بالأخلاق المحمودة.وكذالك في الجوارح لا بد من تخليتها من الآثام ثم تحليتها بالطاعة.وكل واحد من هذه المراتب شرط للخوض فيما بعده.فتطهير الظاهر ثم تطهير الجوارح ثم تطهير القلب ثم تطهير السر.
“Demikian juga dengan hati, Ia harus dikosongkan dari Akhlaq yang tercela.kemudian dihiasi dengan Akhlaq yang terpuji. Anggota-Anggota tubuh pun harus dikosongkan dari dosa dosa dan kemudian dihiasi dengan keta’atan masing-maing dari tingkatan ini merupakan syarat untuk menyelami tingkatan yang sesudahnya. Jadi, pertama tama menyucikan lahiriyyah, kemudian menyucikan anggota tubuh, lalu menyucikan hati,dan setelah itu menyucikan Sirr.
فلا ينبغي ان تظن ان المراد بالطهارة تطهير الظاهر فحسب.فيفوتك ماهو المقصود.ولا تظن ان هذه المراتب في الظاهر تدرك بالمني وتنال بالهوينا،فانك لو شمرت له طول عمرك فربما تفوز فيه ببعض المقاصد.
“Maka tidak semestinya engkau menduga yang dimaksud dengan Bersuci itu adalah menyucikan lahiriyyah saja. (Jika demikian) engkau akan luput dari yang dimaksud, dan jangan engkau menduga pula bahwa tingkatan-tingkatan ini dapat dicapai dengan ANGAN-ANGAN dan diperoleh dengan mudah.karna sesungguhnya, jika engkau gunakan seluruh umurmu untuk itu, mungkin engkau hanya akan mendapatkan sebagian dari maksud maksud itu.
PENJELASAN
Setiap kali yang dituntut itu sesuatu yang langka dan mulia, perjalanannya menjadi lebih sulit dan lebih lama, dan kendalanya lebih banyak, maka janganlah kita menduga bahwa hal ini dapat di capai dengan angan angan kosong dan dapat diperoleh dengan mudah.
Ya,orang yang buta mata hatinya dari tingkatan-tingkatan ini hanya memahami tingkatan yang terakhir yang dia itu seperti kulit terluar yang tampak dibandingkan isinya yang dicari, maka Ia hanya menyibukkan diri dan menghabiskan semua waktunya untuk istinja, membasuh pakaian,membersihkan bagian luar tubuhnya, dan mencari air yang banyak karena menyangka bahwa Bersuci yang dituntut dan mulia itu hanya hal Yang demikian.ia tidak mengetahui tingkatan-tingkatan yang sebelumnya dan tidak menggunakan waktunya untuk menyucikan hati. (Disadur dari Pengajian Abuya K.H.Syaifuddin Amsir).
Link Asal :

www.fb.com/groups/piss.ktb/458541374168676/

Pos terkait