2077. KEUTAMAAN ASYURA (4)

Oleh KH. Abdullah Afif
Berikut hal-hal yang dianjurkan pada hari Asyura, namun sebagian ulama mengatakan hadits yang meriwayatkan keutamaan hari Asyura tersebut adalah maudhu’ (lihat dalam kitab Al-Maudhu’aat, bab fi dzikri Asyura’ II/200-201, karya Imam Ibnul Jauzi)
Adapun riwayatnya adalah sebagaimana dalam kitab I’anatuth Thalibin juz II halaman 267:
(فَائِدَةٌ)
Faedah
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ افْتَرَضَ عَلَى بَنِي إِسْرَائِيل صَوْمَ يَوْمٍ فِي السَّنَةِ وَهُوَ يَوْمُ عَاشُورَاءَ وَهُوَ الْيَوْمُ الْعَاشِرُ مِنَ الْمُحَرَّمِ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla telah mefardhukan kepada Bani Israil puasa satu hari dalam setahun, hari ‘Asyura’, yaitu hari kesepuluh dari bulan Muharram
فَصُومُوهُ وَوَسِّعُوا عَلَى عِيَالِكُمْ فِيهِ ، فَإِنَّهُ مَنْ وَسَّعَ فِيْهِ عَلَى عِيَالِهِ وَأَهْلِهِ مِنْ مِالِهِ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَسَّعَ اللهُ عَلَيْهِ سَائِرَ سَنَتِهِ
. Oleh karena itu, hendaklah kalian berpuasa ‘Asyura dan lapangkanlah nafkah kalian terhadap keluarga kalian pada hari itu, karena sesungguhnya barangsiapa melapangkan nafkah kepada keluarganya dari harta bendanya pada hari ‘Asyura, niscaya Allah akan melapangkan rezekinya sepanjang tahun.
فَصُومُوهُ فَإِنَّهُ الْيَوْمُ الَّذِي تَابَ اللهُ فِيهِ عَلَى آدَمَ فَأَصْبَحَ صَفِيًّا
Lakukanlah puasa Asyura’, karena pada hari itu Allah menerima taubat nabi Adam,maka jadilah beliau orang yang bersih
وَ رَفَعَ فِيهِ إِدْرِيسَ مَكَانًا عَلِيًّا
Dan Allah mengangkat nabi Idris hari itu pada tempat/kedudukan yang tinggi
وَأَخْرَجَ نُوْحًا مِنَ السَّفِيْنَةِ
Dan Allah mengeluarkan nabi Nuh dari kapalnya
وَنَجَّى إِبْرَاهِيْمَ مِنَ النَّارِ
Dan Allah menyelamatkan nabi Ibrahim dari kobaran api
وَأَنْزَلَ اللهُ فِيْهِ التَّوْرَاةَ عَلَى مُوسَى
Dan Allah , menurunkan kitab Taurat kepada nabi Musa
وَأَخْرَجَ فِيْهِ يُوْسُفَ مِنَ السِّجْنِ
Dan Allah mengeluarkan nabi Yusuf dari penjara
وَ رَدَّ فِيْهِ عَلَى يَعْقُوْبَ بَصَرَهُ
Dan Allah mengembalikan mata penglihatan nabi Ya’qub
وَفِيْهِ كَشَفَ الضُّرَّ عَنْ أَيُّوْبَ
Dan Allah membebaskan nabi Ayyub dari bencana (penyakit)
وَفِيْهِ أَخْرَجَ يُونُسَ مِنْ بَطنِ الْحُوْتِ
Dan Allah mengeluarkan nabi Yunus dari perut ikan
وَفِيْهِ فَلَقَ الْبَحْرَ لِبَنِيْ إِسْرَائِيْلَ
Dan Allah membelah lautan (menjadi daratan) bagi bani Israil
وَفِيْهِ غَفَرَ لِدَاوُدَ ذَنْبَهُ
Dan Allah pada hari itu mengampuni dosa nabi Dawud
وَفِيْهِ أَعْطَى اللهُ الْمُلْكَ لِسُلَيْمَانَ
Dan Allah pada hari itu memberikan kerajaan kepada nabi Sulaiman
وَفِيْ هَذَا الْيَوْمِ غَفَرَ لِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ
Dan Allah pada hari itu mengampuni dosa-dosa nabi Muhammad yang telah lalu maupun yang akan datang
وَهُوَ أَوَّلُ يَوْمٍ خَلَقَ اللهُ فِيْهِ الدُّنْيَا
Hari Asyura’ adalah hari pertama yang Allah ciptakan dunia
وَأَوَّلُ يَوْمٍ نَزَلَ فِيْهِ المَطَرُ مِنَ السَّمَاءِ يَوْمُ عَاشُوْرَاءَ
Pada hari Asyura’ Allah menurunkan hujan dari langit untuk pertama kalinya
وَأَوَّلُ رَحْمَةٍ نَزَلَتْ إِلَى الْأَرْضِ يَوْمُ عَاشُوْرَاءَ
dan pada hari Asyura pertama kali rahmat Allah turun di bumi
فَمَنْ صَامَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَكَأَنَّمَا صَامَ الدَّهْرَ كُلَّهُ ، وَهُوَ صَوْمُ الأَنْبِيَاءِ
Barangsiapa berpuasa Asyura’, maka seakan-akan ia berpuasa sepanjang tahun. Puasa Asyura’ adalah puasanya para nabi.
وَمَنْ أَحْيَا لَيْلَةَ عَاشُورَاءَ بِالْعِباَدَةِ فَكَأَنَّمَا عَبَدَ اللهَ تَعَالَى مثل عِبَادَةِ أَهْلِ السَّمَوَاتِ السَّبْعِ
Dan barangsiapa menghidupkan malam Asyura’ maka seakan-akan ia beribadah kepada Allah seperti ibadahnya para penghuni tujuh langit.
وَمَنْ صَلَّى فِيْهِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ يَقْرَأُ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ الْحَمْدُ للهِ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ إِحْدَى وَخَمْسِيْنَ مَرَّةً غَفَرَ اللهُ لَهُ ذُنُوْبَ خَمْسِينَ عَامًا
Barangsiapa sholat empat rokaat dan pada setiap rokaat ia membaca Alhamdu Lillah sekali dan Qul Huwallah Ahad 50 (lima puluh) kali, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya selama 50 tahun
وَمَنْ سَقَى فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ شُرْبَةَ مَاءٍ سَقَاهُ اللهُ يَوْمَ الْعَطْشِ الْأَكْبَرِ كَأْسًا لَمْ يَظْمَأْ بَعْدَهَا أَبَدًا، وكَأَنَّمَا لَمْ يَعْصِ اللهَ طَرْفَةَ عَيْنٍ
Barangsiapa memberi seteguk air minum maka Allah akan memberikan kepadanya satu gelas minuman pada hari haus yang besar, yang mana dia tidak akan dahaga sesudah itu selamanya, dan seakan-akan ia tidak pernah bermaksiat kepada Allah sekejap pun.
وَمَنْ تَصَدَّقَ فِيْهِ بِصَدَقَةٍ فَكَأَنَّمَا لَمْ يَرُدَّ سَائِلا قَطُّ
Barangsiapa bersedekah dengan suatu sedekah pada hari Asyura’, maka seakan-akan ia tidak pernah menolak seorang pun yang meminta-minta.
وَمَنِ اغْتَسَلَ وَتَطَهَّرَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ لَمْ يَمْرَضْ فِيْ سَنَتِهِ إِلَّا مَرَضَ الْمَوْتِ .
Barangsiapa mandi pada hari Asyura’, maka ia tidak akan mengalami sakit apapun kecuali kematian
وَمَنْ مَسَحَ فِيْهِ عَلَى رَأْسِ يَتِيْمٍ أَوْ أَحْسَنَ إِلَيْهِ فَكَأَنَّمَا أَحْسَنَ إِلَى أَيْتَامِ وَلَدِ آدَمَ كُلِّهِمْ .
Barangsiapa tangannya mengusap kepala anak yatim atau berbuat baik kepadanya, maka seakan-akan ia ia telah berbuat baik kepada semua anak yatim bani Adam.
وَمَنْ عَادَ مَرِيْضًا فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ فَكَأَنَّمَا عَادَ مَرْضَى أَوْلَادِ آدَمَ كُلِّهِمْ .
Dan barangsiapa menjenguk orang sakit pada hari Asyura’, maka seakan-akan ia telah menjenguk semua orang sakit dari keturunan nabi Adam.
وَهُوَ الْيَوْمُ الَّذِيْ خَلَقَ اللهُ فِيْهِ الْعَرْشَ، وَاللَّوْحَ، وَالْقَلَمَ
Pada hari Asyura’ Allah menciptakan ‘Arasy, Lauh, Qalam,
وَهُوَ الْيَوْمُ الَّذِيْ خَلَقَ اللهُ فِيْهِ جِبْرِيْلَ، وَرَفَعَ فِيْهِ عِيْسَى
dan hari itu Allah menciptakan Jibril, dan mengangkat nabi Isa
وَهُوَ الْيَوْمُ الَّذِيْ تَقُوْمُ فِيْهِ السَّاعَةُ
dan pada hari itu terjadinya kiamat
(Sumber Kitab I’AANATUTHTHALIBIN juz II halaman 267)
Riwayat diatas juga termaktub dalam kitab al Ghunyah Lithaalibii Thariiqil Haqqi ‘Azza Wa Jalla (juz II halaman 88 dengan lafazh yang berbeda, dan diriwayatkan dari shahabat Ibnu Abbas
Syeikh Abdul Hamid bin Muhammad Ali Al Quds (wafat tahun 1363 H) berkata dalam Kitab Kanzunnajah Wassuruur Fil Ad’iyah Allatii Tasyrahushshuduur halaman 20 s/d 24 dan 42 s/d 46
…..فَاعْمَلْ يـَا أَخِيْ بِـكُلِّ مَا فِيْ هَذَا الْكِتَابِ [كَنْزِ النَّجَاحِ وَالسُّرُوْرِ، مِنَ الْأَدْعِيَةِ الَّتِيْ تَشْرَحُ الصُّدُوْرَ] فَإِنَّهَا كَثِيْرَةُ الْفَوَائِدِ
…..maka amalkanlah, wahai saudaraku, doa-doa yang terdapat dalam kitab ini, Kanzunnajaah wassuruur minal ad’iyati allatii tasyrahushshuduur.
Karena doa-doa tersebut banyak faedahnya………
وَاعْمَلْ بِهَذَا الْمَطْلَبِ، وإِنَّمَا الَّذِيْ يَضُرُّكَ لَوْ اِعْتَقَدْتَ مَعَ الْعَمَلِ بِهَا ثُبُوْتَ وُرُوْدِهَا عَنِ النَّبِيِّ الْأَفْخَمِ، لِئَلَّا تَنْسِبَ إلَيْهِ مَا لَمْ يَقُلْهُ صَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَتَدْخُلَ فِي الْحَدِيْثِ الْوَارِدِ عَنِ نَبِيِّنَا الْمُخْتَارِ؛ مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ
Amalkanlah anjuran ini.
Adapun yang membahayakan anda adalah ketika anda meyakini terbukti datangnya doa-doa tersebut dari Nabi yang agung (shallallaahu ‘alaihi wasallam) , agar anda tidak menisbatkan sesuatu yang tidak disabdakan oleh beliau shallallaahu Ta’ala ‘alaihi wasallam, maka anda masuk didalam hadits yang datang dari Nabi kita yang terpilih:
“Barang siapa berdusta atas saya dengan sengaja maka hendaklah dia menempatkan tempat duduknya di neraka”
فَاعْمَلْ بِهَا حِيْنَئِذٍ مُعْتَمِدًا عَلَى اللهِ، غَيْرَ مُلْتَفِتٍ إِلَى مَا سِوَاهُ،
Maka amalkanlah doa-doa tersebut,dengan bergantung kepada Allah, tanpa memperdulikan lain-Nya
لَا عَلَى أَنَّهَا مَرْوِيَّةٌ يَقِيْنًا عَنِ النَّبِيِّ الْكَرِيْمِ، عَلَيْهِ أَفْضَلُ الصَّلَاةِ وَأَزْكَى التَّسْلِيْمِ،
Bukan meyakini doa-doa tersebut dari Nabi yang mulia –‘alaihi afdhalushshalaati wa azkattasliim-
اِقْتِدَاءً بِالسَّلَفِ الصَّالِحِ الَّذِيْنَ كَانُواْ يَفْعَلُوْنَهَا، وَيَحُضُّوْنَ عَلَيْهَا، تَبَرُّكًا بِعَمَلِهِمْ النَّاجِحِ،
Karena mengikuti salaf shalih yang mana mereka mengamalkannnya dan menganjurkannya, karena tabarruk dengan amal mereka yang sukses
وَتَأَسِّيًا بِالسَّادَةِ الصُّوْفِيَّةِ،
Dan karena meneladani saadat ulama sufi
وَامْتِثَالًا لِقَوْلِ مَنْ أَوْصَى بِهَا، وَتَيَمُّنًا بِأَفْعَالِهِمْ اَلْمَرْضِيَّةِ،
Dan karena mematuhi ucapan ulama yang berpesan dengan doa-doa tersebut, karena ‘ngalap barokah’ dengan af’al mereka yang diridhai
نَفَعَنَا اللهُ تَعَالَى بِهِمْ أَجْمَعِيْنَ، وَوَفَّقَنَا وَإِيَّاكَ لِمَا يُحِبُّهُ وَيَرْضَاهُ آمِيْنَ.
Semoga Allah Ta’ala memberi manfaat kepada kami dengan mereka semuanya.
Dan semoga Allah menolong kami dan anda kepada apa yang dicinta-Nya dan diridhai-Nya.
Amin.
Bersambung, Insya Allah

Pos terkait