2320. HUKUM MENTALQIN ORANG KAFIR YANG SEDANG SEKARAT MAUT

PERTANYAAN :

Assalamu’alaikum, boleh atau tidak mentalqin orang kafir yang sedang sakratul maut? [Zanzanti Yanti Andeslo].

Bacaan Lainnya

JAWABAN :

Wa’alaikum salam, ada hadist dari anas bin malik ra : bahwa seseorang anak laki laki yahudi pernah meletakkan air untuk nabi berwudhu’ dan mengambilkan sandal beliau, sewaktu anak itu sakit di pangkuan bapaknya di rumahnya, raslullah saw menengok dan bersabda : “hai fulan! ucapkanlah : LA ILAHA ILLALLAH MUHAMMADUR RASULULLAH, lalu anak itu melirik bapaknya, maka bapaknya pun berkata ‘turutilah, turutilah, maka anak itu pun mengungkapkan LA ILLAH ILLALLAH MUHAMMADUR RASULULLAH” Rasulullah meninggalkan tempat itu seraya bersabda, ”maha suci Allah yang telah mengeluarkan ia dari neraka dengan perantaranku”. (H.R AHMAD DAN SANAD HASAN).

Dari hadits di atas kemudian ulama menyatakan mentalqin orang kafir (saat sakarotul maut sebelum meninggal) sekira diharapkan islamnya hukumnya wajib, jika tidak ada harapan islamnya hukumnya sunnat.

– I’anatuttholibin :

ومن ثم بحث الاسنوي أنه لو كان كافرا لقن الشهادتين وأمر بهما، لخبر الغلام اليهودي، ويكون ذلك وجوبا – كما أفاده الوالد رحمه الله تعالى – إن رجي إسلامه، وإلا فندبا.

TUHFATUL MUHTAJ :

(قَوْلُهُ: فَيُلَقَّنُهُمَا إلَخْ) أَيْ الشَّهَادَتَيْنِ وَأُمِرَ بِهِمَا لِخَبَرِ الْيَهُودِيِّ وُجُوبًا كَمَا قَالَ شَيْخِي إنْ رُجِيَ إسْلامُهُ وَإِلا فَنَدْبًا مُغْنِي وَنِهَايَةٌ قَالَ ع ش وَظَاهِرُهُ م ر وُجُوبُ ذَلِكَ أَيْ التَّلْقِينِ إنْ رُجِيَ مِنْهُ الإِسْلامُ وَإِنْ بَلَغَ الْغَرْغَرَةَ وَلا بُعْدَ فِيهِ لاحْتِمَالِ أَنْ يَكُونَ عَقْلُهُ حَاضِرًا وَإِنْ ظَهَرَ لَنَا خِلافُهُ وَإِنْ كُنَّا لا نُرَتِّبُ عَلَيْهِ أَحْكَامَ الْمُسْلِمِينَ حِينَئِذٍ ا هـ.

[Mujaawib : Penggali Kuburan, Ibnu Toha, Timur Lenk].

LINK DISKUSI :
www.fb.com/groups/piss.ktb/578524538837025/

Pos terkait