2522. SEKILAS TENTANG DALIL TAHLILAN

PERTANYAAN :

Saya mau tanya apakah tahlilan itu ada tuntunannya, jika ada di surat apa atau hadisnya perowinya siapa ? [Imam Syafii].

Bacaan Lainnya

JAWABAN :

Yang jelas tidak ada larangan tahlilan, karena masuk makna umum dari berdzikir.

ألا بذكر الله تطمئن القلوب

Ingatlah, hanya dengan ingat pada Allah (berdzikir) jadi tenanglah hati…

.لا يقعد قوم يذكرون الله عز و جل إلا حفتهم الملائكة و غشيتهم الرحمة و نزلت عليهم السكينة و ذكرهم الله فيمن عنده. رواه مسلم

Ini juga dasarnya tahlilan :

.العادة الجارية في بعض البلدان من الإجتماع في المسجد لتلاوة القرأن على الأموات وكذالك في البيوت وسائر الإجتماعات التي لم ترد في الشريعة لا شك إن كانت خالية عن معصية سالمة من المنكرات فهي جائز لأن الإجتماع ليس بمحرم بنفسه لا سيما إذا كان لتحصيل طاعة كالتلاوة من الجماعة المجتمعين كما في حديث ” اقرأوا يس على موتاكم وهو حديث صحيح ولا فرق بين تلاوة يس من الجماعة الحاضرين عند الميت أو على قبره و بين تلاوة جميع القرأن أو بعضه لميت في مسجده أو بيته. الرسائل السلفية ص : ٤٦

Sebenernya, pokok masalah tahlilan itu sendiri adalah sampai tidaknya bacaan alquran / doa pada si mayit/ yang telah meninggal. Semoga keliru dalam pemahanaku, yang mempermasalahkan tahlilan adalah mereka yang tidak percaya akan sampainya doa, fadilah bacaan alquran/ hadiah pada ahli kubur / ila arwahi..
Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah bersabda: ”Tidaklah duduk suatu kaum kemudian membaca dzikir kepada Allah kecuali mereka akan dikelilingi para malaikat, dislimuti oleh rahmat dan diberi ketentraman hati serta Allah akan memuji mereka dihadapan makhluk- Nya”.

Hadist tersebut diriwayatkan oleh al-imam Thayalasiy dalam musnadnya hal 296. dalam kitab musnad al-imam Ahmad bin Hanbal juz 3 hal 92 serta banyak dalam musnad musnad lainya seperti: ‘Abdun bin Hadid, Shahih Muslim, Abi Ya’la dan masih banyak lainya.
Dalam kitab Al-Ruh halaman 11 juga disebutkan,”Jika ada shahabat dikalangan Anshar meninggal dunia, maka mereka berkumpul di depan kuburnya sambil membaca al-Quran”.
Serta yang baru baru ini kita lihat dan dengar di media elektronik. dengan meninggalnya UJE ustatdz jefry elbukhari ? Banyak dari kalangan para ulama yang mu’tabar serta ribuan umat yang hadir untuk tahlilan. Masih pantaskah mempertanyakan akan kridibilitas tahlilan? Siapakah diri ini hingga sangsi akan hal tersebut?! [Ghufron Bkl, Zainal Zaki Al-Madiuni].

LINK DISKUSI :

www.fb.com/groups/piss.ktb/588426351180177

Pos terkait