2692. KHILAFIYYAH NABI SAW MELIHAT ALLAH SECARA LANGSUNG

PERTANYAAN :

Assalamu’alaikum warohmatulloh. Apakah benar Kanjeng Nabi Muhammad SAW waktu Isro Mi’roj melihat Dzat Alloh secara langsung ? mohon keterangannya, terima kasih atas jawaban nya. [Lalan Mulia].

Bacaan Lainnya

JAWABAN :

Jawabannya memang khilaf :
1. Rosulullah sholla Allahu ‘alaihi wasallam tidak melihat Allah
2. Rosulullah shollla Allahu ‘alaihi wa sallam melihat Allah dengan hatinya
3. Rosulullah sholla Allahu ‘alaihi wasallam melihat Allah dengan mata kepala

عن عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ مَنْ حَدَّثَكَ أَنَّ مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى رَبَّهُ فَقَدْ كَذَبَ وَهُوَ يَقُولُ لا تُدْرِكُهُ الْأَبْصَارُ … ) رواه البخاري
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ مَا كَذَبَ الْفُؤَادُ مَا رَأَى وَلَقَدْ رَآهُ نَزْلَةً أُخْرَى قَالَ رَآهُ بِفُؤَادِهِ مَرَّتَيْنِ رواه مسلم

Kalau Allah menghendaki Nabi Muhammad bisa melihat apa susahnya untuk menerima jika melihat dengan kedua mata. Bukankah tentang proses perjalanan isra mi’raj sendiri Allah yang menentukan.

سبحان الذي أسرى بعبده

Allah yang menjalankan proses perjalanan isra mi’raj, jadi tidak ada yang tidak mungkin, jika sudah ditentukan oleh Allah. Menurut jumhur ulama’, pendapat yang yang paling kuat Rasulullah melihat dzat Allah secara langsung dengan mata telanjang.

درةالناصحين ص ١١٦-١١٧ :
وأمارؤيته عليه الصلاة والسلام لربه عزوجل،فاختلف السلاف في رؤيته سبحانه بعين نصره فأنكرعائشة عن عامرعن مسروق:أنه قال لعائشة ياأم المؤمنين هل رأي محمدربه يعني ليلة الإسراءفي حال اليقظة؟فقالت قف شعري مماقالت أي شعرجسدي مماطلبت مني ثلاث من حدثك بهن فقدكذب:من حدثك أن محمدارأربه فقدكذب ثم قرأت لاتدركه الأبصاروهويدرك الأبصار،الأية

Tentang melihat Alloh para ulama salaf berbeda pendapat dalam hal rosululloh melihat Alloh apakah dengan mata kepala ataukah bukan ? Sedang siti aisyah menentang/mengingkarinya.Dari ‘Amir dari masruq ia bertanya kepada siti aisyah : “hai umul mukminin benarkah nabi muhammad melihat Alloh (yakni dalam isro) dalam keadaan jaga? Jawabnya : menjadi tegaklah bulu roma-ku mendengar pertanyaanmu itu”, tiga perkara siapa menceritakannya kepadamu berarti orang itu berdusta barang siapa mengatakan bahwa nabi Muhammad melihat Alloh berarti ia berdusta, kemudian ia membaca “dan tidak dapat dilihat oleh penglihatan mata sedang ia melihat apa saja yang kelihatan, dia halus lagi maha mengetahui”

وذكرالحديث وقال جماعة بقول عائشة وهوالمشهورعن ابي مسعودومثله عن أبي هريرة أنه قال إنمارأجبرائيل واختلف عنه وقال بانكارهذاوامتناع رؤيته في الدنياجماعة من المحدثين والفقهاءوالمتكلمين.وعن ابي عباس أنه رأه بعينه وروي عطاءعنه راه بقلبه وعن أبي العالية عن راه بفؤاده مرتين وذكرابن إسحق ان ابن عمرأرسل الي ابن عباس يسأله هل رأي محمد ربه؟فقال نعم والاشهرعنه انه رأي ربه بعينه روي ذلك عنه من طرق وقال أن الله اختص موس بالكلام وإبراهيم بالحلة ومحمدابالرؤية وحجته

Dalil dari hadist tersebut telah disebutkan:para jamaah telah berkata dengan dasar ucapan siti Aisyah yang terkenal itu, dari ibnu mas’ud dan yang serupa dari abu hurairoh bahwa ia berkata sesungguhnya jibril telah melihat dan diperselisihkan, kebanyakan ulama ahli hadist, ahli fiqih dan ahli tauhid telah menentang/mengingkari hadist ini dan menolak dia melihat di dunia. Dari ibnu abas bahwasanya nabi melihat Alloh dengan kedua matanya, sedang menurut riwayat ‘Atho nabi melihat Alloh dg hatinya bahkan menurut riwayat abul Aliyah nabi melihatnya dengan mata hati sampai 2 kali. Penuturan ibnu ishaq bahwa ibnu umar di suruh menanyakan kpada ibnu abas tentang nabi telah melihat Alloh maka jawab ibnu abas benar beliau saw telah telah melihat Alloh. Dan yang terkenal dari ibnu abas bahwa rosululloh telah melihat Alloh dengan mata kepala sendiri, riwayat demikian lewat banyak jalan bahkan ia menegaskan:sungguh Alloh telah mengistimewakan nabi musa dengan bicaraNYA nabi ibrohim dengan kholilulloh dan nabi muhammad saw dengan melihat kepadaNYA. [Durrotun Nashihin].

Pada waktu isro’ menurut satu pendapat, Rasululloh memang melihat dzat ALLAH dengan kedua mata kepalanya. :

,وكانت مرات المراجعة تسعة وفي كل مرة يسقط خمسا خمسا حتى سمع النداء من قبل الله تعالى هن خمس وهن خمسون لا يبدل القول لدى وفي كل مرة يرى ربه بعيني رأسه على الأصح. الشرقاوي ١/١٥٩

Terlalu tinggi memang untuk memahami ke situ, cukup kita percayai dua qoul dan khilafiah tersebut, pengenalan Allah itu dimulai dari sifat, af’al, lalu sampai pada zat, sedangkan zat yang maha suci tidak bisa dilihat dengan mata kita yang terbatas, sedangkan ainul yakin dan haqqul yakin rosulullah itu berbeda dengan kita. [Timur Lenk, Taufiqurrahman Al Bughuriy, Ghufron Bkl, Saif Syah, Dewi Rosita, Ibnu Al-Ihsany].

LINK ASAL :

www.fb.com/groups/piss.ktb/573433082679504/

Pos terkait