2751. KAJIAN TARIKH : PENGAJIAN KITAB BADA_I IZZUHUR 27 : LANJUTAN KISAH NABI NUH ‘ALAYHIS SALAAM [ BAG. 10 ]

Oleh : Mbah Godek

 بدائع الزهور في وقائع الدهور (ص: 61، بترقيم الشاملة آليا)

Bacaan Lainnya

قال ابن عباس لما فار التنور فتحت أبواب السماء بالمطر من غير سحاب وأظلمت الدنيا ظلمة شديدة فكانت ملائكة الغضب تضرب بأجنحتها على وجه الشمس فكانت السماء تقول لولا الحد الذى حده الله تعالى لغاض الماء الى الأرض السابعة وكان الرجل يمشى فى الطرقات والماء ينبع من تحت رجليه وكانت المرأة قائمة فى بيتها فينبع الماء من تحتها وهو يفور ويغلى كغليان القدور وصار الماء ينبع من سائر أقطار الأرض فلما فار الماء فى مدينة أمسوس وكانت يومئذ كرسى مملكة الملك سوريد وسمع صريخ العالم ركب فى عظماء قومه ووقف على جبل عال ليرى أحوال الناس وهو متفكر فى هذا الماء فلم يشعر إلا والماء يفور من تحت حافر فرسه فرجع الى قصره فما صار فى قصره إلا والماء صار له موج عظيم كالجبال وما بقى بظهر الأرض من شئ

Ibnu Abbas berkata :

 ” Dikala pembakaran itu memancarkan air maka pintu_pintu langit dibuka dengan hujan tanpa ada mendung,dan dunia menjadi gelap gulita, malaikat Ghodlob pada menyibakkan sayapnya dipermukaan matahari, dan langit pun berkata :

 ‘ Andaikata ini tidak dibatasi Allah maka akan tembus sampai lapisan bumi ke tujuh .’

Pada waktu kejadian ini andai seorang laki_laki berjalan maka bekas injakannya itu memancarkan air , dan wanita yang berdiri dirumahnya maka dibawah kakinya juga akan memancarkan air yang bergelombang sebagaimana gelombang yang ada ditempat masak air , dan jadilah air memancar diseluruh penjuru bumi.Disaat air memancar di kota Amsus yaitu kota pemerintahan kerajaan Suraid dan terdengar jeritan alam , maka sang raja beserta pembesar_pembesar kaumnya naik keatas gunung yang tinggi untuk melihat keadaan para manusia,dia berfikir darimana air ini datang tapi dia tak menemukan jawaban , kecuali air selalu memancar dari bekas telapak kudanya. Lalu ia kembali ke pemukimannya tapi ia tak menemukan pemukimannya kecuali air sudah jadi ombak yg besar seperti gunung yang ia temui dan tiada sesuatu yang tersisa diatas permukaan bumi .

قال وهب بن منبه كان مبدأ الطوفان من الكوفة وبها فار التنور. وأما نوح فانه ركب السفينة هو وأهله وقد تقدم ذكر ذلك. ويروى أن عوج بن عنق لما رأى هذه الأهوال أتى الى السفينة ووضع يده عليها فقال له نوح ما تريد ياعدو الله فقال له عوج لا بأس عليك يانبى الله دعنى أمش مع السفينة حيث مشت فأضع يدى عليها وأستأنس بها من الفزع وأسمع تسبيح الملائكة فأوحى الله الى نوح لا تخش من عوج ودعه يمش مع السفينة حيث سارت

Wahhab Bin Munabbih berkata :

“Tempat awal terjadinya bencana banjir tofan adalah dari kota Kufah dengan sebab tempat pembakaran memancarkan air . Adapun Nuh,ia dan para kaumnya sudah pada naik perahu dan diceritakan bahwa Auj Bin Anuq saat melihat bencana ini,maka ia langsung menuju perahu dan meletakkan/menggantungkan/nggandulno tangannya diperahu.

Lalu Nuh berkata kepadanya:

 ” Apa yang kau inginkan wahai musuh Allah?”

Lalu Auj menjawab:

 ” Saya tidak akan menyakitimu wahai Nabi Allah,biarlah aku berjalan bersama perahu ini kemana perahu berlayar maka aku menggantungkan tanganku diperahu ini dan saya merasa nyaman dari kepanikan dan saya juga mendengar tasbihnya para malaikat lalu Allah memberi wahyu pada Nuh janganlah engkau takut pada Auj,biarlah ia ikut berjalan bersama perahu kemana akan berlayar . “

Wallohu a’lam. Semoga bermanfaat.

Sumber Baca Disini
Silahkan baca juga artikel terkait.

Pos terkait