Pertanyaan: Belajar Dari Website Bisakah Dikatakan Bersanad?
Assalamu alaikum Wr. Wb.
Mohon ma’af Belajar dari dokumen grup ini, apakah bisa dikatakan bersanad?
[Tgk Aswaja]
Jawaban atas pertanyaan Belajar Dari Website Bisakah Dikatakan Bersanad
Wa’alaikum salam Wr. Wb
Jika memang bersumber dari kitab yang mu’tabar, meskipun tidak bersambung kepada mu`llif kitab tersebut maka hal itu sah-sah saja.
Ta’bir dari kitab Tuhfatul Muhtaj juz 1 halaman 149, maktabah syamilah:
( تَنْبِيهٌ )مَا أَفْهَمَهُ كَلَامُهُ مِنْ جَوَازِ النَّقْلِ مِنْ الْكُتُبِ الْمُعْتَمَدَةِ وَنِسْبَةِ مَا فِيهَا لِمُؤَلِّفِيهَا مُجْمَعٌ عَلَيْهِ وَإِنْ لَمْ يَتَّصِلْ سَنَدُ النَّاقِلِ بِمُؤَلِّفِيهَا
Apa yang difahamkan oleh ucapan Imam Nawawi, yaitu bolehnya mengutip dari kitab-kitab yang mu’tamad, dan menisbatkan apa yang ada didalamnya itu adalah perkara yang mujma’ ‘alaih, meskipun sanad pengutip tidak bersambung kepada pengarang kitab-kitab tersebut.
Dari kitab Al Asybah Wannazha`ir halaman 310, maktabah syamilah:
وقال ابن عبد السلام: أما الاعتماد على كتب الفقه الصحيحة الموثوق بها, فقد اتفق العلماء في هذا العصر على جواز الاعتماد عليها والاستناد إليها ; لأن الثقة قد حصلت بها كما تحصل بالرواية, ولذلك اعتمد الناس على الكتب المشهورة في النحو, واللغة, والطب وسائر العلوم لحصول الثقة بها وبعد التدليس.
Ibn Abdissalaam berkata:
Adapun beri’timad dengan kitab fiqh yang shahih dan terpercaya maka ulama zaman sekarang telah sepakat bolehnya beri’timad dan bersandar kepada kitab-kitab tersebut.
Wallohu a’lam. Semoga bermanfaat.
[Abdullah Afif]
Sumber Baca Disini
Silahkan baca juga artikel terkait.