Hukum Shodaqoh Dengan Uang Haram dan Cara Men’tasaruf’kannya

Hukum Shodaqoh Dengan Uang Haram dan Cara Men'tasaruf'kannya

Hukum Shodaqoh Dengan Uang Haram dan Cara Men’tasaruf’kannya

Peranyaan:

Bacaan Lainnya

Assalamu ‘alaikum Wr. Wb.

mohon penjelasannya yaa Pak Ustadz. Apakah boleh shodakoh atau zakat pake uang haram ? kalau boleh, apakah bisa uang haram disucikan agar bisa menjadi halal dan bisa dishodakohkan ? Wassalamu’alaikum wr wb. [Caca Marischa].

Jawaban atas pertanyaan

Wa’allaikum salam Wr. Wb.

Sesungguhnya Allah tidak menerima shadaqah / zakat dengan harta yang haram, dan tidak akan menerima do’anya,

وأما قوله صلى الله عليه و سلم ولا صدقة من غلول فهو بضم الغين والغلول الخيانة وأصله السرقة من مال الغنيمة قبل القسمة وأما قول بن عامر ادع لى فقال بن عمر رضي الله عنهما سمعت رسول الله صلى الله عليه و سلم يقول لا يقبل الله صلاة بغير طهور ولا صدقة من غلول وكنت على البصرة فمعناه أنك لست بسالم من الغلول فقد كنت واليا على

البصرة وتعلقت بك تبعات من حقوق الله تعالى وحقوق العباد ولا يقبل الدعاء لمن هذه صفته كما لا تقبل الصلاة والصدقة الا من متصون والظاهر والله أعلم

– Kitab Al-Minhaj Syarah Shahih Muslim Juz 3 Halaman 104 :

قال رسول الله صلى الله عليه و سلم من اصاب مالا من ماثم فوصل به رحما او تصدق به انفقه في سبيل الله جمع الله جميعه ثم قذفه فى النار

Rosululloh bersabda : barang siapa yang memperoleh harta dari pekerjaan dosa,kemudian ia pergunakan untuk menyambung kerabat atau disedekahkan di jalan Allah SWT, maka Allah akan mengumpulkan semuanya dan melemparkannya ke neraka.

ﺇﺣﻴﺎﺀ ﻋﻠﻮﻡ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﺝ 2 ﺹ 91 :ﻭﻓﻰ ﻧﻔﺲ ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ ﺍﺟﺮﺓ ﺍﻟﻌﻤﻞ ﺍﻟﺬﻯ ﻳﺘﻌﻠﻖ ﺑﺎﻟﻤﻌﺼﻴﺔﺣﺮﺍﻡ ﻭﺍﻟﺘﺼﺪﻕ ﺑﻪ ﻣﻨﻬﺎ ﻻﻳﺠﻮﺯ ﻭﻻﻳﺼﺢ . ﺇﻫـ

Ongkos pekerjaan yang berhubungan dengan maksiat itu haram, dan mensedekahkannya juga tidak boleh dan tidak sah. [ Ihya ulumuddin juz 2 hal.91].

Imam Nawawi dalam kitabnya, ” Al-Majmu’ ” menuqil pendapat dari Imam Al-Ghozali yang menyatakan bahwa seseorang yang memiliki harta yang harom dan ingin bertaubat maka jika pemilik harta tersebut masih hidup, wajib mengembalikan harta tersebut kepada pemiliknya atau wakilnya,dan jika pemiliknya sudah meninggal dunia diberikan kepada ahli warisnya,dan jika tidak diketahui pemiliknya, maka harta tersebut hendaknya dibelanjakan untuk kemaslahatan kaum muslimin yang bersifat umum, semisal untuk membangun masjid.

Pendapat yang dikemukakan oleh Imam Ghozali tersebut juga dituturkan oleh beberapa ulama’ madzhab syafi’i yang lain, Imam Ghozali juga meriwayatkan pendapat tersebut dari Mu’awiyah bin Abu Sufyan rodhiyallohu ‘anhu, Imam Ahmad bin Hanbal, Imam Al-Harits Al-Muhasibi dan yang lainnya bahwasanya tidak diperbolehkan membuang harta tersebut dengan cara membuangnya, namun dibelanjakan untuk kemaslahatan kaum muslimin.

Lanjutan Hukum Shodaqoh Dengan Uang Haram dan Cara Men’tasaruf’kannya.

Berdasarkan uraian dari Imam Ghozali di atas, diperbolehkan membangun masjid dengan harta yang dihasilkan dari pekerjaan yang harom, seperti harta yang dihasilkan dari penjualan minuman keras.  Dan hal tersebut dilakukan bukan dalam rangka sedekah namun sebagai bentuk taubat seseorang yang memiliki harta harom.

Kesimpulan

  • Tidak sah shodaqoh atau zakat dari harta harom
  • Ketika si pelaku ingin bertaubat, maka harta tersebut harus dikembalikan pada si empunya atau wakilnya, jika empunya sudah wafat maka serahkan pada ahli warisnya, jika tidak ada maka harta tersebut tidak boleh dibuang atau dipendam, namun ditasarupkan pada kemashlahatan muslimin. Tasaruf ini tidak dikatakan shodaqoh, namun bentuk pembebasan diri dari harta harom tsb. Wallahu a’lam. [Hariz Jaya,  Ical Rizaldysantrialit].

– Al-Majmu’ Juz 9 Hal. 351 :

ﻓﺮﻉ : ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻐﺰﺍﻟﻲ ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﻣﻌﻪ ﻣﺎﻝ ﺣﺮﺍﻡ ﻭﺃﺭﺍﺩ ﺍﻟﺘﻮﺑﺔ ﻭﺍﻟﺒﺮﺍﺀﺓ ﻣﻨﻪ ﻓﺈﻥ ﻛﺎﻥ ﻟﻪ ﻣﺎﻟﻚ ﻣﻌﻴﻦ ﻭﺟﺐ ﺻﺮﻓﻪ ﺇﻟﻴﻪ ﺃﻭ ﺇﻟﻰ ﻭﻛﻴﻠﻪ ﻓﺈﻥ ﻛﺎﻥ ﻣﻴﺘﺎ ﻭﺟﺐ ﺩﻓﻌﻪ ﺇﻟﻰ ﻭﺍﺭﺛﻪ ﻭﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﻟﻤﺎﻟﻚ ﻻ ﻳﻌﺮﻓﻪ ﻭﻳﺌﺲ ﻣﻦ ﻣﻌﺮﻓﺘﻪ ﻓﻴﻨﺒﻐﻲ ﺃﻥ ﻳﺼﺮﻓﻪ ﻓﻲ ﻣﺼﺎﻟﺢ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﺍﻟﻌﺎﻣﺔ ﻛﺎﻟﻘﻨﺎﻃﺮ ﻭﺍﻟﺮﺑﻂ ﻭﺍﻟﻤﺴﺎﺟﺪ ﻭﻣﺼﺎﻟﺢ ﻃﺮﻳﻖ ﻣﻜﺔ ﻭﻧﺤﻮ ﺫﻟﻚ ﻣﻤﺎ ﻳﺸﺘﺮﻙ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻮﻥ ﻓﻴﻪ ﻭﺇﻻ ﻓﻴﺘﺼﺪﻕ ﺑﻪ ﻋﻠﻰ ﻓﻘﻴﺮ ﺃﻭ ﻓﻘﺮﺍﺀ ﻭﻳﻨﺒﻐﻲ ﺃﻥ ﻳﺘﻮﻟﻰ ﺫﻟﻚ ﺍﻟﻘﺎﺿﻲ ﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﻋﻔﻴﻔﺎ ﻓﺈﻥ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﻋﻔﻴﻔﺎ ﻟﻢ ﻳﺠﺰ ﺍﻟﺘﺴﻠﻴﻢ ﺇﻟﻴﻪ ﻓﺈﻥ ﺳﻠﻤﻪ ﺇﻟﻴﻪ ﺻﺎﺭ ﺍﻟﻤﺴﻠﻢ ﺿﺎﻣﻨﺎ ﺑﻞ ﻳﻨﺒﻐﻲ ﺃﻥ ﻳﺤﻜﻢ ﺭﺟﻼ ﻣﻦ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺒﻠﺪ ﺩﻳﻨﺎ ﻋﺎﻟﻤﺎ ﻓﺎﻥ ﺍﻟﺘﺤﻜﻢ ﺃﻭﻟﻰ ﻣﻦ ﺍﻻﻧﻔﺮﺍﺩ ﻓﺈﻥ ﻋﺠﺰ ﻋﻦ ﺫﻟﻚ ﺗﻮﻻﻩ ﺑﻨﻔﺴﻪ ﻓﺈﻥ ﺍﻟﻤﻘﺼﻮﺩ ﻫﻮ ﺍﻟﺼﺮﻑ ﺇﻟﻰ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﺠﻬﺔ ﻭﺇﺫﺍ ﺩﻓﻌﻪ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻔﻘﻴﺮ ﻻ ﻳﻜﻮﻥ ﺣﺮﺍﻣﺎ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻔﻘﻴﺮ ﺑﻞ ﻳﻜﻮﻥ ﺣﻼﻻ ﻃﻴﺒﺎ ﻭﻟﻪ ﺃﻥ ﻳﺘﺼﺪﻕ ﺑﻪ ﻋﻠﻰ ﻧﻔﺴﻪ ﻭﻋﻴﺎﻟﻪ ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﻓﻘﻴﺮﺍ ﻷﻥ ﻋﻴﺎﻟﻪ ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻧﻮﺍ ﻓﻘﺮﺍﺀ, ﻓﺎﻟﻮﺻﻒ ﻣﻮﺟﻮﺩ ﻓﻴﻬﻢ ﺑﻞ ﻫﻢ ﺃﻭﻟﻰ ﻣﻦ ﻳﺘﺼﺪﻕ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﻟﻪ ﻫﻮ ﺃﻥ ﻳﺄﺧﺬ ﻣﻨﻪ ﻗﺪﺭ ﺣﺎﺟﺘﻪ ﻷﻧﻪ ﺃﻳﻀﺎ ﻓﻘﻴﺮ ﻭﻫﺬﺍ ﺍﻟﺬﻱ ﻗﺎﻟﻪ ﺍﻟﻐﺰﺍﻟﻲ ﻓﻲ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻔﺮﻉ ﺫﻛﺮﻩ ﺁﺧﺮﻭﻥ ﻣﻦ ﺍﻷﺻﺤﺎﺏ ﻭﻫﻮ ﻛﻤﺎ ﻗﺎﻟﻮﻩ ﻭﻧﻘﻠﻪ ﺍﻟﻐﺰﺍﻟﻲ ﺃﻳﻀﺎ ﻋﻦ ﻣﻌﺎﻭﻳﺔ ﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﺳﻔﻴﺎﻥ ﻭﻏﻴﺮﻩ ﻣﻦ ﺍﻟﺴﻠﻒ ﻋﻦ ﺃﺣﻤﺪ ﺑﻦ ﺣﻨﺒﻞ ﻭﺍﻟﺤﺎﺭﺙ ﺍﻟﻤﺤﺎﺳﺒﻲ ﻭﻏﻴﺮﻫﻤﺎ ﻣﻦ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﻮﺭﻉ ﻷﻧﻪ ﻻ ﻳﺠﻮﺯ ﺇﺗﻼﻑ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻤﺎﻝ ﻭﺭﻣﻴﻪ ﻓﻲ ﺍﻟﺒﺤﺮ ﻓﻠﻢ ﻳﺒﻖ ﺇﻻ ﺻﺮﻓﻪ ﻓﻲ ﻣﺼﺎﻟﺢ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ ﺃﻋﻠﻢ

Demikian Hukum Shodaqoh Dengan Uang Haram dan Cara Men’tasaruf’kannya. Semoga Bermanfaat.

Penulis: Sumber silahkan baca di sini. Artikel terkait silahkan baca di sini

Pos terkait