5001. KEUTAMAAN SHODAQOH AIR

Para Tabi’in berkata : “Barang siapa yang banyak dosanya, hendaknya ia banyak bersedekah dengan air”. Dalam suatu kesempatan, Saad bin Ubadah RA bertanya kepada Rasulullah SAW : “Wahai Rasulullah, sedekah apa yang paling utama?” Beliau menjawab, “Memberi air.” (Shahih Abu Daud). “Sedekah air ” mendatangkan pujian Allah dan dihapuskan dosa-dosanya.  (Mutafaqun ‘alaihi).
Memberi   atau bersedekah air dapat diwujudkan dengan memberikan air minum  secara  langsung kepada orang yang kehausan ataupun kepada binatang lain  yang  sedang mengalami kehausan. Selain itu, bersedekah   air pun dapat diwujudkan dengan membangun sumber air atau mengalirkan   air ke tempat-tempat yang kekurangan air sehingga masyarakat sekitarnya   merasakan kemudahan mendapatkan air, baik untuk minum maupun untuk   memenuhi kebutuhan lainnya. Sesungguhnya diantara   sarana yang efektif dan bermanfaat untuk mengobati si sakit adalah   dengan sedekah air, dan khususnya dengan cara menggali sumur, memasang   pipa-pipa air, penyaring air karena dengan air itu banyak memberikan   kehidupan. Firman Allah SWT : “Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? ( surat al anbiya’ : 30 ).
Dari   Saad bin Ubadah berkata, “Ya Rasulullah saw, Ibuku (Ummu Saad)   meninggal dunia, sedekah apakah yang paling baik aku lakukan untuk   ibuku?” Rasulullah saw menjawab, “Air”. Setiap  muslim  memberi minum saudaranya muslim yang lain saat saudaranya  kehausan,  maka nanti Allah akan memberinya minum pada Hari Kiamat dari  ‘rohiqul  makhtum’ (satu jenis minuman di surga). (HR Abu Daud). Jadi   memberi minum kepada tamu yang berkunjung ke rumah kita, menyediakan   minuman ketika ada kajian, atau menyediakan galon yang berisi air   mineral di masjid dan fasilitas umum adalah diantara contoh cara   bersedekah dengan air.
Bahkan terhadap makhluk lain   sekalipun, seperti kepada hewan dan tumbuh-tumbuhan, kita tetap   dianjurkan untuk memberi sedekah air meski hanya dengan setetes, seteguk   atau seciduk air, demi mencari pahala, diampuni dosa-dosa kita,   penyakit akan sirna dan merupakan jalan meraih surga.. Wallahul   musta’an. http://www.islamuna.info
– kitab aunul ma’bud syarah abu dawud :
باب في فضل سقي الماء
حدثنا محمد بن كثير أخبرنا همام عن قتادة عن سعيد أن سعدا أتى النبي صلى الله عليه وسلم فقال أي الصدقة أعجب إليك قال الماء
( قال الماء )  : إما لعزته في المدينة في تلك الأيام ، أو لأنه أحوج الأشياء عادة .
[Bab kmenerangkan keutamaan memberi minum air] Telah   menceritakan kepada kami muhamamd bin katsir , telah mengkhabarkan   kepada kami humam dari qotadah dari sa’id bahwa sa’d mendatangi Nabi   shollallohu alaihi wasallam kemudian berkata : ” sedekah apa yg mengagumkan bagi anda ?” Nabi menjawab : ” sedekah air “, sabda   Nabi : ” sedekah air ” ada kalanya karena langkanya air di madinah di   waktu itu atau karena air adalah barang yg sangat di butuhkan secara   umum.
حدثنا  محمد بن كثير  أخبرنا إسرائيل عن أبي إسحق عن رجل عن سعد بن عبادة أنه قال  يا رسول الله  إن أم سعد ماتت فأي الصدقة أفضل قال الماء قال فحفر بئرا وقال  هذه لأم  سعد  ( إن أم سعد )  : أراد  به نفسه (  فأي الصدقة أفضل ) : أي لروحها ( قال الماء ) : إنما كان الماء  أفضل لأنه  أعم نفعا في الأمور الدينية والدنيوية خصوصا في تلك البلاد  الحارة ، ولذلك  من الله تعالى بقوله : وأنزلنا من السماء ماء طهورا كذا  ذكره الطيبي .  وفي الأزهار الأفضلية من الأمور النسبية : وكان هناك أفضل  لشدة الحر  والحاجة وقلة الماء ( فحفر ) : أي سعد ( وقال ) : أي سعد ( هذه  لأم سعد ) :  أي هذه البئر صدقة لها .
Telah  menceritakan kepada kami  muhammad bin katsir, telah mengkhabarkan kepada  kami israil dari abi  ishaq dari seorang lelaki dari sa’d bin ubadah  bahwa dia berkata : ” wahai Rasululloh sesunguhnya ummu sa’d meninggal, sedekah apa yg paling utama ?” Rasul bersabda : ” sedekah air “. Kemudian sa’d menggali sumur dan berkata : ” ini untk ummu sa’d ” ” Sesunguhnya ummu sa’d ” maksud sa’d adalah dia sendiri. ” sedekah apa yg paling utama ?” maksudnya untuk ruhnya ummu sa’d. Rasul   bersabda : ” sedekah air ” air menjadi yg paling utama karena   manfa’atnya air merata dalam urusan agama dan dunia, khususnya di daerah   yg panas. dan itu dari Allah ta’ala, dengan firman-Nya : ” dan kami turunkan air dari langit yang amat bersih “. Begitulah penuturannya At Tibi dalam   kitab al azhar bahwa keutamaan termasuk perkara nisbi, disana air  lebih  utama karena sangat panas dan butuh sedangkan airnya sedikit. ” kemudian sa’d menggali ”  maksudnya sa’d. ” dan berkata  ” maksudnya sa’d. ” ini untuk ummu sa’d ” maksudnya sumur ini adalah sedekah utk ummu sa’d.
حدثنا علي بن الحسين بن إبراهيم بن إشكاب حدثنا أبو بدر حدثنا أبو خالد   الذي كان ينزل في بني دالان عن نبيح عن أبي سعيد الخدري عن النبي صلى الله   عليه وسلم قال أيما مسلم كسا مسلما ثوبا على عري كساه الله من خضر الجنة   وأيما مسلم أطعم مسلما على جوع أطعمه الله من ثمار الجنة وأيما مسلم سقى   مسلما على ظمإ سقاه الله من الرحيق المختوم
( على ظمأ )
  : بفتحتين مقصورا وقد يمد أي عطش ، ( من رحيق المختوم ) : أي من خمر  الجنة  أو شرابها ، والرحيق صفوة الخمر والشراب الخالص الذي لا غش فيه ،  والمختوم  هو المصون الذي لم يبتذل لأجل ختامة ، ولم يصل إليه غير أصحابه ،  وهو  عبارة عن نفاسته .
Dari   Abu Said al khudri dari Nabi shollallohu alaihi wasallam  bersabda : Siapa saja orang Islam yang memberi pakaian kepada seorang Islam yang   telanjang , Allah akan memakaikan penderma itu dengan pakaian  syurga   yang berwarna hijau.
Dan siapa saja  orang Islam yang   memberi makan kepada seorang Islam yang sedang lapar,  Allah akan   memberi makan kepada penderma itu dari buah-buahan syurga.
dan   siapa saja    orang Islam yang memberi minum kepada seorang Islam yang   sedang dahaga,  Allah akan memberi minum kepada penderma itu dengan  arak  syurga murni yg tersegel.” ” Ala dhomain ” dengan dua fathah maqshur dan terkadang mamdud maksudnya adalah orang yg dahaga.
” dari arak syurga murni yg tersegel ” maksudnya adalah dari arak syurga atau minuman syurga.
ar rokhiq adalah arak bersih dan minuman murni yg tdk ada campuran di dalamnya.
al makhtum adalah yg terjaga yaitu yg tidak basi karena masih ada segelnya, dan tdk sampai kepada selain pemiliknya.
itu adalah istilah dari keindahannya.
– kitab jami’ul ulum wal hikam (2/696) :
وذكر   البخاري في ” تاريخه ”  من حديث جَابر مرفوعاً: ((مَنْ حَفَر ماءً لم  تشرب  منه كبد حرَّى من جنٍّ ولا إنسٍ ولا سَبُعٍ ولا طائرٍ إلا آجره الله  يومَ    القيامة)) .
Al bukhari dalam kitab tarikhnya menuturkan dari haditsnya jabir secara marfu ‘: “Barangsiapa menggali air, maka tiada meminum darinya mahluk hidup dari   bangsa jin, manusia, dan burung kecuali Allah akan memberinya pahala  di  hari kiamat.” Rasulullah shalallaahuu ‘alaihi wa sallam bersabda, :
بينما   رجل يمشي بطريق اشتد عليه الحر فوجد بئراً فنزل فيها فشرب ثم خرج فإذا  كلب  يلهث يأكل الثرى من العطش فقال الرجل لقد بلغ هذا الكلب من العطش مثل  الذي  كان مني فنزل البئر فملأ خفه ماءً ثم أمسكه بفيه حتى رقى فسقى الكلب  فشكر الله له فغفر له قالوا: يا رسول الله إنَّ لنا في البهائم أجراً فقال :  في كلِّ كبد رطبة أجر “
Ketika  seorang  lelaki sedang berjalan disebuah jalan ia merasakan panas yang  teramat  sangat, lau ia mendapatkan sumur dan turun kedalamnya, minum  kemudian  keluarlah ia dari dalam sumur. Tiba-tiba ia melihat sekor  anjing yang  menjilat-jilat memakan tanah dikarenakan rasa haus yang  sangat hebat,  lelaki itupun berkata, anjing ini sedang merasakan  kehausan yang sangat  dahsyat seperti yang tadi aku rasakan, maka ia  lantas turun kedalam  sumur kembali dan memenuhi sepatunya dengan air dan  memegangnya dengan  mulutnya kemudian naik untuk memberi minum si  anjing.
Maka  Allah pun berterima kasih kepadanya dan  mengampuni lelaki tadi. Para  sahabat bertanya, wahai Rasulullah apakah  kita diberi pahala karena  menolong binatang? Kebaikan yang diberikan  kepada tiap makhluk hidup  ada pahalanya”
عبد الرزاق بن عبد المحسن البدر
– HR Bukhari  dan Muslim :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِي اللَّه عَنْهم أَنَّ النَّبِيَّ   قَالَ بَيْنَا رَجُلٌ بِطَرِيقٍ اشْتَدَّ عَلَيْهِ الْعَطَشُ   فَوَجَدَ بِئْرًا فَنَزَلَ فِيهَا فَشَرِبَ ثُمَّ خَرَجَ فَإِذَا كَلْبٌ   يَلْهَثُ يَأْكُلُ الثَّرَى مِنَ الْعَطَشِ فَقَالَ الرَّجُلُ لَقَدْ   بَلَغَ هَذَا الْكَلْبَ مِنَ الْعَطَشِ مِثْلُ الَّذِي كَانَ بَلَغَ مِنِّي   فَنَزَلَ الْبِئْرَ فَمَلَا خُفَّهُ مَاءً فَسَقَى الْكَلْبَ فَشَكَرَ   اللَّهُ لَهُ فَغَفَرَ لَهُ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّه وَإِنَّ لَنَافِي   الْبَهَائِمِ لَأَجْرًا فَقَالَ فِي كُلِّ ذَاتِ كَبِدٍ رَطْبَةٍ أَجْرٌ
Dari Abu Hurairoh, berkata ;  Rasululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : “Suatu   ketika seorang laki-laki tengah berjalan di suatu jalanan, tiba-tiba   terasa olehnya kehausan yang amat sangat, maka turunlah ia ke dalam   suatu sumur lalu minum. Sesudah itu ia keluar dari sumur tiba-tiba ia   melihat seekor anjing yang dalam keadaan haus pula sedang menjilat   tanah, ketika itu orang tersebut berkata kepada dirinya, demi Allah,   anjing ini telah menderita seperti apa yang ia alami. Kemudian   ia pun turun ke dalam sumur kemudian mengisikan air ke dalam  sepatunya,  sepatu itu digigitnya. Setelah ia naik ke atas, ia pun  segera memberi  minum kepada anjing yang tengah dalam kehausan itu.  Lantaran demikian, Allah mensyukuri dan mengampuni dosanya.  Setelah Nabi   menjelaskan hal ini, para sahabat bertanya : “ya Rasululloh, apakah kami memperoleh pahala dalam memberikan makanan dan minuman kepada hewan-hewan kami ?”. Nabi menjawab : “tiap-tiap manfaat yang diberikan kepada hewan hidup, Allah memberi pahala”.
– kitab fathul bary syarah bukhory (5/42) :
وفيه الحث على الإحسان إلى الناس لأنه إذا حصلت المغفرة بسبب سقي الكلب فسقي المسلم أعظم أجرا
Dalam   hadits terdapat motivasi utk berbuat baik kepada manusia karena jika   bisa hasil ampunan sebab memberi minum kepada anjing maka memberi minum   kepada muslim pahalanya lebih besar.
– kitab syarah nawawi ala muslim :
قوله   صلى الله عليه وسلم : ( في كل كبد رطبة أجر ) معناه في الإحسان إلى كل   حيوان حي بسقيه ونحوه أجر ، وسمي الحي ذا كبد رطبة ، لأن الميت يجف جسمه   وكبده .
ففي الحديث الحث على الإحسان إلى الحيوان  المحترم  ، وهو ما لا يؤمر بقتله . فأما المأمور بقتله فيمتثل أمر الشرع في  قتله ،  والمأمور بقتله كالكافر الحربي والمرتد والكلب العقور ، والفواسق  الخمس  المذكورات في الحديث وما في معناهن . وأما المحترم فيحصل الثواب  بسقيه  والإحسان إليه أيضا بإطعامه وغيره سواء كان مملوكا أو مباحا ، وسواء  كان  مملوكا له أو لغيره . والله أعلم .
Sabda Nabi shollallohu alaihi wasallam : ” dalam setiap limpa yang basah terdapat pahala “, maknanya adalah dalam   kebaikan kepada setiap hewan hidup misalnya memberinya minum dan semisalnya maka mendapatkan pahala. Hewan hidup dinamakan pemilik limpa basah karena mayyit jasad dan limpanya kering. Dalam   hadits terdapat motivasi untuk berbuat baik kepada makhluk hidup  yang dihormati, yaitu makhluk hidup yang tidak diperntah untuk dibunuh. Adapun yang diperintah untuk dibunuh maka mengikuti perintah syare’at dalam membunuhnya, yang   diperintah untuk dibunuh adalah kafir harby, murtad, anjing galak, dan 5   hewan perusak yang disebut dalam hadits dan juga hewan semaknya. Adapun   yang hewan dihormati maka bisa hasil pahala dengan memberinya minum, dan berbuat baik kepadanya juga dengan memberi makan dan selainnya baik   dia dimiliki atau yg mubah, baik miliknya sendiri maupun milik orang lain.
وعن   كدير الضبي أن رجلا أعرابيا أتى النبي صلى الله عليه و سلم فقال أخبرني   بعمل يقربني من الجنة ويباعدني من النار فقال النبي صلى الله عليه و سلم أو   هما أعملتاك قال نعم قال تقول
العدل وتعطي الفضل
قال والله لا أستطيع أن أقول العدل كل ساعة وما أستطيع أن أعطي الفضل
قال فتطعم الطعام وتفشي السلام قال هذه أيضا شديدة
قال فهل لك إبل قال نعم
قال   فانظر إلى بعير من إبلك وسقاء ثم اعمد إلى أهل بيت لا يشربون الماء إلا   غبا فاسقهم فلعلك لا يهلك بعيرك ولا ينخرق سقاؤك حتى تجب لك الجنة
قال فانطلق الأعرابي يكبر فما انخرق سقاؤه ولا هلك بعيره حتى قتل شهيدا
رواه الطبراني والبيهقي
Terjemah bebas : Dari kadir ad dhobi ada seorang baduwi datang pada nabi saw.
~ dia berkata : ceritakan padaku amalan apa yang bisa mendekatkan ke surga dan menjauhkan ke neraka .
~ nabi saw bersabda : untuk amalan keduanya
~ baduwi : ya
~ nabi saw : berkatalah dengan jujur dan mengeluarkan kelebihan harta
~ baduwi : aku tidak bisa berkata jujur dan tidak bisa mampu mengeluarkannya
~ nabi saw : bersedekahlah makanan dan sebarkan salam .
~ baduwi : apalagi ini (tidak mampu).
~ nabi saw : apakah kamu punya onta ?
~ baduwi  :  ya
~ nabi saw  :  lihatlah piaraanmu berilah minum dan pesankn pada keluargamu   jngan memberi minum kecuali di kala kurang. Kalau keluargamu memberi   minum moga-moga piaraanmu tidak rusak dan tidak bocor minumanmu sampai surga   senang padamu.
~ baduwi : meninggalkan nabi saw  sambil bertakbir , dan berkata tidak bocor minuman dan tidak rusak piaraan sampai mati syahid. [Hadits riwayat imam thobroni dan imam baihaqi ].
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
أَنَّ امْرَأَةً بَغِيًّا رَأَتْ كَلْبًا فِى يَوْمٍ حَارٍّ يُطِيفُ   بِبِئْرٍ قَدْ أَدْلَعَ لِسَانَهُ مِنَ الْعَطَشِ فَنَزَعَتْ لَهُ   بِمُوقِهَا فَغُفِرَ لَهَا 
“Ada  seorang wanita pezina  melihat seekor anjing di hari yang panas. Anjing  itu mengelilingi sumur  sambil menjulurkan lidahnya karena kehausan. Lalu  wanita itu melepas  sepatunya (menimba air dengannya dan memberi minum).  Ia pun diampuni  dosanya.” (HR. Muslim no. 2245).
قال فضيل بن عياض لو كان العبد احسن الاحسان كله وكان له دجاجة اساء اليها لم يكن من المحسنين 
Tidak   disebut muhsinin ( orang baik ) orang berbuat buruk ( tidak memberikan makan   & minum) terhadap ayam / binatang peliharaannya sekalipun dia  sudah  berbuat berbagai kebaikan.
1403   – وعن عبد الله بن عمرو رضي الله عنهما قال قال رسول الله صلى الله عليه و   سلم من أطعم أخاه حتى يشبعه وسقاه من الماء حتى يرويه باعده الله من  النار  سبع خنادق ما بين كل خندقين مسيرة خمسمائة عام  رواه الطبراني في  الكبير  وأبو الشيخ ابن حبان في الثواب والحاكم والبيهقي وقال الحاكم صحيح  الإسناد
Nabi  saw bersabda : barang siapa memberi makan  saudaranya hingga kenyang  serta memberinya minum sampai tdk haus , maka  allah swt akan  menjauhkannya dr api neraka sekitar 7 parit dan jarak  dr setiap parit  bisa d tempuh dg berjalan kaki selama 500 tahun.
.  1414   – وعن أنس بن مالك رضي الله عنه عن نبي الله صلى الله عليه و سلم قال   رجلان سلكا مفازة عابد والآخر به رهق فعطش العابد حتى سقط فجعل صاحبه ينظر   إليه وهو صريع فقال والله إن مات هذا العبد الصالح عطشا ومعي ماء لا أصيب   من الله خيرا أبدا ولئن سقيته مائي لأموتن فتوكل على الله وعزم فرش عليه  من  مائه وسقاه فضله فقام فقطع المفازة فيوقف الذي به رهق للحساب فيؤمر به  إلى  النار فتسوقه الملائكة فيرى العابد فيقول يا فلان أما تعرفني فيقول  ومن  أنت فيقول أنا فلان الذي آثرتك على نفسي يوم المفازة فيقول بلى أعرفك  فيقول  للملائكة قفوا فيقفون فيجيء حتى يقف فيدعو ربه عز و جل
(2/38)
فيقول يا رب قد عرفت يده عندي وكيف آثرني على نفسه
يا رب هبه لي فيقول هو لك فيجيء فيأخذ بيد أخيه فيدخله الجنة فقلت لأبي ظلال أحدثك أنس عن رسول الله صلى الله عليه و سلم قال نعم
رواه الطبراني في الأوسط وأبو ظلال اسمه هلال بن سويد أو ابن أبي سويد وثقه البخاري وابن حبان
1415   – وعن ثابت البناني عن أنس رضي الله عنه عن رسول الله صلى الله عليه و  سلم  أن رجلا من أهل الجنة يشرف يوم القيامة على أهل النار فيناديه رجل من  أهل  النار فيقول يا فلان هل تعرفني فيقول لا والله ما أعرفك من أنت فيقول  أنا  الذي مررت بي في الدنيا فاستسقيتني شربة من ماء فسقيتك قال قد عرفت  قال  فاشفع لي بها عند ربك
قال فيسأل الله تعالى جل ذكره  فيقول  إني أشرفت على النار فناداني رجل من أهلها فقال لي هل تعرفني قلت لا  والله  ما أعرفك من أنت قال أنا الذي مررت بي في الدنيا فاستسقيتني شربة  من ماء  فسقيتك فاشفع لي عند ربك فشفعني فيه فيشفعه الله فيأمر به فيخرج من  النار
رواه  ابن ماجه ولفظه قال يصف الناس يوم القيامة  صفوفا ثم يمر أهل الجنة فيمر  الرجل على الرجل من أهل النار فيقول يا فلان  أما تذكر يوم استسقيت فسقيتك  شربة
قال فيشفع له ويمر  الرجل على الرجل فيقول أما تذكر  يوم ناولتك طهورا فيشفع له ويمر الرجل على  الرجل فيقول يا فلان أما تذكر  يوم بعثتني لحاجة كذا وكذا فذهبت لك فيشفع  له
رواه الأصبهاني بنحو ابن ماجه
قوله به رهق بفتح الراء والهاء بعدهما قاف أي غشيان للمحارم وارتكاب للطغيان والمفاسد
Mengairi tanaman paling utamanya sedekah :
1491   – ( وعن الحسن { عن سعد بن عبادة أن أمه ماتت فقال : يا رسول الله ، إن   أمي ماتت أفأتصدق عنها ؟ قال : نعم قلت : فأي الصدقة أفضل ؟ قال : سقي   الماء } قال الحسن : فتلك سقاية آل سعد بالمدينة رواه أحمد والنسائي )
( قال : سقي الماء ) فيه دليل على أن سقي الماء أفضل الصدقة
Memberi minum air dan mengairi tanaman paling utamanya sedekah :
 : ن   أفيضوا علينا من الماء أو مما رزقكم الله فبين أن ابن آدم لا يستغني عن   الطعام والشراب وإن كان في العذاب . قالوا إن الله حرمهما على الكافرين   يعني طعام الجنة وشرابها . والإفاضة التوسعة ; يقال : أفاض عليه نعمه .
[   ص: 194 ] الثانية : في هذه الآية دليل على أن سقي الماء من أفضل الأعمال .   وقد سئل ابن عباس : أي الصدقة أفضل ؟ فقال : الماء ، ألم تروا إلى أهل   النار حين استغاثوا بأهل الجنة أن أفيضوا علينا من الماء أو مما رزقكم الله   ؟ . وروى أبو داود أن سعدا أتى النبي صلى الله عليه وسلم فقال : أي  الصدقة  أعجب إليك ؟ قال : الماء . وفي رواية فحفر بئرا فقال : هذه لأم سعد  . وعن  أنس قال قال سعد : يا رسول الله ، إن أم سعد كانت تحب الصدقة ،  أفينفعها أن  أتصدق عنها ؟ قال : نعم وعليك بالماء . وفي رواية أن النبي  صلى الله عليه  وسلم أمر سعد بن عبادة أن يسقي عنها الماء . فدل على أن سقي  الماء من أعظم  القربات عند الله تعالى . وقد قال بعض التابعين : من كثرت  ذنوبه فعليه بسقي  الماء . وقد غفر الله ذنوب الذي سقى الكلب ، فكيف بمن  سقى رجلا مؤمنا  موحدا وأحياه . روى البخاري عن أبي هريرة رضي الله عنه أن  رسول الله صلى  الله عليه وسلم قال : بينا رجل يمشي بطريق اشتد عليه العطش  فنزل بئرا فشرب  منها ثم خرج فإذا كلب يأكل الثرى من العطش فقال لقد بلغ  هذا الكلب مثل الذي  بلغ بي فملأ خفه ثم أمسكه بفيه ثم رقي فسقى الكلب فشكر  الله له فغفر له  قالوا : يا رسول الله ، وإن لنا في البهائم لأجرا ؟ قال :  في كل ذات كبد  رطبة أجر . وعكس هذا ما رواه مسلم عن عبد الله بن عمر أن  رسول الله صلى  الله عليه وسلم قال : عذبت امرأة في هرة سجنتها حتى ماتت  فدخلت فيها النار  لا هي أطعمتها وسقتها إذ هي حبستها ولا هي تركتها تأكل  من خشاش الأرض . وفي  حديث عائشة عن النبي صلى الله عليه وسلم ومن سقى  مسلما شربة من ماء حيث  يوجد الماء فكأنما أعتق رقبة ومن سقى مسلما شربة من  ماء حيث لا يوجد الماء  فكأنما أحياها . خرجه ابن ماجه في السنن . 
Dari  Abu Dzarr radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Rasulullah shallallahu  ‘alaihi wa sallam bersabda :
:تَبَسُّمُكَ  فِي وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ  وَأَمْرُكَ بِالْمَعْرُوفِ وَنَهْيُكَ  عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ  وَإِرْشَادُكَ الرَّجُلَ فِي أَرْضِ الضَّلَالِ  لَكَ  صَدَقَةٌ وَبَصَرُكَ لِلرَّجُلِ الرَّدِيءِ الْبَصَرِ لَكَ صَدَقَةٌ   وَإِمَاطَتُكَ الْحَجَرَ وَالشَّوْكَةَ وَالْعَظْمَ عَنْ الطَّرِيقِ لَكَ   صَدَقَةٌ وَإِفْرَاغُكَ مِنْ دَلْوِكَ فِي دَلْوِ أَخِيكَ لَكَ   صَدَقَةٌ“
Senyummu kepada saudaramu merupakan sedekah,  engkau  memerintahkan yang ma’ruf dan melarang dari kemungkaran juga  sedekah,  engkau menunjukkan jalan kepada orang yang tersesat juga  sedekah, engkau  menuntun orang yang berpenglihatan kabur juga sedekah,  menyingkirkan  batu, duri, dan tulang dari jalan merupakan sedekah, dan  engkau  menuangkan air dari embermu ke ember saudaramu juga  sedekah.”(HR.  At-Tirmizi). WALLOHU A’LAM.
[OLEH : Ust.Nur Hamzah, Ust.Syamsul Mu’allim, Ust.Al Murtadho,  Ust.Mbah Kaung Kaung, Ust.Ghufron Bkl, Ust.Santri,  Yai Akhbib Maulana dan Ummi Af-idah].
LINK ASAL :

www.fb.com/groups/piss.ktb/1196280387061434/

Pos terkait