5422. KAJIAN KITAB AHWALUL QUBUR KARYA AL HAFIDZ IBNU ROJAB (Bagian 16)

KAJIAN KITAB AHWALUL QUBUR KARYA AL HAFIDZ IBNU ROJAB (Bagian 16)
Bab Ketiga tentang tentang pertemuan orang yang meninggal dengan orang meninggal sebelumnya dan pertanyaan mereka.
الباب الثالث: في اجتماع الموتى إلى الميت وسؤالهم إياه خرج النسائي وابن حبان في صحيحه من حديث أبي هريرة رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم في ذكر خروج الروح وقال في روح المؤمن: “فيأتون به أرواح المؤمنين فلهم أشد فرحا به من أحدكم بغائبه يقدم عليهم فيسألونه ما فعل فلان فيقولون دعوه حتى يستريح فإنه كان في غم الدنيا فإذا قال أتاكم قالوا ذهب به إلى أمه الهاوية”
Imam Nasa’i menerbitkan dan juga Imam Ibnu Hibban dalam kitab shohihnya dari haditsnya Abu Hurairoh -rodliyallohu anhu- dari Nabi shollallohu alaihi wasallam dalam menyebutkan keluarnya ruh, dan beliau bersabda mengenai ruhnya orang yang beriman : ” ruh-ruh orang beriman menemuinya, mereka lebih gembira dari pada salah seorang dari kalian yang kedatangan orang yang telah pergi, lalu mereka bertanya kepadanya : ‘ apa yang dilakukan oleh si fulan ?’ di antara mereka ada yang berkata : ‘ tinggalkan dia dulu sendiri hingga beristirahat karena dia baru berduka meninggalkan dunia.” ketika ia berkata kepada mereka : ” apakah si fulan telah datang kepada kalian ?” mereka menjawab : “dia telah dibawa pergi ke neraka hawiyah.”
روى معاوية بن يحيى وفيه ضعف عن عبد الرحمن بن سلامة أن أبا رهم السمعي حدثه أن أبا أيوب الأنصاري حدثه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: “إن نفس المؤمن إذا قبضت تلقاها أهل الرحمة من عند الله كما يتلقى البشير في الدنيا فيقولون أنظروا أخاكم حتى يستريح فإنه كان في كرب شديد فيسألونه ما فعل فلان وما فعلت فلانة وهل تزوجت فإذا سألوه عن رجل مات قبله قال مات قبلي قالوا إنا لله وإنا إليه راجعون ذهب به إلى أمه الهاوية فبئست الأم وبئست المربية” خرجه ابن أبي الدنيا وغيره.
Mu’awiyah bin Yahya meriwayatkan -di dalamnya terkandung riwayat lemah- dari Abdurrahman bin Salamah bahwa Aba Rahmin As Sam’i menceritakannya bahwa Aba Ayyub Al-Anshori menceritakannya bahwa Rasululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : ” sesungguhnya jiwa seorang mukmin ketika dicabut maka dia ditemui oleh para ruh yang mendapatkan rahmat dari Allah, sebagaimana dia bertemu dengan sang pemberi kabar gembira di dunia, mereka berkata : ” lihatlah saudara kalian hingga ia beristirahat, karena sesungguhnya ia dulunya berada dalam kesulitan yang sangat’ Lalu mereka bertanya : “apa yg telah dilakukan oleh si fulan ? apa yang dilakukan oleh fulanah ? apakah ia sudah menikah ?” ketika mereka bertanya tentang seseorang yang meninggal sebelumnya, ia berkata : “ia meninggal sebelumku” mereka berkata : ” inna lillahi wainna ilaihi roji’un, ia pergi menuju neraka Hawiyah, hawiyah adalah seburuk buruk ibu dan seburuk-buruk pengasuh.” Ibnu Abid Dunya dan selainnya menerbitkan hadits ini.
وخرجه ابن المبارك، عن ثور بن يزيد عن أبي رهم عن أبي أيوب الأنصاري موقوفا وكذا رواه محمد بن سميع عن ثور ورواه سلام الطويل وهو ضعيف جدا عن خالد بن معدان ورواية ابن المبارك أصح. وروى ابن أبي الدنيا بإسناده عن جعفر عن سعيد هو ابن جبير قال: “إذا مات الميت تقدموا من الموتى قال ولهو أفرح بهم وهم أفرح به من المسافر إذا قدم على أهله. ومن طريق سفيان عن عمرو بن دينار عن عبيد بن عمير قال أهل القبور يتوكفون الأخبار فإذا أتاهم الميت قالوا ما فعل فلان فيقول صالح ما فعل فلان فيقول ألم يأتكم أو ما قدم عليكم فيقولون إنا لله وإنا إليه راجعون سلك به غير سبيلنا.
Ibnul Mubarok menerbitkannya dari Tsaur bin Yazid dari Abi Rahm dari Ayyub Al Anshori secara mauquf, begitu juga Muhammad bin Sami’ meriwayatkannya dari Tsaur, Salam At Thawil meriwayatkannya dan ini lemah sekali dari Kholid bin Ma’dan, sedangkan riwayatnya Ibnul Mubarok yang paling shohih.
Ibnu Abid Dunya meriwayatkan dengan sanadnya dari Ja’far dari sa’id bin Jubair berkara : ” ketika mayyit meninggal, maka dia ditemui orang-orang mati lainnya, dan dia lebih senang dengan pertemuan mereka dan mereka lebih senang dengan pertemuan dengannya daripada orang musafir yang bertemu dengan keluarganya.”
Dan dari jalurnya Sufyan dari ‘Amru bin Dinar dari Ubaid bin Umair berkata : ” ahlul kubur selalu mencari berita, ketika ada mayyit datang mereka berkata : ‘apa yang telah dilakukan oleh si fulan ?.’ mayyit menjwab : ‘ ia telah berbuat baik.’ ‘ lalu ada yang dikerjakan si fulan lainnya ?’ mayyit menjawab : ‘ bukankah dia telah mendatangi kalian, atau dia belum mendatangi kalian ?’ mereka berkata : ” inna lillahi wainna ilaihi rooji’uun, ia berjalan di selain jalan kami.”
وعن عبيد بن عمير أيضا قال إذا مات الميت تلقته الأرواح يستخبرونه كما كان يستخير الراكب ما فعل فلان فإذا قال توفي ولم يأتهم قالوا ذهب به إلى أمه الهاوية. وعنه قال وإن آيس من لقاء من مات من أهلي لألفاني قد مت كمدا. وعن السري بن إسماعيل، قال سمعت الشعبي ذكر ابنه فقال رحمه الله تعالى يقال إن كان اللقاء لقريبا ثم حدثنا أن الميت إذا وضع في لحده أتاه أهله وولده فسألوه عمن خلف بعده وكيف فلان وما فعل فلان؟
Dari Ubaid bin Umair juga, ia berkata : “ketika mayyit meninggal, maka para arwah menemuinya dan mereka mencari kabar sebagaimana penumpang ingin mencari kabar : ‘apa yang dilakukan oleh si fulan?’ ketika ia menjawab : ‘ ia telah meninggal.’ namun tidak menemui mereka, maka mereka berkata: ‘ ia pergi ke induknya yaitu neraka hawiyah.” dari Ubaid berkata : ‘ sungguh aku telah berputus asa dari pertemuan dengan orang yang telah meninggal dari keluargaku hingga kami dapat bertatap muka, sungguh aku mati dengan berduka.” Dari As Sarri bin Ismail berkata, aku mendengar As Sya’bi menyebutkan anak laki-lakinya, beliau -rohimahulloh – berkata : ” dikatakan, sungguh pertemuan itu dekat. ” kemudian dia bercerita kepada kami bahwa mayyit ketika diletakkan dalam liang lahadnya maka keluarga dan anaknya menemuinya, mereka bertanya tentang orang-orang yang masih hidup sepeninggalnya, dan bagaimana si fulan, apa yang telah dilakukan oleh si fulan?” Wallohu a’lam. [Ust.Nur Hamzah].

Pos terkait