5425. KAJIAN KITAB AHWALUL QUBUR KARYA AL HAFIDZ IBNU ROJAB (Bagian 19)

KAJIAN KITAB AHWALUL QUBUR KARYA AL HAFIDZ IBNU ROJAB (Bagian 19)
Lanjutan Bab Keempat (1)

وخرجه الخلال في كتاب السنة وزاد فيه بعد قوله: “وقد مثلت الشمس قد دنت  للغروب فيقال هذا الرجل الذي كان فيكم ما تقول فيه فيقول دعوني حتى أصلي  فيقولون إنك ستفعل أخبرنا عما نسألك عنه وذكر الحديث.
 وخرجه ابن حيان  في صحيحه من طريق معتمر عن محمد بن عمرو به ورواه جماعة عن محمد بن عمرو عن  أبي سلمة عن أبي هريرة موقوفا وقد روي من حديث أبي حازم عن أبي هريرة نحوه  أيضا مع الاختلاف في رفعه وقطعه.

Al Kholal menerbitkannya dalam  kitab As sunnah dan menambahi di dalamnya setelah perkataan : ” dan  matahari seperti telah terbenam, lalu mereka berkata kepadanya :  ” bagaimana pendapatmu tentang lelaki ini, yang dulu diutus kepada kalian ?”  lalu ia berkata : ” tinggalkan dulu aku hingga aku sholat.” mereka berkata : ” engkau akan mengerjakannya, jawab dulu apa yang kami tanyakan kepadamu.” Kelanjutan hadits ini sama dengan hadits sebelumnya.
Ibnu Hibban menerbitkannya dalam kitab Shohihnya dari jalurnya Mu’tamir  dari Muhammad bin ‘Amr . Jama’ah meriwayatkan dari Muhammad bin Amr  dari Abi Salamah dari Abu Hurairoh secara mauquf, dan telah diriwayatkan  dari haditsnya Abi Hazim dari Abu Hurairoh yang semisalnya juga berserta  adanya perbedaan dalam hal marfu’ dan maqtu’nya.

وخرجه ابن منده  من طريق محمد بن جحادة عن طلحة بن مصرف عن أبي حازم عن أبي هريرة قال: إذا  وضع المؤمن في قبره أتاه شيطان من قبل رأسه فيحول بينه وبينه سجوده ثم  يأتيه من قبل يديه فيحول بينه وبينه صومه ثم يأتيه من قبل رجليه فيحول بينه  وبينه قيامه عليهما في الصلاة ثم يفتح له باب من أبواب الجنة فيقول ربي  بلغني منزلي فيقول إن لك إخوة وأخوات لم يلحقوا فنم قرير العين لا تفزع  بعدها.

Ibnu Mandah menerbitkannya dari jaurnya Muhammad bin Jahdah dari Tholhah bin Mushrif dari Abi Hazim dari Abu Hurairoh berkata : “ketika seorang mukmin diletakkan di dalam kuburnya, setan  mendatanginya dari arah kepala kemudian ia dihadang oleh sujudnya yang  berada diantara dia dan setan itu. Kemudian setan mendatanginya dari arah  kedua tangannya, maka ia dihadang oleh puasanya yang ada di antara dia  dan setan itu, kemudian setan mendatangi dari arah kedua kakinya, maka  ia dihadang oleh berdirinya kedua kaki di dalam sholat yang ada diantara  dia dengan setan itu, kemudian dibukakan baginya satu pintu dari pintu-pintu  syurga, ia berkata : ” Rabbi, sampaikanlah aku ke tempat tinggalku.” Kemudian ia berkata : ” sesungguhnya engkau punya banyak mempunyai  saudara laki-laki maupun perempuan yang belum menyusul, untuk itu tidurlah  dengan senang jangan merasa takut lagi.”

وخرجه أيضا من طريق محمد  بن الصامت عن ابن عيينة عن طلحة بن مصرف عن أبي حازم عن أبي هريرة يرفعه:  “يؤتى الرجل من قبل رأسه في قبره فإذا أتي دفعه تلاوة القرآن فإذا من قبل  يديه دفعته الصدقة فإذا أتي من قبل رجليه دفعه مشيه إلى المساجد” فذكر  نحوه.  كذا في هذه الرواية السابقة إن الذي يأتيه في قبره شيطان.   وفي حديث الأعمش عن المنهال عن زاذان قال قلت للبراء أملك هو أم شيطان قال  فغضب غضبا شديدا ثم قال كنا نحن أشد هيبة لرسول الله صلى الله عليه وسلم أن  نسأله أملك هو أم شيطان إنما نحدثكم ما سمعنا.

Ibnu Mandah  menerbitkannya juga dari jalurnya Muhammad bin As shomit dari Ibnu  Uyainah dari Thalhah bin Mushrif dari Abi Hazim dari Abu Hurairoh secara  marfu’ : ” seseorang didatangi dari arah kepalanya didalam  kuburnya, ketika datang, maka bacaan al-qur’an menolaknya, ketika datang  dari arah kedua tangannya maka sedekah menolaknya dan ketika datang  dari arah kedua kakinya maka berjalannya ke masjid menolaknya.” kemudian menuturkannya seperti hadits sebelumnya.
Seperti inilah diriwayat ini sebelumnya, yang datang di dalam kuburnya adalah syetan. Dalam haditsnya A’masy dari Al-Minhal dari Zadzan berkata : aku berkata  kepada Al Barro’ : ” yang datang malaikat ataukah setan ?” dia berkata : “diapun menjadi sangat marah ” kemudia Al Barro’ berkata : ” kami dulu sangat takut kepada Rasululloh shollallohu alaihi wasallam  untuk bertanya apakah malaikat ataukah setan ? sesungguhnya kami hanya  berbicara kepada kalian sesuai yang kami dengar.”

وخرج الإمام أحمد  من حديث محمد بن المنكدر قال كانت أسماء تحدث عن النبي صلى الله عليه وسلم  قال: “إذا أدخل الإنسان في قبره فإن كان مؤمنا حف به عمله الصيام والصلاة  قال فيأتيه الملك من نحو الصلاة فيرده ومن نحو الصيام فيرده فيناديه اجلس  فيجلس فيقول ماذا تقول في هذا الرجل يعني النبي صلى الله عليه وسلم قال:  من؟ قال: محمد قال محمد صلى الله عليه وسلم قال فيقال وما يدريك أدركته؟  قال يقول إنه رسول الله صلى الله عليه وسلم قال يقول على ذلك عشت وعليه مت  وعليه تبعث.

Imam Ahmad menerbitkan dari haditsnya Muhammad bin Al Munkadar berkata : ” Asma’ biasa meriwayatkan hadits dari Nabi Shollallohu alaihi wasallam bersabda : ” ketika seseorang di masukkan kedalam kuburnya, jika ia orang beriman maka amalan mengepungnya yaitu puasa dan sholat. ” Beliau bersabda : ” kemudian malaikat mendatanginya dari arah sholat  tetapi ditolaknya, dan mendatangi dari arah puasanya , tetapi di tolak  juga. Kemudian dia diseru :  ” duduklah.” lalu ia duduk. Malaikat berkata : ” apa yang kau katakan mengenai orang ini, yaitu Nabi shollallohu alaihi wasallam ?” malaikat bertanya : ” siapa dia?” ia menjawab : ” dia adalah utusan Allah shollallohu alaihi wasallam.” malaikat berkata : “di atas hal itu engkau hidup, atas hal itu engkau meninggal dan atas hal itu pula engkau dibangkitkan.”

قال إن كان فاجرا أو كافرا قال جاءه الملك ليس بينه وبينه شيئ يرده فأجلسه  قال يقول اجلس ماذا تقول في هذا الرجل قال أي رجل قال محمد قال يقول والله  ما أدري سمعت الناس يقولون شيئا فقلته قال فيقول له الملك على ذلك عشت  وعليه مت وعليه تبعث.  قال: ويسلط عليه دابة في قبره معها سوط بمرزبة جمرة مثل غرب البعير تضربه ما شاء الله صماء لا تسمع صوته فترحمه” .  قلت: قوله ويسلط عليه دابة إلى آخره قد روي من وجه آخر عن ابن المنكدر أنه بلغه ذلك فلعله مدرج في الحديث.

Nabi melanjutkan : “jika ia orang yang durhaka ata kafir, maka ia didatangi oleh malaikat dan diantara ia dengannya tidak ada sesuatupun yang  menolaknya, lalu maalaikat mendudukkannya. Malaikat berkata : ” duduklah, apa yg kau katakan tantang lelaki ini ?” ia berkata : “lelaki yang mana?” malaikat berkata : “Muhammad.” Nabi bersabda : “ia berkata : ” demi Allah, aku tidak tahu, aku mendengar orang-orang berbicara sesuatu dan akupun mengucapkannya.” lalu malaikat berkata kepadanya : “atas hal itu engkau hidup, atas hal  itu engka mati dan atas itu pula engkau kelak dibangkitkan.”
Nabi  melanjutkan : “kemudian dikuasakan kepadanya binatang-binatang melata di  kuburnya dengan membawa cambuk yang mengalirkan bara api seperti saluran  kotoran unta yang dipukulkan kepada orang durhaka itu sesuai kehendak  Allah, binatang-binatang itu bisu tak terdengar suaranya maka tak kenal  kasihan.”
Aku (Ibnu Rojab) berkata : “sabda Nabi (kemudian di kuasakan kepadanya binatang-binatang dan seterusnya) telah diriwayatkan dari  jalur lainnya dari Ibnu Al Munkadar bahwa telah sampai kepadanya hal  itu, barang kali itu ditambahkan dalam hadits.” Wallohu a’lam. [Ust.Nur Hamzah]

Bersambung……….
Baca kajian sebelumnya di sini:

Pos terkait