5430. KAJIAN KITAB AHWALUL QUBUR KARYA AL HAFIDZ IBNU ROJAB (Bagian 24)

KAJIAN KITAB AHWALUL QUBUR KARYA AL HAFIDZ IBNU ROJAB (Bagian 24)
Lanjutan Bab Keempat (6)
فصل: النهي عن تمني الموت والإجتهاد في الطاعة قبل مجيئة
خرج مسلم في صحيحه، من حديث أبي هريرة، عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: “إذا مات الإنسان انقطع عمله إلا من ثلاث: إلا من علم نافع أو صدقة جارية أو ولد صالح يدعو له” ومن حديث أبي هريرة عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: “لا يتمنين أحدكم الموت لضر نزل به ولا يدع به قبل أن يأتيه إنه إذا مات أحدكم انقطع عمله وإنه لا يزيد المؤمن عمره إلا خيرا” .
Fasal tentang larangan mengharap kematian dan bersungguh-sungguh dalam keta’atan sebelum datangnya kematian.
Imam Muslim dalam kitab shohihnya menerbitkan dari haditsnya Abu Hurairoh dari Nabi shollallohu alaihi wasallam, beliau bersabda : ” ketika seseorang meninggal dunia, maka amalannya terputus kecuali tiga hal, ilmu yg bemanfa’at, sedekah jariyah atau anak sholeh yang mendoakannya.”
Dan dari haditsnya Abu Hurairoh dari Nabi shollallohu alaihi wasalam, beliau bersabda : “janganlah salah seorang dari kalian benar-benar mengharapkan kematian sebab adanya bahaya yang menghampirinya, dan janganlah bedoa meminta kematian sebelum kedatangannya, karena sungguh ketika salah seorang diantara kalian meninggal, maka amalannya terputus, dan sunggguh tidaklah bertambah umurnya orang beriman kecuali bertambah pula kebaikannya.”
وروى عبيد الله بن زحر عن علي بن يزيد عن القاسم عن أبي أمامة أن ابن أخي عابس الغفاري قال له قد قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ” لا تمنوا الموت فإنه يقطع العمل ولا يرد الرجل فيستعتب” وخرج الترمذي من حديث يحيى بن عبيد الله عن أبي هريرة عن، النبي صلى الله عليه وسلم قال: “ما من أحد يموت إلا ندم قالوا وما ندامته يا رسول الله قال إن كان محسنا ندم أن لا يكون إزداد وإن كان مسيئا ندم أن يكون نزع” يحيى هذا ضعفوه.
‘Ubaidillah bin Zahr meriwayatkan dari ‘Ali bin Yazid dari AL Qosim dari Abi Umamah bahwa anak saudaraku Abis Al Ghifari berkata kepadanya, Rasululloh shollallohu alaihi wasallam telah bersabda : ” janganlah kalian mengharapkan kematian, karena kematian meutuskan amal. dan janganlah seseorang menolaknya, jika menolak maka ia kepayahan.”
At Tirmidzi menerbitkan dari haditsnya Yahya bin ‘Ubaidillah dari Abu Hurairoh dari Nabi shollallohu alaihi wasallam, beliau bersabda : ” tidak lah seseorang meninggal kecuali menyesal. ” Para sahabat bertanya : ” apa penyesalannya, wahai Rasululloh ?” Beliau bersabda : “jika ia orang baik, maka ia menyesal amalannya tidak bertambah, dan jika ia orang yg buruk, maka ia menyesal tidak bisa mencabut amalan jeleknya.” Yahya ini dianggap lemah oleh para ahli hadits.
وروى ابن أبي الدنيا عن أبي هشام الرفاعي حدثنا حفص بن غياث عن أبي مالك الأشجعي عن أبي حازم عن أبي هريرة قال مر النبي صلى الله عليه وسلم بقبر دفن حديثا فقال: “لركعتان خفيفتان مما تحقرون أو تنفلون يراهما هذا في عمله أحب إليه من بقية دنياكم”. غريب جدا.
Ibnu Abid Dunya meriwayatkan dari Abi Hisyam Ar Rifa’i, telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Ghiyats dari Abi Malik Al Asyja’i dari Abi Hazim dari Abu Hurairoh, ia berkata : ” Nabi shollallohu alaihi wasallam melewati kuburan yang baru saja untuk mengubur mayat, lalu beliau bersabda :  “sesungguhnya dua roka’at ringan yang kalian anggap sepele atau kalian anggap tambahan saja, mayat ini melihat kedua roka’at itu di dalam amalannya lebih ia cintai dari pada sisa hidup kalian di dunia.” Hadits ini sangat ghorib.
وروى أبو نعيم في الحلية من طريق عمرو بن واقد عن يونس بن حلبس أنه كان يمر على المقابر بدمشق بتهجير يوم الجمعة فسمع قائلا يقول هذا يونس بن حلبس قد هجر يحجون ويستمرون كل شهر ويصلون كل يوم خمس مرات أنتم تعملون ولا تعلمون ونحن نعلم قال فالتفت يونس فسلم يردون قالوا سمعنا كلامك وكلها حسنة وقد حيل بيننا وبين الحسنات والسيئات.
Abu Nu’aimdalam kitab Al Hilyah meriwayatkan dari jalurnya ‘Amr bin Waqid dari Yunus bin Halbas bahwa ia pernah melewati kuburan di daerah Damsyiq ketika berhijrah di hari jum’at, lalu ia mendengan seseorang berkata : ” ini adalah Yunus bin Halbas telah hijrah mereka berhaji dan terus menerus melakukannya tiap bulan, mereka sholat setiap hari 5 kali, kalian beramal tetapi tidak mengetahui sedangkan kami mengetahui tetapi tidak bisa beramal.” Dia berkata : ” Yunus menoleh dan memberi salam, mereka menjawab salamnya dan berkata : ” kami mendengar ucapanmu dan semuanya baik, telah dihalangi antara kami dan antara kebaikan dan keburukan kami.”
وروى ابن أبي الدنيا بإسناده عن سليمان التيمي عن أبي عثمان النهدي أن رجلا خرج في جنازة فانتهى إلى قبر قال فصليت ركعتين ثم اتكأت عليه فربما سمعت أبا عثمان يقول فوالله إن قلبي ليقظان إذ سمعت صوتا من القبر إليك ولا تؤذني فإنكم قوم تعملون ولا تعلمون وإنا قوم نعلم ولا نعمل لأن يكون لي مثل ركعتيك أحب إلي من كذا وكذا.
Ibnu Abid dunya menebitkan dengan sanadnya dari Sulaiman At Taimi dari Abu Utsman An Nahdi bahwa seseorang telah keluar mengantar jenazah, lalu ketika sampai ke kuburnya ia berkata : ” kemudian aku sholat dua roka’at, lalu aku bertelekan kepadanya, terkadang aku medengar Abu utsman berkata. : ” demi Allah, sungguh hatiku telah tergugah ketika aku medengar suara dari kuburan : ‘Enyahlah kalian ! janganlah kalian menyakitiku, kalian adalah kaum yang bisa beramal tapi tidak tahu, sedangkan kami adalah kaum yang tahu tapi tidak bisa beramal, jikalau aku mempunyai amalan dua roka’at seperti yg kau lakukan tentunya lebih aku sukai dari pada begini dan begitu.!”. Wallohu a’lam. [Ust.Nur Hamzah]  # Rabbi zidna ‘ilman nafi’a #
Bersambung …….
Baca kajian sebelumnya di sini:

Pos terkait