PERTANYAAN:
Muhajir Madad Salim
Memberi jempol di koment atau status FB, apakah bisa MAKRUH  hukumnya? Karena jempol itu manifest dari sebuah pujian. sedangkan maklum dalam  syari’ah yang kita yakini ini, memuji orang dihadapannya adalah makruh. Bahkan jika pujian itu diyakini  membuat yang di puji besar kepala bukan kah Haram memujinya? Monggo…
JAWABAN: 
>> 
Ismael Kholilie
قال صلى الله عليه و سلم : إذا رأيتم المداحين فاحثوا في وجوههم التراب
و قال أيضا إذا مدح المؤمن ربا الإيمان في قلبه
قال العلماء و طريق الجمع بين هذا الحديث و الذي قبله أن النهي محمول على  المجازفة في المدح و الزيادة في الأوصاف أو على من يخاف عليه فتنة من إعجاب و نحوه  إذا سمع المدح و أما من لا يخاف عليه ذلك لكمال تقواه و رسوخ عقله و معرفته فلا نهي  في مدحه في وجهه إذا لم يكن فيه مجازفة بل إن كان يحصل بذلك مصلحة كنشطه للخير و  الإزدياد منه أو الدواء عليه و الإقتداء به كان مستحبا~فوائد المختارة ٣٤٩
~pujian baik dan pujian buruk
____________________________________
“ketika kamu melihat orang orang yg memujimu maka lemparlah debu  dihadapan mereka/tolaklah”HR.Muslim
“ketika orang mu’min dipuji dihadapannya maka bertambahlah iman dihatinya”HR.tabhrani
ulama mengkompromikan 2  hadits diatas dalam komentar mereka :
“hadits yg melarang sebuah pujian diarahkan pada pujian yg  berlebihan,menambahi sifat sifat,atau memuji orang yg dikhawatirkan dia akan ujub ketika  dipuji,sedang orang yg tdk  dikhawatirkan akan hal itu krn  sifat taqwanya,kuat akal dan  ma’rifatnya maka tdk ada  larangan untuk memujinya ketika tdk berlebihan bahkan pujian bisa menjadi sunnah jika  menghasilkan maslahat seperti  bertambahnya semangat melakukan  kebaikan,konsisten melakukan  kebajikan,dan agar ia  ditiru”~fawaidul mukhtarah 348.
DISKUSI SELENGKAPNYA http://www.facebook.com/groups/piss.ktb/permalink/306777149345100/
			
									





