Adab Bagi Para Murid yang Melupakan Akhlak Terhadap Guru

Adab Bagi Para Murid yang Melupakan Akhlak Terhadap Guru
habib syech cium tangan ulama
Adab Bagi Para Murid yang Melupakan Akhlak Terhadap Guru
KAJIAN KITAB MINHAJUL ‘ARIFIN KARYA IMAM AL GHOZALI
الباب الاول  البيان نحو المريدين
يدور على ثلاثة أصول : الخوف و الرجاء و الحب .فالخوف : فرع العلم .و الرجاء : فرع اليقين .و الحب : فرع المعرفة .  فدليل الخوف : الهرب .و دليل الرجاء : الطلب .و دليل الحب : إيثار المحبوب .

Bab Pertama Penjelasan Adab Bagi Para Murid yang Melupakan Akhlak Terhadap Guru

Penjelasan ini meliputi tiga prinsip, yaitu takut kepada Allah (khouf), harapan kepada Allah (roja’) dan cinta kepada Allah (hubb). Khouf adalah cabangnya ilmu, Roja’ adalah cabangnya yakin dan Hubb adalah cabangnya ma’rifat. Bukti Khouf adalah lari dari larangan-larangan-Nya, bukti Roja’ adalah mencari rahmat-Nya dan bukti Hubb adalah mengutamakan yang dicintai yaitu Allah.
و مثال ذلك : الحرم و المسجد و الكعبة , فمن دخل حرم الإرادة أمن من الخلق , و من دخل المسجد أمنت جوارحه أن يستعملها في معصية الله تعالى , و من دخل الكعبة أمن قلبه أن يشتغل بغير ذكر الله عز وجل .
Analoginya adalah seperti tanah haram, masjidil haram dan ka’bah. Barang siapa memasuki tanah haram maka ia aman dari gangguan makhluk, barang siapa memasuki masjidil haram maka anggota tubuhnya aman dari melakukan kemaksiatan kepada Allah ta’ala dan barang siapa memasuki ka’bah maka hatinya aman dari lalai kepada Allah azza wajalla.
فإذا أصبح العبد لزمه أن ينظر في ظلمة الليل و نور النهار و يعلم أن أحدهما إذا ظهر عزل صاحبه عن الولاية فكذلك نور المعرفة إذا ظهر عزل ظلمة المعاصي عن الجوارح ,
Apabila seorang hamba memasuki waktu subuh maka ia harus memandang kegelapan malam dan cahaya siang, dia akan mengetahui bahwa apabila salah satu dari keduanya itu muncul maka yang lainya hilang dari kekuasaanya. Begitu juga dengan cahaya ma’rifat, ketika ia muncul maka kegelapan maksiyat hilang dari anggota tubuhnya.
فإن كانت حالته حالة يرضاها لحلول الموت شكر الله تعالى على توقيفه و عصمته , و إن كانت حالته حالة يكره معها الموت انتقل عنها بصحة العزيمة و كمال الجهد و علم أن لا ملجأ من الله إلا إليه , كما أنه لا وصول إليه إلا به
Jika keadaanya hamba seperti keadaan orang yang ridlo akan kematian, maka ia bersyukur kepada Allah ta’ala atas pertolongan dan penjagaan-Nya, dan jika keadaannya seperti keadaan orang yang membenci kematian, maka ia berpindah dari keadaan itu dengan keinginan yang benar dan kesungguhan yang sempurna. Dan dia akan mengetahui bahwa tiada perlindungan dari Allah selain berlindung kepada-Nya sebagaimana tiada akan sampai kepada-Nya selain dengan kekuasaan-Nya.
, فندم على ما أفسده من عمره بسوء اختياره و استعان بالله على تطهير ظاهره من الذنوب و تصفية باطنه من العيوب و قطع زنار الغفلة عن قلبه و أطفأ نار الشهوة عن نفسه و استقام على طريق الحق و ركب مطية الصدق فإن النهار دليل الآخرة و الليل دليل الدنيا , و النوم شاهد الموت , و العبد قادم على ما أسلف و نادم على ما خلف يقول الله عز وجل : { يُنَبَّأُ الْإِنسَانُ يَوْمَئِذٍ بِمَا قَدَّمَ وَأَخَّرَ }
Maka dia menyesali atas umur yang telah dihabiskannya dengan buruknya usaha-usahanya, dan dia memohon pertolongan kepada Allah untuk mensucikan dhohirnya dari dosa-dosa, membersihkan bathinnya dari cacat cela, memutuskan ikatan kelalaian dari hatinya, dan memadamkan api syahwat dari nafsunya. Dia berdiri tegak di atas jalan kebenaran dan menaiki bahtera ketulusan. Sesungguhnya siang adalah bukti akherat, malam adalah bukti dunia dan tidur adalah saksi kematian. Seorang hamba akan mengerjakan apa yang mendahuluinya dan menyesali apa yang tertinggal, Allah azza wajalla berfirman yang artinya : “Pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya” (QS 75:13). Wallohu a’lam.
Penulis: Ust. Nur Hamzah
Editor: Anas Muslim
Artikel terkait Adab Bagi Para Murid yang Melupakan Akhlak Terhadap Guru ada di sini
Kunjungi juga channel kami dengan sub Indonesia di sini

Pos terkait