Adab Syar’iyyah Sebelum Senggama

Pertanyaan: Adakah Tuntunan Adab Syar’iyyah Sebelum Senggama?

Assalamu alaikum Wr. Wb.

“Apabila mempelai perempuan telah masuk ke rumahmu, lepaskanlah kedua sandalnya dan bersihkanlah kakinya dengan air. Dan kemudian siramkanlah air itu ke sudut sudut rumahmu. Niscaya 70 keberkahan dan rahmat akan memasuki rumahmu”

Bacaan Lainnya

(Koreksi jika salah). Pertanyaannya:

Apa kedudukan haditsnya?

Mohon tuliskan matannya sanadnya rowinya

Yang harus mencuci itu suaminya atau mempelai perempuan itu sendiri?

Bagaimana jika pulang ke rumah istrinya? Maksud hadits itu berlaku juga kah? Terima kasih.

[Nona Arya].

Jawaban atas pertanyaan Adab Syar’iyyah Sebelum Senggama

Wa’alaikum salam Wr. Wb.

Dalam kitab Qurrotul ‘Uyuun hal: 46 karangan Ibnu Yamun, dua bait nadzom nya menjelaskan:

وغسلك اليدين والرجلين – آنية منها فهاك واقتف ورشه في كل ركن جآء – فاحفظ وقيت البأس والضرآء

فقد ورد ان فعل ذلك ينفى الشروالشيطان فضل الله تعالى ورد عن سيدنا على ان النبي ص.م.قال له إذا دخلت العروسة بيتك فاخلع نعليها واغسل رجليها بالماء ورش به اركان البيت يدخل بيتك سبعون نوعا من البركة والرحمة

Maka telah warid bahwa aktifitas tersebut mampu menolak keburukan dan syetan, semata-mata karena fadhol Allah ta’ala. Kabar ini (atsar) datang dari sayyidina ‘Ali, Bahwasanya Rosulullah SAW. berkata kepada Ali: ketika masuk mempelai/isterimu ke rumah (kamarmu) maka lepaskanlah kedua alas kakinya dan basuhlah kedua kakinya dengan air dan cipratkanlah ke seluruh pemjuru rumahmu, maka akan masuk kerumahmu tujuh puluh macam keberkahan dan rohmat.

Atsar ini juga dimuat dalam kitab Fawaidul Majmu’ah karangan Imam Syaukani:

” يَا عَلِيُّ ، إِذَا دَخَلَتِ الْعَرُوسُ بَيْتَكَ فَاخْلَعْ نَعْلَيْهَا حِينَ تَجْلِسْ , وَاغْسِلْ رِجْلَيْهَا وَصُبَّ الْمَاءَ مِنْ بَابِ دَارِكَ ” ، رَوَاهُ ابْنُ حِبَّانَ ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ ، مَرْفُوعًا ، وَذَكَرَ حَدِيثًا طَوِيلا فِي نَحْوِ وَرَقَتَيْنِ وَهُوَ مَوْضُوعٌ ، وَآفَتُهُ مِنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ وَهْبٍ النَّسَوِيِّ

Diriwayatkan oleh Imam Ibnu Hibban dari Abi Sa’id (hadits marfu’). Dan ada yang menganggapnya lemah dari segi sanadnya, yaitu pada rowi yang bernama Abdillah bin Wahab An-Nasawiyyi.

Pengarang kitab asal dari Qurrotul ‘Uyuun adalah Syeikh Idris Al-Hasany RA, beliau adalah seorang waliyullah yang disebutkan maqomnya adalah Al-‘Alim Al-Robbaani wal ‘Arif Al-Shomadaany.

Begitu dahsyatnya kekuatan cinta dan kasih sayang antara suami isteri dalam praktek yang disebutkan di atas, dengan fadhol Allah SWT hingga kekuatan dan keberkahan itu (melaksanakan pernikahan dan adab syar’iyah sebelum melakukan aktifitas jima’) mampu mengusir keburukan dan syetan. Wallahu A’lam, semoga pertanyaan dari no 1-4 bisa terjawab.

Wallohu a’lam. Semoga bermanfaat.

[ Ical Rizaldysantrialit].

Sumber Baca Disini
Silahkan baca juga artikel terkait.

Pos terkait