Pertanyaan: Adakah Pahala Berbuat Baik Pada Orang Yang Menyakiti Kita? Ini Penjelasannya!
Assalamu’alaikum Wr Wb.
> Zinedine Ndien
Salam …. maaf para kyai … saya mau tanya … Pahala menolong orang yang sudah menyakiti kita … Hatur Nuwun
Jawaban Atas Pertanyaan Adakah Pahala Berbuat Baik Pada Orang Yang Menyakiti Kita? Ini Penjelasannya!
Waalaikumussalam Wr Wb.
> Mas Hamzah
Pahalanya adalah dicintai oleh Allah. Ada kisahnya dalam kitab (saya lupa nama kitabnya) tentang contoh dari surat ali imron ayat 134 :
وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
” Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan kesalahan orang lain dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan . ”
Ringkasan kisah :ada seorang budak yang sedang membawa makanan di dalam nampan kemudian dia terjatuh di depan juragannya. Kemudian juragannya marah-marah dan saat itu juga budak tersebut membaca : ” dan orang-orang yang menahan amarahnya “juragan : ” baiklah, aku tidak marah lagi “budak : ” dan mema’afkan kesalahan orang lain “juragan : ” kau kuma’afkan .”budak : ” dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan “juragan : ” mulai sekarang kau kubebaskan dan boleh pergi sesukamu, ini untuk ongkos kamu pergi .”
Berbuat baik kepada tetangga yang telah menyakiti kita maka keimanan kita menjadi sempurna atau diberi rasa aman oleh Allah.
– kitab syarah misykatul mashobih
عن أبي هريرة – رضي الله عنه – قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ( من يأخذ عني هؤلاء الكلمات فيعمل بهن أو يعلم من يعمل بهن ؟ ) قلت : أنا يا رسول الله ! فأخذ يدي فعد خمسا ، فقال : ( اتق المحارم تكن أعبد الناس ، وارض بما قسم الله لك تكن أغنى الناس ، وأحسن إلى جارك تكن مؤمنا ، وأحب للناس ما تحب لنفسك تكن مسلما ، ولا تكثر الضحك ; فإن كثرة الضحك تميت القلب ) . رواه أحمد ، والترمذي وقال : هذا حديث غريب . —( وأحسن إلى جارك ) أي : ولو أساء إليك ( تكن مؤمنا ) أي : كاملا أو معطيا له الأمن لقوله صلى الله تعالى عليه وسلم : ” لا يؤمن أحدكم حتى يأمن جاره بوائقه ” أي : شروره وغوائله .
Syarah hadis yang dibawakan kang ghufron :
وعن علي رضي الله عنه قال وجدنا في قائم سيف رسول الله صلى الله عليه وسلم اعف عمن ظلمك وصل من قطعك وأحسن إلى من أساء إليك وقل الحق ولو على نفسك ذكره رزين بن العبدري ولم أره ويأتي أحاديث من هذا النوع في صلة الرحم
– kitab at tanwir syarah jami’is shoghir (6/586)
(وأحسن إلى من أساء إليك) وهذه من أشرف الخصال {وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ (35)} [فصلت: 35].
” dan berbuat baiklah kepada orang yang berbuat buruk kepadamu “Sifat ini termasuk sebagian dari sifat-sifat yang paling mulia, Allah berfirman :
وَمَا يُلَقَّاهَا إِلا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ
“Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar, dan tidak dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar”.(Qs: Fushilat : 35).
Jadi, orang yang berbuat baik kepada orang yang berbuat jahat kepadanya akan mendapatkan keberuntungan yang besar.
– surat fushilat ayat 34-35
وَلا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلا السَّيِّئَةُ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ
وَمَا يُلَقَّاهَا إِلا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ
“Dan tidaklah sama perbuatan yang baik dan yang jahat. Tolaklah kejahatan itu dengan yang lebih baik, maka tiba-tiba antara kamu dan dia ada permusuhan jadikan seolah-olah ia adalah teman yang sangat setia” .
“Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar, dan tidak dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar”
– kitab tafsir ibnu katsir (7/181)
ثم قال : ( وما يلقاها إلا الذين صبروا ) أي : وما يقبل هذه الوصية ويعمل بها إلا من صبر على ذلك ، فإنه يشق على النفوس ، ( وما يلقاها إلا ذو حظ عظيم ) أي : ذو نصيب وافر من السعادة في الدنيا والأخرى .
Firman Allah : “Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar “maksudnya tdk akan menerima dan emngamalkan wasiyat ini (berbuat baik kepada orang yg telah berbuat jahat kepada kita) kecuali orang-orang yang bersabar atas hal itu, karena ini adalah hal yang sulit dan berat bagi nafsu.
Firman Allah : ” dan tidak dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar “maksudnya adalah orang yang mendapatkan bagian yg sempurna yaitu kebahagiaan dunia dan akherat.
Wallohu a’lam.
Sumber tulisan ada disini.
Silahkan baca juga artikel mengenai tashawuf.