Apakah Halal Menerima Gaji PNS?
PERTANYAAN :
Assalamualaikum. Ada yang mengatakan gaji PNS itu syubhat, bagaimana hukum menerimanya ? Mohon referensinya dan ibarotnya. Syukron katsir. [Ufi Ishbar Muhammad].
JAWABAN :
Wa’alaikumussalam. Bila pekerjaannya berupa pekerjaan halal maka gajinya halal akan tetapi kalau pemerintahnya zholim maka dihukum makruh bila tidak jelas bahwa gaji tersebut dari harta harom, kalau gaji tersebut jelas dari harta haram maka hukum gaji tersebut harom.
.(فائدة) قال في المجموع يكره الأخذ ممن بيده حلال وحرام كالسلطان الجائر وتختلف الكراهة بقلة الشبهة وكثرتها ولا يحرم إلا إن تيقن أن هذا من الحرام. قوله إلا ان تيقن الخ أى فإنه يحرم. إعانة الطالبين ٢/٢١٤ ويكره بيع ماذكر ممن توهم منه ذلك___ومعاملة من بيده حلال وحرام وإن غلب الحرام الحلال نعم إن علم تحريم ما عقد به حرم و بطل.إعانة الطالبين ٣/٢٤
Gaji pegawai yang diambil dari kas negara itu tak dapat dipastikan uang haram atau halal, dan ulama khilaf dalam hal ini.
ﺍﻷﺷﺒﺎﻩ ﻭﺍﻟﻨﻈﺎﺋﺮ ﺹ107 :
ﻭﻣﻨﻬﺎ : ﻣﻌﺎﻣﻠﺔ ﻣﻦ ﺃﻛﺜﺮ ﻣﺎﻟﻪ ﺣﺮﺍﻡ ﺇﺫﺍ ﻟﻢ ﻳﻌﺮﻑ ﻋﻴﻨﻪ ﻻ ﻳﺤﺮﻡ ﻓﻲ ﺍﻷﺻﺢ ، ﻟﻜﻦ ﻳﻜﺮﻩ ﻭﻛﺬﺍ ﺍﻷﺧﺬ ﻣﻦ ﻋﻄﺎﻳﺎ ﺍﻟﺴﻠﻄﺎﻥ ﺇﺫﺍ ﻏﻠﺐ ﺍﻟﺤﺮﺍﻡ ﻓﻲ ﻳﺪﻩ ﻛﻤﺎ ﻕﺍﻝ ﻓﻲ ﺷﺮﺡ ﺍﻟﻤﻬﺬﺏ ﺇﻥ ﺍﻟﻤﺸﻬﻮﺭ ﻓﻴﻪ ﺍﻟﻜﺮﺍﻫﺔ ، ﻻ ﺍﻟﺘﺤﺮﻳﻢ ، ﺧﻼﻓﺎ ﻟﻠﻐﺰﺍﻟﻲ.
Lanjutan Apakah Halal Menerima Gaji PNS?
Sebagian dari cabang qa’idah ialah mu’amalah seseorang yang hartanya dominan haram, apabila tidak diketahui dzatiyahnya (tak bisa dibedakan mana yang haram dan yang tidak), maka berdasarkan qaul ashah itu tidak haram, akan tetapi ia makruh. Begitupun menerima pemberian dari penguasa yang apabila ditangannya dominan harta haram, sebagaimana Imam Nawawy menyatakan dalam Syarh al-Muhaddzab bahwa pandangan yang masyhur dalam hal itu adalah makruh, bukan haram, berbeda dengan pernyataan Imam Ghazaly (haram).
الموسوعة الفقهية الكويتية ص 290 ج 1
الإِْجَارَةُ عَلَى الْمَعَاصِي وَالطَّاعَاتِ:108 – الإِْجَارَةُ عَلَى الْمَنَافِعِ الْمُحَرَّمَةِ كَالزِّنَى وَالنَّوْحِ وَالْغِنَاءِ وَالْمَلاَهِي مُحَرَّمَةٌ وَعَقْدُهَا بَاطِلٌ لاَ يُسْتَحَقُّ بِهِ أُجْرَةٌ.وَلاَ يَجُوزُ اسْتِئْجَارُ كَاتِبٍ لِيَكْتُبَ لَهُ غِنَاءً وَنَوْحًا؛ لأَِنَّهُ انْتِفَاعٌ بِمُحَرَّمٍ. وَقَال أَبُو حَنِيفَةَ: يَجُوزُ.وَلاَ يَجُوزُ الاِسْتِئْجَارُ عَلَى حَمْل الْخَمْرِ لِمَنْ يَشْرَبُهَا، وَلاَ عَلَى حَمْل الْخِنْزِيرِ. وَبِهَذَا قَال أَبُو يُوسُفَ وَمُحَمَّدٌ وَالشَّافِعِيُّ. وَقَال أَبُو حَنِيفَةَ: يَجُوزُ، لأَِنَّ الْعَمَل لاَ يَتَعَيَّنُ عَلَيْهِ، بِدَلِيل أَنَّهُ لَوْ حَمَل مِثْلَهُ جَازَ. وَرُوِيَ عَنْ أَحْمَدَ فِيمَنْ حَمَل خِنْزِيرًا أَوْ خَمْرًا لِنَصْرَانِيٍّ قَوْلُهُ: إِنِّي أَكْرَهُ أَكْل كِرَائِهِ، وَلَكِنْ يُقْضَى لِلْحَمَّال بِالْكِرَاءِ. وَالْمَذْهَبُ خِلاَفُ هَذِهِ الرِّوَايَاتِ؛ لأَِنَّهُ اسْتِئْجَارٌ لِفِعْلٍ مُحَرَّمٍ، فَلَمْ يَصِحَّ، وَلأَِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَعَنَ حَامِلَهَا وَالْمَحْمُولَةَ إِلَيْهِ.وَأَمَّا حَمْل هَذِهِ الأَْشْيَاءِ لإِِرَاقَتِهَا وَإِتْلاَفِهَا فَجَائِزٌ إِجْمَاعًا(3) (3) المغني 6 / 134، 136، 138، وكشف الحقائق 2 / 157، والشرح الصغير 4 / 10، والمهذب 1 / 194، والبدائع 4 / 184، 191.
Fokusnya:
وَقَال أَبُو حَنِيفَةَ: يَجُوزُ، لأَِنَّ الْعَمَل لاَ يَتَعَيَّنُ عَلَيْهِ، بِدَلِيل أَنَّهُ لَوْ حَمَل مِثْلَهُ جَازَ
Menurut tinjauan imam abu hanifah pada pekerjaannya, seperti contoh di atas jasa membawakan khomer tidak apa karena melihat pekerjaan membawakannya, yang mana dilakukan untuk selain khomer pekerjaan membawakan tidak masalah.
Jika ia mengambil gaji penuh, sedangkan ia bekerja tidak penuh menurut perjanjian maka ia mengambil apa yang bukan hak nya. Adapun masalah uang negara yang berasal dari judi,pajak, riba dan lainnya tidak ada kaitan dengan gaji anda. Karena anda menerima disebabkan khidmat yang anda berikan.
Jika pemerintah menghadiahkan, menyedekahkan, uang untuk anda dan anda tidak tahu uang tersebut asal muasalnya maka halal mengambilnya. Jika anda tahu asalnya dan ia dari hasil yang haram maka boleh mengambilnya, karena yang anda ambil adalah sedekah dan hadiah. Namun tidak mengambilnya lebih baik jika anda ingin berhati hati dari syubhat dan itulah wara’. Wallohu a’lam. [Ghufron Bkl, Brojol Gemblung, Abdurrofik Ingin Ridlo Robby, Ku Tetap Disini].
LINK ASAL :
www.piss-ktb.com/2012/03/170-lain-lain-menjadi-pns-dengan-suap.html