Pertanyaan: Apakah Wanita Juga Mengeluarkan Air Mani? Ini Jawabannya!
Assalamualaikum. Wr. Wb.
Waalaikumsalam. Wr. Wb.
Mohon maaf mau tanya :
1. Mengapa bisa orang yang punya hadats besar tetapi tak punya hadas kecil. Minta alasannya ?
2. Yang menyebabkan orang mandi wajib itu karena mimpinya atau keluarnya mani ? kalau keluar mani bagaimana dengan perempuan ? [ Aris Assyababu Dunal Habib].
Jawaban Atas Pertanyaan Apakah Wanita Juga Mengeluarkan Air Mani? Ini Jawabannya!
- Alasan karena orang yang junub tersebut tidak melakukan hal yang menyebabkan hadats kecil, contohnya ada seorang lelaki yang memasukkan alat kelaminnya ke dalam alat kelamin hewan, atau ke dubur seorang lelaki, atau memasukkannya kedalam farji perempuan tapi dibungkus dengan kain, atau keluar air mani sebab melihat atau sebab berfantasi atau dalam tidur pada posisi duduk.
Adapun juka menjima’ perempuan tanpa ada pembatasnya maka dia terkena dua hadats yaitu hadats kecil dan besar.
– kitab roudhoh (1/89) :
واعلم أنه يتصور تجرد الجنابة في صور . منها أن يولج في بهيمة أو دبر رجل . ومنها أن يلف على ذكره خرقة ويولجه ، وإذا قلنا : إنه يجب الغسل . ومنها إذا أنزل المتوضئ المني بنظر ، أو فكر ، أو في النوم قاعدا . وأما جماع المرأة بلا حائل ، فيقع به الحدثان على الصحيح ، وقيل : تقتضي الجنابة فقط ، ويكون اللمس مغمورا .
- Kaum perempuan juga mengeluarkan air mani.
Beberapa riwayat hadits yang menegaskan wanita juga mengeluarkan air mani :
– Hadits Riwayat Bukhori dan Muslim :
عن أم سلمة قَالَتْ: جَاءَتْ أُمُّ سُلَيْمٍ إِلىَ النَّبِيِّ صلى الله عليه و سلم فَقَالَتْ: يَا رَسُوْلَ اللهِ إِنَّ اللهَ لاَ يَسْتَحْيِ مِنَ اْلحَقِّ فَهَلْ عَلَى اْلمـَرْأَةِ مِنْ غُسْلٍ إِذَا احْتَلَمَتْ ؟ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه و سلم: نَعَمْ إِذَا رَأَتِ اْلمـَاءَ فَقَالَتْ أُمُّ سَلَمَةَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ وَ تَحْتَلِمُ اْلمَرْأَةُ ؟ فَقَالَ: تَرِبَتْ يَدَاكِ فَبِمَ يُشْبِهُهَا وَلَدُهَا؟
Dari Ummu Salamah radliyallahu anha berkata : “Ummu Sulaim radliyallahu anha pernah datang kepada Nabi Shallallahu alaihi wa sallam lalu bertanya : “Wahai Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam, sesungguhnya Allah tidak malu dari kebenaran maka apakah bagi perempuan ada kewajiban mandi apabila ia bermimpi?”. Rosulullah menjawab : “Ya, apabila ia melihat air (mani)”.
Berkata Ummu Salamah : “Wahai Rosulullah apakah perempuan itu bermimpi?”.
Beliau menjawab : “Mudah-mudahan kedua tanganmu penuh berkah maka dengan apakah anaknya itu menyerupai dirinya?”.
– Hadits Riwayat Ibnu Majah dan Ahmad :
عن خولة بنت حكيم أَنهَّاَ سَأَلَتْ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه و سلم عَنِ اْلمـَرْأَةِ تَرَى فىِ مَنَامِهَا مَا يَرَى الرَّجُلُ؟ فَقَالَ: لَيْسَ عَلَيْهَا غُسْلٌ حَتىَّ تُنْزِلَ كَمَا أَنَّهُ لَيْسَ عَلَى الرَّجُلِ غُسْلٌ حَتىَّ يُنْزِلَ
Dari Khaulah binti Hakim radliyallahu anha bahwasanya ia pernah bertanya kepada Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam tentang perempuan yang bermimpi di dalam tidurnya seperti bermimpinya kaum lelaki?.
Beliau menjawab, “tidak ada kewajiban mandi sampai keluarnya (air mani), sebagaimana bahwasanya tidak ada kewjiban mandi bagi kaum lelaki sampai keluarnya (air mani)”.
– Hadits Riwayat Muslim :
عن عروة أَنَّ عَائِشَةَ أَخْبَرَتْهُ أَنَّ أُمَّ سُلَيْمٍ كَلَّمَتْ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه و سلم وَ عَائِشَةُ جَالِسَةٌ فَقَالَتْ لَهُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ إِنَّ اللهَ لاَ يَسْتَحْيِ مِنَ اْلحَقِّ أَرَأَيْتَ اْلمـَرْأَةَ تَرَى فىِ النَّوْمِ مَا يَرَى الرَّجُلُ أَفَتَغْتَسِلُ مِنْ ذَلِكَ؟ فَقَالَ لَهَا رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه و سلم: نَعَمْ قَالَتْ عَائِشَةُ: فَقُلْتُ لَهَا: أُفٍّ لَكِ أَوَ تَرَى اْلمـَرْأَةُ ذَلِكَ؟ فَالْتَفَتَ إِليَّ رَسُوْلُ اللهِ rفَقَالَ: تَرِبَتْ يَمِيْنُكَ فَمِنْ أَيْنَ يَكُوْنُ الشَّبَهُ
Dari Urwah bahwasanya Aisyah radliyallahu ‘anha mengkhabarkan kepadanya bahwa Ummu Sulaim pernah berbicara kepada Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam sedangkan Aisyah sedang duduk (di sisinya). Ummu Sulaim bertanya,
“Wahai Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam sesungguhnya Allah tidak malu dari kebenaran maka bagaimana pendapatmu mengenai perempuan yang bermimpi di dalam tidur seperti bermimpinya kaum lelaki?. Maka apakah ia harus mandi dari sebab itu?”.
Maka Rosulullah bersabda kepadanya, “Ya”.
Aisyah berkata kepada Ummu Sulaim, “Ciss, apakah perempuan bermimpi akan hal itu?”.
Maka berpalinglah Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam kepadaku seraya bersabda, “Mudah-mudahan kedua tanganmu penuh berkah, maka dari manakah adanya penyerupaan (anaknya dengan dirinya)?”.
Penjelasan hadis dari kitab syarah az zarqoni :
وقال ابن عبد البر : فيه دليل على أنه ليس كل النساء يحتلمن وإلا لما أنكرت عائشة وأم سلمة ذلك ، قال : وقد يوجد عدم الاحتلام في بعض الرجال إلا أن ذلك في النساء أوجد وأكثر ، وعكس ذلك ابن بطال فقال : فيه دليل على أن كل النساء يحتلمن ، قال الحافظ : والظاهر أن مراده الجواز لا الوقوع أي فيهن قابلية ذلك ، قال السيوطي : وأي مانع أن يكون ذلك خصوصية لأزواجه – صلى الله عليه وسلم – أنهن لا يحتلمن كما أن من خصائص الأنبياء لا يحتلمون لأنه من الشيطان فلم يسلطه عليهم ، وكذا لا يسلط على أزواجه تكريما له
Ibnu abdil barr berkata : dalam hadis terdapat dalil bahwa tidak semua perempuan mimpi basah jika tidak tentunya aisyah dan ummu salamah tidak akan ingkar. Ibnu abdil barr berkata : dan terkadang sebagian lelaki tidak mimpi basah tetapi dalam kasus perempuan lebih banyak ditemukan.
Menurut ibnu batol : dalam hadis terdapat dalil bahwa setiap perempuan mimpi basah. Al hafidz ibnu hajar berkata : yang jelas maksudnya hadis adalah bisanya perempuan mimpi basah bukan terjadinya, maksudnya perempuan bisa mimpi basah.
Imam As suyuti berkata : penghalang manakah adanya hal itu adalah khususiyah bagi istri-istrinya Nabi shollallohu alaihi wasallam bahwa mereka tidak mimpi basah sebagaimana khususiyah para Nabi yang tidak mimpi basah karena mimpi basah dari syetan dan syetan tidak menguasai mereka begitu juga syetan tidak menguasai istri-istri Nabi sebagai penghormatan baginya.
NB : Secara medis kemungkinan kandungan air mani perempuan berbeda dengan air mani lelaki, namun orang arab menyebutnya sama-sama sebagai air mani. Wallohu a’lam. [Mas Hamzah].
Wallahu A’lam.
Demikian, semoga bermanfaat…
Sumber tulisan ada di sini
Silahkan baca artikel terkait