Pertanyaan: Bisakah kalau bersedekah diniatnya untuk menyembuhkan penyakit?
Assalamu’alaikum wr. wb, kalau shodaqoh atau infaq, niatnya untuk menyembuhkan penyakit. bisa gak? [Munjid].
Jawaban: Bersedekah diniatnya untuk menyembuhkan penyakit!
Wa’alaikum salam. wr.wb. Bersedekah dengan niat menyembuhkan penyakit malah dianjurkan oleh Rasululloh shollallohu alaihi wasallam, beliau bersabda: ” Obatilah orang-orang sakit kalian dengan bersedekah ….. “. Rasululloh shollallohu alaihi wasallam dulu mengobati penyakit dengan 3 macam cara, dengan obat biasa, dengan obat ilahiyah salah satunya dengan shodaqoh ini dan dengan gabungan antara obat biasa dengan obat ilahiyah.
Bersedekah ketika lagi ada hajat hukumnya sunnah, orang-orang khusus bersedekah terlebih dahulu sebelum menyampaikan hajatnya kepada Allah, seperti hajat mereka untuk menyembuhkan orang-orang sakit, tetapi hal ini tergantung ukuran besar kecil penyakitnya, bahkan ketika mereka hendak menyembuhkan orang yang tidak bisa membuka matanya maka mereka memberikan sesuatu yang tidak diketahui oleh seorangpun.
Orang-orang yang faham tentang Allah, ketika mereka mempunyai hajat dan berharap segera tercapai misal seperti kesembuhan penyakit maka mereka memerintahkan untuk membuat makanan dengan daging kambing yang sempurna kemudian mengundang orang-orang fakir miskin.
Ada juga sebagian ulama’ yang berpendapat untuk mensedekahkan barang yang paling berharga miliknya ketika ada orang yang paling penting baginya sedang sakit, mereka mensedekahkan harta miliknya semisal budak, atau kuda dan harga harta tersebut disedekahkan kepada fakir miskin. Wallohu a’lam. [Mujaawib : Ust.Nur Hamzah]
Referensi:
Kitab faidhul qodir (3/515);
دَاوُوا مَرْضَاكُمْ بِالصَّدَقَةِ؛ فَإِنَّهَا تَدْفَعُ عَنْكُمُ الْأَمْرَاضَ؛ وَالْأَعْرَاضَ
——
قَالَ فِي سِفْرِ السَّعَادَةِ: كَانَ الْمُصْطَفَى – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – يُعَالِجُ الْأَمْرَاضَ بِثَلَاثَةِ أَنْوَاعٍ: بِالْأَدْوِيَةِ الطَّبِيعِيَّةِ؛ وَبِالْأَدْوِيَةِ الْإِلَهِيَّةِ؛ وَهَذَا مِنْهَا؛ وَبِالْأَدْوِيَةِ الْمُرَكَّبَةِ مِنْهُمَا؛ وَقَالَ فِي سِلْكِ الْجَوَاهِرِ: الصَّدَقَةُ أَمَامَ الْحَاجَةِ سُنَّةٌ مَطْلُوبَةٌ مُؤَكَّدَةٌ؛ وَالْخَوَاصُّ يُقَدِّمُونَهَا أَمَامَ حَاجَاتِهِمْ إِلَى اللَّهِ؛ كَحَاجَتِهِمْ إِلَى شِفَاءِ مَرِيضِهِمْ؛ لَكِنْ عَلَى قَدْرِ الْبَلِيَّةِ فِي عِظَمِهَا؛ وَخِفَّتِهَا؛ حَتَّى إِنَّهُمْ إِذَا أَرَادُوا كَشْفَ غَامِضٍ بَذَلُوا شَيْئًا لَا يَطَّلِعُ عَلَيْهِ أَحَدٌ؛ وَكَانَ ذَوُو الْفَهْمِ عَنِ اللَّهِ إِذَا كَانَ لَهُمْ حَاجَةٌ يُرِيدُونَ سُرْعَةَ حُصُولِهَا؛ كَشِفَاءِ مَرِيضٍ؛ يَأْمُرُونَ بِاصْطِنَاعِ طَعَامٍ حَسَنٍ بِلَحْمِ كَبْشٍ كَامِلٍ؛ ثُمَّ يَدْعُونَ لَهُ ذَوِي الْقُلُوبِ الْمُنْكَسِرَةِ؛ قَاصِدِينَ فِدَاءَ رَأْسٍ بِرَأْسٍ؛ وَكَانَ بَعْضُهُمْ يَرَى أَنْ يُخْرِجَ مِنْ أَعَزِّ مَا يَمْلِكُهُ؛ فَإِذَا مَرِضَ لَهُ مَنْ يَعِزُّ عَلَيْهِ تَصَدَّقَ بِأَعَزِّ مَا يَمْلِكُهُ؛ مِنْ نَحْوِ جَارِيَةٍ؛ أَوْ عَبْدٍ؛ أَوْ فَرَسٍ؛ يَتَصَدَّقُ بِثَمَنِهِ عَلَى الْفُقَرَاءِ مِنْ أَهْلِ الْعَفَافِ
Sumber asal baca disini.
Silahkan baca juga artikel terkait.