Pertanyaan: Definisi Sumpah Ila’ Dan Li’an Dalam Pernikahan
Assalamualaikum. Wr. Wb.
Saya mau tanya ni ustadz. Apakah yang dimaksud dengan ila’ dan li’an dalam bab nikah?. Mohon jelaskan. [Rozizo Reita X Ruki].
Jawaban Atas Pertanyaan Definisi Sumpah Ila’ Dan Li’an Dalam Pernikahan
Waalaikumsalam. Wr. Wb.
Li’an secara bahasa berarti jauh. Sedangkan menurut istilah adalah ungkapan ungkapan khusus yang dijadikan sebagai hujah bagi orang yang terpaksa melontarkan sumpah kepada istrinya. Disebut li’an karena bila ternyata ia berbohong, maka akan mendapat la’nat dari Allah. Menurut keterangan kalimat-kalimat khusus ini jumlahnya ada 5.
و هو لغة مصدر ماخوذ من اللعن اى البعد و شرعا كلمات مخصوصة جعلت حجة للمضطر الى قذف من لطخ فراشه و الحق العار به
وقوله كلمات مخصوصة اى التى هى الكلمات الخمس المعلومة مما سياتى. و سميت هذه الكلمات لعانا لقول الرجل فيهل و عليه لعنة الله ان كان من المكاذبين
البيجورى ٣٠٤ مكتبة دار الكتب العلمية
فصل) و اذا رمى الرجل زوجته بالزنا فعليه حد القذف الا ان يقيم البينة او يلاعن فيقول عند الحكم فى الجامع على المنبر فى جماعة من الناس
Apabila suami menuduh istrinya berbuat zina maka sang suami terkena had menuduh zina, kecuali dia mengajukan saksi atau bersumpah li’an. Suami harus mengucapkan sumpah itu di depan hakim, di atas mimbar masjid yang dihadiri oleh orang banyak.
اشهد بالله اننى لمن الصادقين فيما رميت به زوجتى فلانة من الزنا و ان هذا الولد من الزنا و ليس منى اربع مرات
Suami berucap : Aku bersaksi demi Allah, sesungguhnya aku termasuk golongan orang orang yang benar atas apa yang aku tuduhkan kepada istriku yang bernama ‘FULANAH’ bahwa dia telah berzina dan anak ini adalah anak hasil dari zina bukan anakku.
Kalimat ini diucapkan 4 kali
و يقول فى المرة الخامسة بعد ان يعظه الحاكم و علي لعنة الله ان كنت من الكاذبين
Kemudian sang suami mengucapkannya untuk yang ke-5 setelah mendapat petuah dari hakim : “semoga aku mendapatkan laknat dari Allah apabila aku berbohong “. (Taqrib, halaman 49).
– Matan Taqrib :
(فصل) وإذا رمى الرجل زوجته بالزنا فعليه حد القذف إلا أن يقيم البينة أو يلاعن فيقول عند الحاكم في الجامع على المنبر في جماعة من الناس أشهد بالله إنني لمن الصادقين فيما رميت به زوجتي فلانة من الزنا وإن هذا الولد من الزنا وليس مني أربع مرات ويقول في المرة الخامسة بعد أن يعظه الحاكم وعلي لعنة الله إن كنت من الكاذبين ويتعلق بلعانة خمسة أحكام سقوط الحد عنه ووجوب الحد عليها وزوال الفراش ونفي الولد والتحريم إلى الأبد ويسقط الحد عنها بأن تلتعن فتقول أشهد بالله إن فلانا هذا لمن الكاذبين فيما رماني به من الزنا أربع مرات وتقول في المرة الخامسة بعد أن يعظها الحاكم وعلى غضب الله إن كان من الصادقين.
Ketika seorang suami menuduh zina kepada istrinya maka dia harus di-had tuduhan kecuali biala suami tersebut mempunyai saksi atau saling melaknati . dia harus bersumpah didepan hakim dengan disaksikan mastarakat diatas mimbar : “ saya bersaksi demi Allah bahwa saya adalah orang yang jujur terhadap apa yang saya tuduhkan terhadap istri saya dan anak ini adalah empat kali dari zina bukan dari saya” dan pada ucapan yang kelima, setelah dia dinasehati hakim:” saya dilaknat Allah bila saya bohong”.
Dengan sumpah li’an bisa menggugurkan lima : gugurnya had dari laki-laki, wajib had terhadap perempuan, hilangnya alas tidur (suami istri harus dipisah/diceraikan), hilangnya nasab anak (dari suami), haram untuk selama lamanya (bagi suami istri tsb untuk menikah lagi). Had terhadap istri bisa gugur bila istri meyakinkannya dengan ucapan : “ saya bersaksi demi Allah (3 kali) ini bohong tentang apa yang dituduhkan terhadap saya (4 kali) dan kali yang kelima semoga saya dimarahi Allah andai dia benar”.
Ila’ ialah seorang suami yang bersumpah tidak akan menjima’ istrinya baik secara muthlaq atau lebih dari 4 (empat) bulan.
الايلاء خلف زوج يتصور وطوه على امتناعه من وطؤه زوجته مطلقا أو فوق أربعة أشهر كأن يقول: لا أطوك او لا اطؤك خمسة أشهر او حتى يموت فلان.اعانة الطالبين ٤/٣٣-
– Matan Taqrib :
(فصل) وإذا حلف ألا يطأ زوجته مطلقا أو مدة تزيد على أربعة أشهر فهو مول؟؟ ويؤجل له إن سألت ذلك أربعة أشهر ثم يخير بين الفيئة والتفكير والطلاق فإن امتنع طلق عليه الحاكم.
Apabila seorang suami bersumpah tidak akan mencampuri istrinya mutlak atau dalam waktu lebih dari empat bulan, itu adala sumpah ila’. Dan tidak berguna bila seorang istri meminta dalam waktu empat bulan tersebut. Kemudian suami disuruh memilih antara bersetubuh dan bayar kifarat atau cerai. Bila suami menolak maka diceraikan hakim. Wallohu a’lam (MUJAAWIB : Langlang Buana, Abdur Rahman Assyafi’i, Ghufron Bkl).
Wallahu A’lam.
Demikian semoga bermanfaat…
Sumber tulisan ada disini.
Silahkan baca artikel terkait.