Pertanyaan: Apakah Disunahkan Mandi Sehabis Memandikan Jenazah?
Assalamu ‘alaikum Wr. Wb.
Saya melihat orang-orang berwudlu dan ada juga yang sekedar membasuh kaki, tangan dan muka setelah mereka dari pemakaman, apa yang demikian hukumnya?
[Andika Menanti Kejujuran].
Jawaban atas pertanyaan Disunahkan Mandi Sehabis Memandikan Jenazah
Wa’alaikum salam Wr. Wb.
Sebetulnya yang disunahkan adalah mandi bagi orang yang habis memandikan jenazah dan disunahkan wudhu bagi pemikul dan pengiring jenazah, tidak hanya sekedar membasuh kaki, tangan dan muka. Lihat Kitab Nailul Author :
باب الغسل من غسل الميت 1- عن أبي هريرة: (عن النبي صلى اللَّه عليه وآله وسلم قال: من غسل ميتًا فليغتسل ومن حمله فليتوضأ). رواه الخمسة ولم يذكر ابن ماجه الوضوء. وقال أبو داود: هذا منسوخ. وقال بعضهم: معناه من أراد حمله ومتابعته فليتوضأ من أجل الصلاة عليه).
Dari Abi Hurairoh, Nabi SAW bersabda: “Barangsiapa yang memandikan mayit maka ia harus mandi, dan barangsiapa yang memikul mayit maka ia harus berwudhu. Abu dawud: Hadits ini mansukh Ba’dhuhum berkata: ma’na hadits ini, barangsiapa yang akan memikul mayit dan mengiringnya, maka ia harus berwudhu karena akan ikut mensholati.
وأما عن الغُسل من غَسْل الميت فإنه مستحب وليس بواجب، لقول ابن عمر رضي الله عنهما : كنا نغسل الميت فمنا من يغتسل ومنا من لا يغتسل. رواه الخطيب وصححه الحافظ بن حجر . وأما الحكمة من ذلك فلعلها ما جاء في حاشية البجيرمي على الخطيب وهو من كتب الشافعية قال: وأصل طلبه -أي الغسل من غسل الميت- إزالة ضَعْفِ بدن الغاسل بمخالطة جسد خالٍ عن الروح. ا.هـ وأما الوضوء من حمل الجنازة فهو كذلك مستحب ولا يجب، قال الطحاوي رحمه الله تعالى: قيل الحكمة في ذلك أن مباشر الميت يحصل له فتور، والوضوء والغسل ينشطه. اهـ والله أعلم.
Adapun mandi setelah memandikan mayit itu disunahkan bukan wajib. Atsar dari Ibni Umar: kami memandikan mayit, dan setelahnya sebagian kami mandi dan sebagian lagi tidak mandi, diriwayatkan al-khothib dan dishohihkan oleh Ibnu Hajar.
Alasan mengapa orang yang memandikan mayit disunahkan mandi? Hikmahnya sebagaimana termaktub dalam Hasyiyah bujairomi ‘alal khothib, yaitu: menghilangkan kelemahan badan orang yang memandikan karena ia telah mukholathoh/banyak bersentuhan dengan jasad yang sudah tak bernyawa.
Adapun wudhu sunah bagi yang akan memikul jenazah dan bukan wajib. Imam Thohawy berkata: hikmahnya bahwa mubasyaroh dengan mayit akan berefek melemahkan badan dan wudhu akan kembali menyegarkannya.
Walllahu a’lam.
[Santrialit].
Sumber Baca Disini
Silahkan baca juga artikel terkait.