F0061. TINGKATAN DALAM IBADAH

•• Tingkatan dalam IBADAH ••
Tingkatan dalam PUASA :
• Puasa orang biasa, adalah menahan diri dari makan, minum dan hubungan biologis antara suami istri dalam jangka waktu tertentu. 
• Puasa orang khususnya orang biasa, maksudnya adalah menahan diri dari hal yang diatas dengan disertai mencegah ucapan dan perbuatan dari hal-hal yang diharamkan
• Puasa orang khusus, adalah menahan diri dari melakukan segala sesuatu selain dzikir dan beribadah pada Allah Ta’aalaa.
• Puasa orang khususnya orang khusus, adalah menjaga diri dari selain Allah, tidak ada buka puasa baginya sampai datangnya hari kiamat, dan ini adalah maqam derajat yang tinggi. ( Fath al-Baari IV/109)
Tingkatan dalam SHALAT :
• Shalat orang biasa, adalah shalat kebanyakan orang pada umumnya dengan menjalankan perbuatan yang diawali takbiiratul ihram, diakhiri salam dengan disertai niat.
• Shalat orang khusus, adalah dengan meniadakan segala kehinaan yang terlintas dalam pikiran, keinginan-keinginan duniawi dalam shalatnya namun demikian diperkenankan baginya terlintasnya harapan-harapan yang bersifat ukhrawi seperti keinginan masuk dalam surga, aman dari siksa neraka.
• Shalat orang yang sangat khusus, adalah dengan khudurnya hati dan berpaling jauh-jauh dari segala hal selain Allah. (Tafsiir Ruuh al-ma’aany XXIII/113)
Tingkatan dalam IKHLAS :
• Ikhlas orang biasa, dengan menepis keberadaan orang lain dalam tujuan ibadahnya disertai dengan tercapainya bagian dirinya baik berupa kebahagian dunia ataupun akhirat seperti berpengharapan diberikannya kesehatan, harta, rizki lapang, kemegahan serta bidadari-bidadari surga.
• Ikhlas orang khusus, disertai dengan tercapainya bagian dirinya baik berupa kebahagian dalam kehidupan akhirat bukan kebahagiaan dunia.
• Ikhlas orang yang sangat khusus, bila mampu menepis semua bagian dalam dirinya secara keseluruhan, ibadahnya semata-mata bentuk pengabdian, menyadari keberadaanya sebagai hamba yang mesti menjalani titah Tuhannya dengan suka cita dan selalu diliputi kerinduan yang mendalam pada Sang Kekasih. (Iiqaazh al-Himam Syarh Matan alHikam I/18)
Tingkatan dalam TAUBAT :
• Taubat orang biasa, dengan menyesali dosa yang telah terbuat, berkeinginan kuat untuk tidak mengulangi kembali, mengembalikan hak-hak orang lain bila memungkinkan dan berniat mengembalikannya bila tidak memungkinkan.
• Taubat orang khusus, dengan berhenti dari hal-hal yang dimakruhkan Allah, berhenti dari kejelekan yang terlintas dalam pikiran, berhenti dari kelesuan dalam menjalani ibadah dan berhenti dari menjalani ibadah yang tidak sempurna.
• Taubat orang yang sangat khusus, bukan karena kesalahan atau kekurangan yang telah terjalankan tapi karena kesalahan dan kekurangan yang selalu terasakan, dengan taubat ini kian tinggilah maqam dan derajatnya disisi Allah Ta’aalaa. (Tafsiir al-Aluusi II/10)
Wallaahu A’lamu Bis Showaab
Uraian sebelumnya :
http://www.facebook.com/profile.php?id=100002315941047#!/photo.php?fbid=211000558947821&set=o.196355227053960&type=1&theater

Bacaan Lainnya

Tambahan dari blog sebelah :

1002. 3 TINGKATAN PUASA
PERTANYAAN
Mahesa Koentara Assalamu’alaikum . dalam bulan puasa di bagi menjadi 3 tingkatan puasa .. tolong jabarin ya poro sepuh huda..
JAWABAN
> Brojol Gemblung 
Puasa itu ada tiga tingkatan;
1. Puasanya Orang Awam
2. Puasanya Orang Khas
3. Puasanya Orang Khasnya Orang Khas
Adapun puasanya orang awam adalah menahan perut dan farj dari melakukan keinginan syahwat.
Adapun puasanya orang khas ialah puasanya orang-orang shalih, yaitu menahan anggota tubuh dari perbuatan dosa yg hanya sempurna dg cara melakukan lima perkara:
Pertama, memejamkan mata dari setiap hal yg hina secara syari’at.
Kedua, menjaga lisan dari ghibah, berbohong, adu-domba, dan sumpah dusta.
Ketiga, menahan telinga dari mendengarkan hal yg dibenci syari’at.
Keempat, menahan seluruh anggota tubuh dari hal-hal yg dibenci syari’at, dan menahan perut dari hal-hal yg masih samar ketika berbuka, karena tidak ada artinya puasa dari makanan yg halal kemudian berbuka dg makanan yg haram; Hal itu sama dg orang yg membangun sebuah istana namun menghancurkan kota
Kelima, hendaknya tidak memperbanyak makan ketika berbuka sekira perutnya menjadi sesak dengannya
Adapun puasanya orang khasnya orang khas adalah puasanya hati dari kemauan-kemauan yg rendah dan fikiran-fikiran duniawi serta menahan hati dari selain Allah secara keseluruhan, lantas apabila seorang yg puasa (dalam fase ini-pen) berfikir tentang hal selain Allah maka batallah puasanya; puasa ini tingkatan para Nabi dan al-Shiddiqin, karena orientasi tingkatan ini adalah menghadap Allah secara keseluruhan dan memalingkan diri dari selain-Nya.
درة الناصحين في الوعظ والإرشاد ص 12 :
يقال الصوم ثلاث درجات؛ صوم العوام وصوم الخواص وصوم خواص الخواص. أما صوم العوام فكف البطن والفرج عن قضاء الشهوة. أما صوم الخواص فهو صوم الصالحين، وهو كف الجوارح عن الآثام فلا يتم ذلك إلا بمداومة خمسة أشياء ؛ الأول غض البصر عن كل ما يذم شرعا. والثاني حفظ اللسان عن الغيبة والكذب والنميمة واليمين الغموس ـــ والثالث كف الأذن عن إستماع كل مكروه. والرابع كف جميع الأعضاء عن المكاره وكف البطن عن الشبهات في وقت الإفطار، إذ لا معنى للصوم عن الطعام الحلال ثم الإفطار على الحرام، فمثله كمن بنى قصرا وهدم مصرا ـــ والخامس أن لا يستكثر من الحلال وقت الإفطار بحيث يملاء بطنه ـــ وأما صوم خواص الخواص فصوم القلب عن الهمم الدنية والأفكار الدنيوية وكفه عما سوى الله بالكلية، فإذا تفكر هذا الصائم فيما سوى الله يحصل الفطر من صومه وهو رتبة الأنبياء والصديقين، فإن تحقيق هذا المقام الإقبال إلى الله تعالى بالكلية والإنصراف عن غيره. إهــ
Sumber : http://huda-sarungan.blogspot.com/2013/07/1002-3-tingkatan-puasa.html

Pos terkait