Oleh Timur Lenk
اعلم أخي المسلم أن أعلى الواجبات وأفضلها عند الله تعالى الإيمان بالله ورسوله قال رسول الله صلَّى الله عليه وسلَّم : “أفضل الأعمال إيمان بالله ورسوله” رواه البخاري. والإيمان شرط لقبول الأعمال الصالحة ، فمن لم يؤمن بالله ورسوله فلا ثواب له أبداً في الآخرة. قال تعالى: { فاعلم أنه لا إله إلاّ الله واستغفر لذنبك} سورة محمد . قال الإمام الإمام أبو حنيفة في الفقه الأبسط : “إعلم أن الفقه في الدين أفضل من الفقه في الأحكام”
Ketahuilah wahai saudara muslimku bahwa kewajiban yang paling luhur dan paling utama disisi Allah Ta’ala adalah “Beriman kepada Allah dan RosulNya”. Rosulullah sholla Allahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Amal yang paling utama adalah “Iman kepada Allah dan RosulNya” / HR Al-Bukhoriy. Iman adalah syarat diterimanya amal sholih, maka barang siapa tidak beriman kepada Allah dan RosulNya maka tak ada pahala baginya diakherat selamanya. Allah berfirman: Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya “Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan mintalah ampunan bagi dosamu”. Imam Abu Hanifah berkata dalam kitab Al-Fiqh Al-Absath: Ketahuilah bahwa sesungguhnya faham Agama lebih utama daripada faham hukum.
Jawahir al-kalamiyah karya syekh Thohir bin Sholih al-Jazairiy
الإيمان بالله سبحانه وتعالى إجمالا هو ان نعتقد ان الله سبحانه و تعالى متصف بجميع صفات الكمال ومنزه عن جميع صفات النقصان
Beriman kepada Allah subhanahu wa ta’ala secara garis besar adalah meyakini bahwa Allah subhanahu wa ta’ala bersifat dengan semua sifat kesempurnaan dan bersih dari semua sifat kekurangan.
الإيمان بالله سبحانه وتعالى تفصيلا هو ان نعتقد ان الله سبحانه و تعالى موصوف بالوجود و القدم و البقاء و المخالفة للحوادث و القيام بنفسه و الوحدانية والحياة والعلم والقدرة و الإرادة و السمع و البصر و الكلام و انه حي عليم قدير مريد سميع بصير متكلم
Beriman kepada Allah subhanahu wa ta’ala secara perincian adalah meyakini bahwa Allah subhanahu wa ta’ala disifati dengan sifat :
1. Wujud (ada)
2. Qidam (Dahulu)
3. Baqo’ (Kekal)
4. Mukholafah lil hawadits (Beda dengan makhluk)
5. Al-Qiyam bi an-Nafsi (Berdiri dengan dzatNya sendiri)
6. Wahdaniyat ( Satu)
7. Hayah (Hidup)
8. ‘Ilmu (Pengetahuan)
9. Qudroh ( Kekuasaan)
10. Irodah (Kehendak)
11. As-Sam’ (Pendengaran)
12. Al-Bashor (Penglihatan)
13. Kalam (Firman)
14. Hayy (Yang Maha Hidup)
15. ‘Aliim (Yang Maha Mengetahui)
16. Qodiir (Yang Maha Kuasa)
17. Muriid (Yang Maha Menghendaki)
18. Samii’ (Yang Maha Mendengar)
19. Bashiir (Yang Maha Melihat)
20. Mutakallim (Yang Maha Berfirman)
1. Pembahasan pertama
الإعتقاد بالوجود لله تعالى هو ان نعتقد ان الله سبحانه وتعالى موجود وان وجوده بذاته ليس بواسطة شيء وان وجوده واجب لا يمكن ان يلحقه عدم
Meyakini sifat Wujud (ada) bagi Allah subhanahu wa ta’ala adalah kita meyakini bahwa sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala ADA, dan sesungguhnya adanya Allah dengan DzatNya sendiri tanpa perantara apapun , dan sesungguhnya adanya Allah subhanahu wa ta’ala adalah WAJIB (pasti/tidak tergantung yang lain) yang tidak mungkin disusul sifat ‘Adam (tidak ada).
2. Pembahasan kedua
الإعتقاد بالقدم لله تعالى هو ان نعتقد ان الله سبحانه وتعالى قديم يعني انه موجود قبل كل شيء و انه لم يكن معدوما في وقت من الاوقات وان وجوده ليس له اول
Meyakini sifat qidam(Dahulu) bagi Allah subhanahu wa ta’ala adalah kita meyakini bahwa Allah subhanahu wa ta’ala Maha Dahulu yakni sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala ADA SEBELUM adanya sesuatu apapun dan sesungguhnya Allah tidak mungkin tidak ada pada suatu waktu dan sesungguhnya adanya Allah TIDAK ADA PERMULAANnya
3. Pembahasan ketiga
الإعتقاد بالبقاء لله تعالى هو ان نعتقد ان الله سبحانه وتعالى باق و ان بقاءه ليس له نهاية و انه لا يزول اصلا ولا يلحقه العدم في وقت من الاوقات
Meyakini sifat Baqo’ (Kekal) bagi Allah subhanahu wa ta’ala adalah kita meyakin…i bahwa Allah subhanahu wa ta’ala adalah Dzat Yang Maha Kekal dan sesungguhnya kekalnya Allah tidak ada habisnya dan sesungguhnya Allah tak berubah sedikitpun dan keberadaan Allah tidak disusul sifat ‘adam(tidak ada) dalamm satu waktu dari beberapa waktu.
4. Pembahasan keempat
الإعتقاد بمخالفته تعالى للحوادث اي المخلوقات هو ان نعتقد ان الله سبحانه وتعالى لا يشابهه شيء لا في ذاته ولا في صفاته ولا في افعاله
Meyakini sifat Mukholafatihi ta’ala lil hawaditsi (Allah menyelisihi makhluknya) adalah kita meyakini bahwa Allah subhanahu wa ta’ala tidak ada sesuatu apapun yang menyerupaiNya , baik DzatNya, sifatNya maupun perbuatanNya
الإعتقاد بمخالفة ذاته سبحانه و تعالى للحوادث هو ان نعتقد ان ذات الله سبحانه وتعالى لا تشابه شيئا من المخلوقات بوجه من الوجوه فكل ما تراه او يخطر ببالك فالله ليس كذالك , ليس كمثله شيء
Meyakini bahwa Dzat Allah Ta’ala menyelisihi makhluk adalah kita meyakini bahwa Dzat Allah subhanahu wa ta’ala tidak menyerupai sesuatu apapun dari makhlukNya dari semua sisi , maka setiap apa yang kamu lihat atau terlintas dibenakmu maka Allah tidak seperti itu, Tidak ada sesuatu yang semisal dengan Allah
الإعتقاد بان صفاته سبحانه و تعالى مخالفة لصفات الحوادث هو ان نعتقد ان علم الله تعالى لا يشابه علمنا وان قدرته لا تشابه قدرتنا و ان ارادته لا تشابه ارادتنا و ان حياته لا تشابه حياتنا وان سمعه لا يشابه سمعنا و ان بصره لا يشابه بصرنا و ان كلامه لا يشابه كلامنا
Meyakini bahwa sifat Allah subhanahu wa ta’ala menyelisihi sifat2 makhluk adalah kita meyakini bahwa sesungguhnya ILMU Allah tidak menyerupai ilmu kita , Kuasa Allah tidak menyerupai kuasa kita , Kehendak Allah tidak menyerupai kehendak kita , Hidup Allah tidak menyerupai hidup kita, Mendengar Allah tidak menyerupai mendengar kita, Melihat Allah tidak menyerupai melihat kita, Kalam Allah tidak menyerupai ucapan kita
الإعتقاد بان افعاله سبحانه و تعالى مخالفة لافعال الحوادث هو ان نعتقد ان افعال المولى سبحانه و تعالى لا تشابه افعال شيء من الموجودات لان المولى سبحانه و تعالى يفعل الاشياء بلا واسطة ولا الة إنما أمره إذا اراد شيئا ان يقول له كن فيكون وانه لا يفعل شيئا لاحتياجه اليه وانه لا يفعل شيئا عبثا اى بغير فائدة لانه سبحانه تعالى حكيم
Meyakini bahwa sesungguhnya Perbuatan Allah subhanahu wa ta’ala menyelisihi perbuatan makhluk adalah bahwa kita meyakini bahwa perbuatan Allah subhanahu wa ta’ala tidak menyerupai perbuatan makhluk apapun dari makhluk-makhluk yang ada, karena Allah subhanahu wa ta’ala berbuat sesuatu tanpa perantara dan tanpa alat , perkara Allah jika menghendaki sesuatu adalah Allah berfirman KUN (adalah) (FAYAKUUN) maka terjadilah sesuatu yang Ia kehendaki, Dan sesungguhnya Allah tidak berbuat sesuatu karena Allah membutuhkan sesuatu tersebut, Dan sesungguhnya Allah tidak berbuat sesuatu karena bermain-main yakni tanpa faedah, karena Allah subhanahu wa ta’ala maha Bijaksana.
MUHIMMAH (Penting) : PENJELASAN ( Oleh Ibnu Abdillah Al-Katibiy )
Di dalam kitab Mukhtashor Jauharatut Tauhid halaman 45 disebutkan terkait makna KUN FAYAKUUN sbagai berikut :
والمرادبه انه متى اراد الشيء برز فهو كناية عن سرعة وجوده لا بلفظ كن
” Yang dimaksud dengan kalimat KUN (jadilah..) adalah kapan saja… Allah berkehendak menciptakan sesuatu maka seketika itu juga muncul, kalimat KUN adalah sebuah kinayah (kiasan) dari sangat cepatnya kewujudan sesuatu itu, bukan dengan mngucapkan kalimat KUN (Jadilah)…”
5. Pembahasan kelima
الإعتقاد بقيامه سبحانه و تعالى بنفسه هو ان نعتقد ان الله سبحانه و تعالى لا يحتاج الى شيء من الاشياء فلا يحتاج الى مكان ولا الى ذات ولا الى شيء من المخلوقات اصلا فهو الغني عن كل شيء وكل شيء محتاج اليه سبحانه و تعالى
Meyakini bahwa Allah berdiri sendiri adalah kita meyakini bahwa Allah subhanahu wa ta’ala tidak membutuhkan sesuatu , maka Allah tidak membutuhkan tempat, dzat, dan sesuatu dari makhluk, maka Allah tidak membutuhkan sesuatu dan setiap sesuatu membutuhkan Allah subhanahu wa ta’ala.
6. Pembahasan keenam
الإعتقاد بحياة الله سبحانه و تعالى هو ان نعتقد ان الله سبحانه و تعالى حي و ان حياته سبحانه و تعالى ليست كحياتنا فان حياتنا بوسائط كجريان الدم و النفس و حياة الله سبحانه و تعالى ليست بواسطة شيء وهي قديمة باقية لا يلحقها العدم و التغير اصلا
Meyakini sifat hidup Allah subhanahu wa ta’ala adalah bahwa kita meyakini sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala adalah Yang Maha Hidup san sesungguhnya hidup Allah subhanahu wa ta’ala tidak seperti hidup kita karena hidup kita dengan perantara-perantara seperti mengalirnya darah dan dengan nafas, sedangkan hidup Allah subhanahu wa ta’ala tidak dengan perantara apapun . Sifat hidup Allah subhanahu wa ta’ala qodim/dahulu tanpa permulaan lagi tetap / kekal tanpa akhiran dan tidak mungkin disusul tidak ada/mati dan perubahan sama sekali.
7. Pembahasan ketujuh
الإعتقاد بوحدنية الله سبحانه و تعالى هو ان نعتقد ان الله سبحانه و تعالى واحد ليس له شريك ولا نظير ولا مماثل ولا ضد ولا معاند
Meyakini sifat wahdaniyah Allah subhanahu wa ta’ala adalah bahwa kita meyakini sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala Tunggal , tidak ada baginya sekutu, yang menyamai, yang menyerupai , kebalikannya dan yang menentangnya.
Makna wahdaniyyah dzatNya : Dzat Allah subhanahu wa ta’ala tidak tersusun dari bagian-bagian.
Makna wahdaniyyah ShifatNya: Sesungguhnya Allah ta’ala tidak ada baginya dua sifat atau lebih dari satu jenis shifat seperti “dua qudroh” dan seterusnya, dan tidak ada bagi selain Allah sifat yang menyerupai sifat Allah Ta’ala.
Makna wahdaniyyah fii al-Af’aal : Sesungguhnya tidak ada bagi selain Allah perbuatan.
Wahdaniyyah lawannya Ta’addud (bilangan).
8. Pembahasan kedelapan
الإعتقاد بعلم الله تعالى هو ان نعتقد ان الله تعالى موصوف بالعلم و انه بكل شيء عليم يعلم الاشياء كلها ظاهرها و باطنها ويعلم عدد حبات الرمل و عدد قطرات المطر و اوراق الشجر و يعلم السر و اخفى لا تخفى عليه خافية وعلمه ليس بمكتسب بل يعلم الاشياء فى الازل قبل وجودها
Meyakini sifat Ilmu bagi Allah ta’ala adalah kita meyakini bahwa sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala bersifat mengetahui dan sesungguhnya Allah Maha Mengetahui setiap sesuatu , Allah mengetahui semuanya, baik dhohir maupun bathin, Allah mengetahui bilangan pasir ,bilangan tetes air hujan jumlah dan daun-daun pepohonan, Allah mengetahui rahasia dan yang samar, sesuatu yang samar pun bagi Allah tidaklah samar, Ilmu Allah bukan muktasab, tetapi Allah mengetahui segala sesuatu sejak zaman azali sebelum adanya sesuatu.
9. Pembahasan kesembilan
الاعتقاد بقدرة الله تعالى هو ان نعتقد ان الله سبحانه و تعالى موصوف بالقدرة وانه على كل شيء قدير
Meyakini sifat qudroh bagi Allah ta’ala adalah bahwasanya kita meyakini bahwa Allah bersifat dengan kuasa dan sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu
10. Pembahasan kesepuluh
الاعتقاد بارادة الله تعالى هو ان نعتقد ان الله تعالى موصوف بالارادة وانه مريد لا يقع شيء الا بارادته فاي شيء اراده كان و اي شيء لم يرده لا يمكن ان يكون
Meyakini sifat Irodah bagi Allah ta’ala adalah bahwasanya kita meyakini sesungguhnya Allah mempunyai sifat Irodah (kehendak) , sesungguhnya Allah maha berkehendak, tidak ada sesuatu apapun terjadi kecuali dengan kehendaknya, maka setiap sesuatu yang dikehendaki Allah pasti terjadi, sesuatu yang tidak dikehendaki Allah tidak mungkin terjadi
11. Pembahasan ke sebelas
الاعتقاد بسمع الله تعالى هو ان نعتقد ان الله سبحانه و تعالى موصوف بالسمع و انه يسمع كل شيء سرا كان او جهرا لكنّ سمعه سبحانه و تعالى ليس كسمعنا فان سمعنا بواسطة الاذن و سمعه تعالى ليس بواسطة شيء
Meyakini sifat sama’ (mendengar) bagi Allah ta’ala adalah Kita meyakini bahwa Allah bersifat sama’ (mendengar) dan sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala mendengar setiap sesuatu baik yang lemah maupun yang keras, tetapi mendengarnya Allah subhanahu wa ta’ala tidak seperti mendengar kita, maka sesungguhnya mendengar kita dengan perantara telinga (alat) sedangkan mendengarnya Allah ta’ala tidak dengan perantara suatu apapun.
12. Pembahasan ke dua belas
الاعتقاد ببصر الله تعالى هو ان نعتقد ان الله سبحانه وتعالى موصوف بالبصر وانه بكل شيء بصير يبصر حتى النملة السوداء فى الليلة الظلْماء و اصغر من ذالك لا يخفى عن بصره شيء في ظاهر الارض و باطنها و فوق السماء و ما دونها لكنّ بصره سبحانه و تعالى ليس كبصرنا فان بصرنا بواسطة العين وبصره سبحانه و تعالى ليس بواسطة شيء
Meyakini sifat bashor bagi Allah ta’ala adalah bahwasanya kita meyakini bahwa Allah bersifat Bashor (melihat) dan Ia Maha Melihat segala sesuatu, Allah melihat (semuanya) sehingga semut hitam dalam gelapnya malam dan yang lebih kecil dari semut , tak ada sesuatu yang samar bagi penglihatan Allah baik yang ada dimuka bumi maupun didalam bumi, baik yang ada diatas langit maupun yang ada dibawah langit. Penglihatan Allah tidak serupa dengan penglihatan kita (makhluk), karena sesungguhnya penglihatan kita dengan perantara mata sedangkan penglihatan Allah tidak dengan perantara apapun
13. Pembahasan ke tiga belas
الاعتقاد بكلام الله تعالى هو ان نعتقد ان الله سبحانه وتعالى موصوف بالكلام وانه كلامه لا يشبه كلامنا فان كلامنا مخلوق فينا و بواسطة الة من فم و لسان وشفتين و كلامه سبحانه وتعالى ليس كذلك
Meyakini sifat kalam bagi A…llah ta’ala adalah kita meyakini bahwa Allah subhanahu wa ta’ala bersifat kalam (berfirman), sesungguhnya kalam Allah tidak menyerupai kalam kita, karena kalam kita adalah makhluk dalam diri kita dan dengan perantara alat yaitu mulut, lidah dan dua bibir, sedangkan kalam Allah subhanahu wa ta’ala tidak seperti itu.
قال المؤلف رحمه الله تعالى : سؤال : اخبرني عن الصفات المستحيلة التي لا يتصف المولى سبحانه و تعالى
جواب : الصفات المستحيلة في حق الله تعالى اي التي لا يمكن ان يتصف بها هي العدم و الحدوث و الفناء و المماثلة للحوادث و الاحتياج لغيره سبحانه و …تعالى و وجود الشريك و العجز و الكراهية اى وقوع شيء بغير ارادته و الجهل و اشباه ذالك . و انما استحال اتصافه بها لانها صفات نقصان و المولى سبحانه وتعالى لا يتصف الا بصفات الكمال
Soal: Beritahukan kepadaku tentang sifat-sifat mustahilah yang mana Allah tidak bersifat dengan sifat-sifat mustahilah tersebut !!
Jawab: Sifat-sifat mustahilah pada hak Allah Ta’ala yakni sifat-sifat yang tidak mungkin Allah bersifat dengannya adalah :
1. ‘Adam (tidak ada) = lawannya wujud
2. Huduts (Baru) = lawannya qidam
3. Fana (rusak) = lawannya baqo’
4. Mumatsalah lil hawadits (menyerupai makhluk) = lawannya mukholafah lil hawadits
5. Ihtiyaj lli ghoirihi (butuh yang lain) = lawannya qiyamuhu bi nafsihi
6 Wujud asy-Syarik (adanya sekutu) = lawannya wahdaniyyah
7. ‘Ajz (lemah = apes) = lawannya qudroh
8. Karohiyah (terpaksa) yakni terjadinya sesuatu tanpa kehendak Allah= lawannya irodah
9. Jahlu (bodoh) = lawannya ‘ilmu
(10. Maut (mati) = lawannya hayat
11. Tuli = lawannya sama’
12.Buta = lawannya bashor
13.Bisu = lawannya kalam
Dan yang serupa dengan sifat-sifat tersebut.
Tidak mungkinnya Allah bersifat dengan sifat-sifat tersebut karena sifat-sifat tersebut adalah sifat Nuqshon (kurang), Allah subhanahu wa ta’ala tidak bersifat kecuali sifat sempurna. [ Jawahir al-kalamiyah karya syekh Thohir bin Sholih al-Jazairiy ].