Hadits Tentang Telinga Berdenging

Hadits Tentang Telinga Berdenging

Pertanyaan: Hadits Tentang Telinga Berdenging

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Apakah bila seseorang telinganya berbunyi “nging” bahwasanya Rasululloh SAW sedang membicarakan orang yang telinganya bunyi “nging” di majlis tertinggi, dalam kitab apa keterangan tersebut? Terimakasih. [Bojan Fadh Al Maarouf].

 

Bacaan Lainnya

Jawaban atas pertanyaan Hadits Tentang Telinga Berdenging

Wa’alaikum salam Wr. Wb. Disebutkan dalam kitab Mu’jam Al Kabir Imam Thobrony:

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَمْرو الْقَطِرَانِيُّ، ثنا أَبُو الرَّبِيعِ الزَّهْرَانِيُّ، ثنا حِبَّانُ بْنُ عَلِيٍّ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عُبَيْدِ اللهِ بْنِ أَبِي رَافِعٍ، عَنْ أَخِيهِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُبَيْدِ اللهِ بْنِ أَبِي رَافِعٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ جَدِّهِ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” إِذَا طَنَّتْ أُذُنُ أَحَدِكُمْ فَلْيَذْكُرْنِي، وَلْيُصَلِّ عَلَيَّ، وَلْيَقُلْ: ذَكَرَ اللهُ بِخَيْرٍ مَنْ ذَكَرَنِي ”   المعجم الكبير للطبراني

Menceritakan kepada kami Ahmad bin Amr al-Qathirani, menceritakan kepada kami Abu Ar-Rabi’ az-Zahrani, menceritakan kepada kami Hibban bin Ali, dari Muhammad bin Ubaydillah bin Abi Rafi’, dari saudaranya, yaitu Abdillah bin Ubaydillah bin Abi Rafi’, dari ayahnya (Ubaydillah bin Abi Rafi’), dari kakeknya (Abi Rafi’, budak Rasulullah) berkata: Bersabda Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam, “Jika berdengung telinga seseorang dari kalian, maka ingatlah aku, dan bershalawatlah atasku, dan katakan: Dzakarollohu bi khayrin man dzakaroni (Semoga Allah menyebut dengan kebaikan orang yang menyebutku). [Al-Mu’jamul Kabir lithThobroni].

Sedang dalam Al-jami’ish Shoghir Imam Suyuthi dijelaskan:

إِذا طَنَّتْ أُذُنُ أحدِكُمْ فَلْيَذْكُرْنِي ولْيُصَلِّ عَلَيَّ ولْيَقُلْ ذَكَرَ الله مَنْ ذَكَرَنِي بِخَيْرٍ   الجامع الصغير للسيوطي

Jika berdengung telinga seseorang dari kalian, maka ingatlah aku, dan bershalawatlah atasku, dan katakan: Dzakarollohu man dzakaroni bi khayr (Semoga Allah menyebut orang yang menyebutku dengan kebaikan). [Al-Jami’ush Shoghir lis Suyuthi].

Terdapat keterangan dari Imam Munawi dalam kitab beliau At-Taysir Bi Syarh Al-Jami’ish Shoghir:

فَإِن الْأذن إِنَّمَا تطن لما ورد على الرّوح من الْخَبَر الْخَيْر وَهُوَ أَن الْمُصْطَفى قد ذكر ذَلِك الْإِنْسَان بِخَير فِي الْمَلأ الْأَعْلَى فِي عَالم الْأَرْوَاح

Maka sesungguhnya telinga itu berdengung ketika datang berita baik kepada ruh, yaitu Rasulullah SAW al-Mushthofa telah menyebut orang tersebut (pemilik telinga yang berdengung) dengan kebaikan di mala-il a’la (perkumpulan atau majelis tertinggi) di alam ruh.

Hadits ini juga diriwayatkan Imam al-Bazzar dengan redaksi doa:

اللَّهُمَّ اذْكُرْ بِخَيْرٍ مَنْ ذَكَرَنَا بِخَيْرٍ

“Ya Allah, sebutlah dengan kebaikan orang yang menyebut kami dengan kebaikan”.

Hadits seperti ini diriwayatkan oleh Imam Suyuthi, Imam ibnus Sunni, Imam Ruyani, Imam al-Bazzar, dan juga Imam Thabrani yang mana menurut beliau hadits ini Hasan. Para Imam yang dapat dipegang ini telah mencantumkan hadits-hadits seprti ini di dalam kitab-kitab mereka. Dan tak ada hadits yang menentang hadits ini. Para Imam ini telah mengajarkan kepada kita agar bershalawat kepada Nabi ketika telinga kita berdengung atau berdenging. Maka amalan ini sungguh boleh dikerjakan. Apalagi perintah shalawat itu adalah perintah umum yang boleh dilakukan kapan saja, kecuali pada waktu dan tempat tertentu, seperti ketika di kakus atau kamar kecil.

Wallohu a’lam semoga bermanfaat.[Santrialit].

Sumber tulisan ada disini.

Silahkan baca juga artikel terkait.

Pos terkait