Pertanyaan: Adakah Keterangan Hamba Allah Yang Di Khususkan Melayani Kepentingan Umat?
Assalamu alaikum Wr. Wb.
Ust, apa ya maksud hadist ini: Rasulullah SAW bersabda, “Allah SWT. mempunyai hamba-hamba yang dikhususkan melayani kepentingan manusia. Hati mereka dicondongkan untuk cinta pada kebaikan. Merekalah yang kelak akan aman dari siksa Allah di hari kiamat.
[Sang Penjaga Hati]
Jawaban atas pertanyaan Hamba Allah Yang Di Khususkan Melayani Kepentingan Umat
Wa’alaikum salam Wr. Wb.
Faidhul Qodir:
2350 – (إن لله تعالى عبادا اختصهم بحوائج الناس) أي بقضائها ولفظ رواية الطبراني بدل عبادا اختصهم إلى آخره: خلقا خلقهم لحوائج الناس (يفزع الناس إليهم) أي يلجئون إليهم ويستغيثون بهم (في حوائجهم أولئك الآمنون من عذاب الله) أضافهم إليه إضافة اختصاص وخصهم بالنيابة عنه في خلقه وجعلهم خزائن نعمه الدينية والدنيوية لينفقوا على المحتاجين فيجب شكر هذه النعمة ومن شكرها بذلها للطالبين وإغاثة الملهوفين ليحفظ أصول النعم وتثمر الزيادة من المنعم كما خص قوما بحجج العلوم الدينية في العقائد وبعلوم شريعة المصطفى صلى الله عليه وسلم ومعرفة الحلال والحرام في الفروع الفقهية فإن هؤلاء قوم عرفوا الله معرفة التوحيد واعترفوا له باللسان وقبلوا العبودية وقاموا بحقوق الخلق إعظاما لجلال الحق فجوزوا بالأمان من عذاب النيران وهذا يوضحه خبر الطبراني أيضا ” إن لله عبادا استخصهم لنفسه لقضاء حوائج الناس وآلى على نفسه أن لا يعذبهم بالنار فإذا كان يوم القيامة أجلسوا على منابر من نور يتحادثون إليه والناس في الحساب “
(طب عن عمر) بن الخطاب قال الهيثمي: فيه شخص ضعفه [ص: 478] الجمهور وأحمد بن طارق الراوي عنه لم أعرفه وبقية رجاله رجال الصحيح
Al-Munawi dalam kitab Faidhul Qadir menyebutkan, Bahwa redaksi riwayat Thabarani berbunyi: “Makhluk yang diciptakan oleh Allah untuk memenuhi kebutuhan manusia,”bukan” Hamba-hamba yang diistimewakan atau dikhususkan oleh Allah.” Dia berkata, ” Al-Haitsami berkata, ‘Perawinya ada yang dianggap lemah oleh mayoritas ulama, dan perawi Ahmad bin Thariq tidak saya ketahui serta perawi-perawi lainnya adalah perawi hadits shahih.” Ini menunjukkan kelemahan hadits ini dari segi sanad (perawi).
Dengan mengasumsikannya shahih, maka hadits tersebut dapat dijadikan sebagai dalil untuk menganjurkan memenuhi kebutuhan orang lain, seperti memberi uang, mengajarkan ilmu, membimbing orang yang bertanya, dan membantu orang yang sangat memerlukan bantuan.
Dalam hadits itu juga terdapat anjuran untuk meminta pertolongan kepada orang yang masih hidup dalam memenuhi kebutuhan dan menghindari sesuatu yang tidak disukai, dengan mengambil sebab-sebab yang lumrah dilakukan dan bertawakal kepada Allah.
Dan penting juga bahwa hadits ini bukan larangan bagi orang yang masih hidup untuk memohon barokah dengan bertawasul kepada ruh para nabi dan rasul serta Auliya Allah juga orang orang sholeh yang telah wafat.sebagaimana di fahami oleh golongon tertentu
Dimuat juga dalam kitab Kanzul ‘Umaal:
(16007) إن لله تعالى عبادا اختصهم لحوائج الناس يفزع الناس إليهم في حوائجهم أولئك الآمنون من عذاب الله.
(طب عن ابن عمر).
Wallohu a’lam. Semoga bermanfaat.
[Santrialit]
Sumber Baca Disini
Silahkan baca juga artikel terkait.