Hukum Jika Lupa Melakukan Zakat Fitrah

Pertanyaan: Bagaimana Hukum Jika Lupa Melakukan Zakat Fitrah?

Assalamu alaikum Wr. Wb.

Bagaimana langkahnya, kalau kita lupa tidak menjalankan Zakat Fithrah? Dan dosakah perbuatan kelupaan ini?

Bacaan Lainnya

[Zanzanti Yanti Andeslo].

Jawaban atas pertanyaan 

Wa’alaikum salam Wr. Wb.

Kalau waktunya masih ada (akhir waktu zakat fitrah, terbenamnya matahari di hari lebaran) maka segeralah mengeluarkan fitrah. Tapi kalau waktunya sudah habis maka harus mengeluarkan juga tapi dalam rangka Qodho’.

Tidak berdosa karena dia lupa menunaikan zakat fitrah, maka dimaafkan, namun tetap harus mengeluarkan fitrahnya saat ia ingat dengan cara diqodho. Dalam ibaroh di bawah ini Nisyan/ lupa tidak mengeluarkan zakat dikatakan tidak maksiat/ tidak berdosa. Maka berarti Lupa tidak mengeluarkan zakat fitrah hukumnya tidak berdosa, tapi tetap wajib Qodho’.

اعانة الطالبين 174/2

قال في التحفة ومنه يوءخد أنه لو لم يعص به لنحو نسيان لا يلزمه الفور وهو ظاهر كنظاءره

Orang yang lupa mengeluarkan zakat fitrah tidak termasuk ma’siat karena termasuk udzur. Zakat fitrah yang lupa dikeluarkan, maka wajib dikeluarkan ketika ingat namun tidak wajib segera. Menurut Imam Ibnu Hajar dalam kitab tuhfah. Dan hal ini diamini oleh Imam Ibnu Qasim, namun menurut beliau jika mustahiq dan orang yang menuntut zakat fitrah terbatas, maka wajib dikeluarkan segera. Sebagaimana ketika orang yang hutang yang mampu membayar dituntut untuk segera membayar hutangnya seketika.

المجموع شرح المهدب 105/6

واتفقت نصوص الشافعي والأصحاب على أن الا فضل أن يخرجها يوم العيد قبل الخروج الى صلاة العيد وأنه يجوز إخراجها في يوم العيد كله وأنه لا يجوز تأخيرها عن يوم العيد وأنه لو أخرها عصى ولزمه قضاءها وسموا إخراجها بعد يوم العيد قضاء

Keterangan: sudah sepakat/ sama beberapa nashnya Imam Syafi’i dan para santri-santrinya. Bahwa sesungguhnya yang paling utama mengeluarkan zakat fitrah pada hari lebaran sebelum berangkat melaksanakan sholat i’ed. Dan juga Sesungguhnya boleh mengeluarkan zakat fitrah di sepanjang hari lebaran semuanya (mulai pagi sampai sore / terbenamnya matahari).

Bagaimana langkahnya, kalau kita lupa tidak menjalankan Zakat Fithrah? Langkah yang harus diambil wajib mengeluarkan zakat fitrah ketika ingat dan tidak wajib segera jika ada udzur. Dan sesungguhnya tidak boleh/ harom mengeluarkan zakat fitrah setelah hari lebaran. Dan sesungguhnya kalau ada orang yang mengeluarkan zakat fitrah setelah hari lebaran, maka wajib baginya meng-qodho’ zakatnya setelah hari lebaran. Waktu akhir mengeluarkan zakat fitrah adalah terbenamnya matahari pada hari lebaran. Hanya saja yang paling afdhol sebelum sholat ied, kalau setelah sholat ied asalkan matahari belum terbenam hukum nya Makruh, bukan harom.

حاشية البجيرمي على الخطيب 351/2

الحاصل أن لها خمسة أوقات وقت جواز ووقت وجوب ووقت فضيلة ووقت كراهة ووقت حرمة فوقت الجواز أول الشهر والوجوب ادا غربت الشمس والفضيلة قبل الخروج لصلاة العيد والكراهة تأخيرها عن صلاته إلا لعدر من انتظار قريب أو أحوج والحرمة تأخيرها عن يوم العيد

Kesimpulannya waktu mengeluarkan zakat fitrah itu ada 5:

  1. Waktu jawaz (awal bulan Ramadhan).
  2. Waktu wajib (mulai saat terbenamnya matahari di akhir bulan ramadhan, bukan hari lebaran).
  3. Waktu fadilah / utama / afdol (mengeluarkan sebelum berangkat melaksanakan sholat ied).
  4. Waktu makruh (mengeluarkan fitrah setelah melaksanakan sholat ied sebelum terbenam matahari).
  5. Waktu hurmah / harom (mengeluarkan zakat fitrah setelah hari lebaran)

Jadi yang haram itu setelah lebaran, kalau setelah sholat ied (sebelum tenggelam matahari) hanya makruh saja.

Referensi:

Ianah Ath-Thalibin juz 2, hal. 174:

ـ{وحرم تأخيرها عن يومه} أي العيد بلا عذر كغيبة مال أو مستحق ، ويجب القضاء فورا لعصيانه

{قوله ويجب القضاء فورا}أي فيما إذا أخرها بلا عذر ، وقوله ؛ لعصيانه ، أي بتأخيره ، قال في التحفة ؛ ومنه يؤخذ لو لم يعص به لنحو نسيان لا يلزمه الفور وهر ظاهر كنظائره اهـ ، قال سم نعم ، إن انحصر المستحقون وطالبوه وجب الفور كما لو طولب الموسر بالدين الحال اهـ

Niatnya:

نويت عن أخرج زكاة الفطر عن نفسي قضاء فرضا لله تعالى

Nawaitu ‘An Ukhrija Zakâtal Fithri ‘An Nafsî Qodho’an Fardhon Lillâhi Ta’âlâ

Saya niat mengeluarkan zakat fitrah dari dari saya sebagai zakat qodho’ fardhu karena Allah ta’ala.

Kitab Majmu’ Imam Nawawi Juz 6 Halaman 106:

وأنه لا يجوز تأخيرها عن يوم العيد وأنه لو أخرها عصى ولزمه قضاؤها وسموا إخراجها بعد يوم العيد قضاء ، ولم يقولوا في الزكاة إذا أخرها عن التمكن أنها قضاء ، بل قالوا يأثم ويلزمه إخراجها ، وظاهره أنها تكون أداء ، والفرق أن الفطرة مؤقتة بوقت محدود ففعلها خارج الوقت يكون قضاء كالصلاة . وهذا معنى القضاء في الاصطلاح وهو فعل العبادة بعد وقتها المحدود . بخلاف الزكاة فإنها لا تؤقت بزمن محدود . . والله أعلم

Dan sesungguhnya tidak diperbolehkan mengakhirkan/menunda (penunaian/pembayaran) zakat fitrah dari hari idul fitri (1 syawwal) dan jika seseorang mengakhirkannya maka dia telah berbuat ma’shiyat dan dia wajib mengqodlo’ (penunaian) zakat fitrah. Para ulama’ fiqh menyebut penunaian/pembayaran zakat fitrah setelah (lewatnya) hari raya idul fitri dengan istilah qodlo’.

Dan mereka tidak berpendapat mengenai zakat (mal) ketika diakhirkan dari waktu yang dimungkinkan untuk mengeluarkannya (tamakkun) bahwa hal itu adalah qodlo’. akan tetapi para ulama berpendapat bahwa orang yang melakukannya berbuat dosa dan wajib mengeluarkannya. dan secara dhohir zakat (mal yang ditunda/diakhirkan pembayarannya) zakat tersebut termasuk ada’.

Dan perbedaannya bahwa zakat fitrah itu dibatasi dengan waktu, maka mengeluaran zakat fitrah di luar waktunya menjadi qodlo’, seperti halnya sholat. Dan inilah ma’na / pengertian qodlo’ dalam istilah (ulama’ fiqh) yaitu melakukan ibadah setelah waktu yang dibatasi. Lain halnya dengan zakat (mal), karena zakat mal tidak dibatasi dengan waktu (dalam penunaian/pembayarannya).

Wallohu a’lam. Semoga bermanfaat.

[Abdul Qodir, Penawar Rinduku, Rizal].

Sumber Baca Disini
Silahkan baca juga artikel terkait.

Pos terkait