Hukum Memakan Harta Anak Yatim

Hukum Memakan Harta Anak Yatim

Pertanyaan: Apa hukumnya memakan harta anak yatim?

Assalamu’alaikum wr. wb. Mohon dijelaskan ancaman dari akibat memakan harta anak yatim tanpa haq, menurut al-Qur’an dan hadits Rosulullah SAW. Terima Kasih. [Alhimni Rusydi]

Jawaban atas hukum memakan harta anak yatim!

Bacaan Lainnya

Wa’alaikum salam wr. wb.  Dosa besar yang ke 13 adalah memakan harta anak yatim dan menzholiminya. Allah ta’ala berfirman :

إِن الَّذين يَأْكُلُون أَمْوَال الْيَتَامَى ظلماً إِنَّمَا يَأْكُلُون فِي بطونهم نَارا وسيصلون سعيراً

“Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara lalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).” (Q.S an Nisa’ ayat 10).

Allah ta’ala berfriman:

وَلَا تقربُوا مَال الْيَتِيم إِلَّا بِالَّتِي هِيَ أحسن حَتَّى يبلغ أشده

” Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. ” (Q.S al An’am ayat 152).

Dari abu said al khudri -semoga Allah meridhloinya- bahwa Rasululloh shollallohu alaihi wasallam berkata ketika peristiwa mi’roj : ” tiba-tiba aku bertemu dengan banyak orang yang diserahkan kepada orang orang lainnya yang mengelupaskan kulit mereka, dan yang lainnya di datangkan dengan batu batu besar dari api kemudian batu dilemparkan ke mulut mulut mereka dan keluar dari dubur mereka.

Kemudian aku berkata : ‘ wahai Jibril, siapa orang orang itu ? ‘

Jibril berkata :’ mereka adalah orang orang yang memakan hartanya anak yatim secara zholim , sungguh mereka hanyalah memakan api di dalam perut mereka” (HR Muslim).

Dari abu hurairoh -semoga Allah meridhloinya- bahwa Rasululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : ” Allah azza wajalla membangkitkan kaum dari kuburnya, dari perut mereka keluar api, mulut mulut mereka keluar api yang menyala”.

Para sahabat berkata : ” siapakah mereka wahai Rasululloh?”.

Rasul bersabda : ” tidakkah kalian tahu bahwa Allah ta’ala berfirman : ” Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara lalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya”.

As suddi -semoga Allah merahmatinya berkata :” orang orang yang memakan harta anak yatim secara zholim kelak di giring pada hari kiamat sedangkan kobaran api keluar dari mulut, telinga, hidung dan matanya, setiap orang yang melihatnya tahu bahwa dia adalah pemakan harta anak yatim.”

Dari anas bin malik pelayan Rasululloh shollallohu alaihi wasallam, “sebaik-baik rumah adalah rumah yang di dalamnya terdapat anak yatim yang diperlakukan baik padanya dan seburuk buruk rumah adalah rumah yang di dalamnya terdapat anak yatim yang diperlakukan buruk padanya. Hamba yang paling di cintai Allah ta’ala adalah orang yang berbuat baik kepada anak yatim atau janda”.

Kitab al Kabair (1/65):

الْكَبِيرَة الثَّالِثَة عشرَة أكل مَال الْيَتِيم وظلمه

قَالَ الله تَعَالَى {إِن الَّذين يَأْكُلُون أَمْوَال الْيَتَامَى ظلماً إِنَّمَا يَأْكُلُون فِي بطونهم نَارا وسيصلون سعيراً} وَقَالَ الله تَعَالَى {وَلَا تقربُوا مَال الْيَتِيم إِلَّا بِالَّتِي هِيَ أحسن حَتَّى يبلغ أشده} وَعَن أبي سعيد الْخُدْرِيّ رَضِي الله أَن رَسُول الله صلى الله عَلَيْهِ وَسلم قَالَ فِي الْمِعْرَاج فَإِذا أَنا بِرِجَال وَقد وكل بهم رجال يفكون لحاهم وَآخَرُونَ يجيئون بالصخور من النَّار فيقذفونها بأفواههم وَتخرج من أدبارهم فَقلت يَا جِبْرِيل من هَؤُلَاءِ قَالَ الَّذين يَأْكُلُون أَمْوَال الْيَتَامَى ظلماً إِنَّمَا يَأْكُلُون فِي بطونهم نَارا رَوَاهُ مُسلم

وَعَن أبي هُرَيْرَة رَضِي الله عَنهُ أَن رَسُول الله صلى الله عَلَيْهِ وَسلم قَالَ يبْعَث الله عز

وَجل قوماً من قُبُورهم تخرج النَّار من بطونهم تأجج أَفْوَاههم نَارا فَقيل من هم يَا رَسُول الله قَالَ ألم تَرَ أَن الله تَعَالَى يَقُول {إِن الَّذين يَأْكُلُون أَمْوَال الْيَتَامَى ظلماً إِنَّمَا يَأْكُلُون فِي بطونهم نَارا} وَقَالَ السدي رَحمَه الله تَعَالَى يحْشر آكل مَال الْيَتِيم ظلماً يَوْم الْقِيَامَة وَلَهَب النَّار يخرج من فِيهِ وَمن مسامعه وَأَنْفه وعينه كل من رَآهُ يعرفهُ أَنه آكل مَال الْيَتِيم

Kitab al Kabair (1/68):

قَالَ أنس بن مَالك رَضِي الله عَنهُ خَادِم رَسُول الله صلى الله عَلَيْهِ وَسلم خير الْبيُوت بَيت فِيهِ يَتِيم يحسن إِلَيْهِ وَشر الْبيُوت بَيت فِيهِ يَتِيم يساء إِلَيْهِ وَأحب عباد الله إِلَى الله تَعَالَى من اصْطنع صنعاً إِلَى يَتِيم أَو أرملة

وَرُوِيَ إِن الله تَعَالَى أوحى إِلَى دَاوُد عَلَيْهِ السَّلَام يَا دَاوُد كن للْيَتِيم كَالْأَبِ الرَّحِيم وَكن للأرملة كالزوج الشفيق وَاعْلَم كَمَا تزرع كَذَا تحصد مَعْنَاهُ أَنَّك كَمَا تفعل كَذَلِك يفعل مَعَك أَي لَا بُد أَن تَمُوت وَيبقى لَك ولد يَتِيم أَو امْرَأَة أرملة وَقَالَ دَاوُد عَلَيْهِ السَّلَام فِي مناجاته إلهي مَا جَزَاء من أسْند الْيَتِيم والأرملة ابْتِغَاء وَجهك قَالَ جَزَاؤُهُ أَن أظلهُ فِي ظِلِّي يَوْم لَا ظل إِلَّا ظِلِّي مَعْنَاهُ ظل عَرْشِي يَوْم الْقِيَامَة

 

Wallahu a’lam. [Mujawib : Ust.Nur Hamzah, Ust.Ghufron Bkl]

Sumber asal baca disini.

Silahkan baca juga: Pentingnya merawat anak yatim.

Pos terkait