Hukum Meminta Sumbangan Kepada Non Muslim
Assalamu’alaikum. Tanya :
1.Apa hukumnya meminta sumbangan kepada non muslim, untuk acara semisal maulid nabi atau isra mi’raj atau acara-acara keagamaan lainnya ?
2.Apa hukumnya kita menghadiri acara tahlilan atau maulid nabi, tapi yang mengadakan orang non muslim ? Tafadh-dhol kepada para asatidz! Syukron, wassalamu’alaikum. [Laskar ReMas].
JAWABAN :
Wa’alaikumussalam.
- Umat islam dilarang meminta bantuan kepada kafir dzimmi kecuali karena keterpaksaan.
و لا يستعان عليهم بكافر ذمي او غيره الا ان ضطررنا لذالك. ظاهر كلامهم ان ذلك لا يجوز و لو دعت الضرورة، لكنه فى التتمة صرح بجواز الاستعانة به اي الكافر عندالصرورة
التحفة لابن حجر الهيتمى ٩/٧٢
“Orang islam tidak boleh meminta bantuan kepada orang-orang kafir dzimmi atau lainnya kecuali jika sudah sangat terpaksa. Menurut dzohir pendapat mereka, bahwa meminta bantuan kepada orang kafir tersebut tidak diperbolehkan walau dalam keadaan darurat sekalipun. Namun dalam titimah disebutkan tentang kebolehan meminta bantuan tersebut jika memang darurat.
Meski demikian, ketika mereka mengulurkan bantuan dengan keinginan mereka kita boleh menerimanya, asal tidak merugikan umat islam dan uang yang diberikan nyata bukan dari hasil yang diharamkan.
و يصح الوقف من الكافر ولو مسجدا و ان لم يعتقد قربة
Diperbolehkan wakaf dari orang kafir, meskipun untuk masjid walaupun mereka tidak meyakini sebagai pendekatan diri. [ Al-bajuri juz.2 hal 63 ].
و ىدت احاديث تدل على جواز قبول هدايا الكفار و الاهداء لهم اهدى كسرى لرسول الله فقبل عنه و اهدى له قيصر فقبل و اهدت له الملوك فقبل منها
Telah diterangkan dalam hadis atas diperbolehkannya menerima hadiah dari orang kafir dan memberikan kepadanya. Raja kaisar pernah memberikan hadiah pada Rosululloh dan beliau menerimanya. Kemudian sebelumnya raja kaisar juga pernah memberi hadiah kepada nabi dan beliau menerimanya begitu juga raja lain banyak yang memberikan hadiah kepada beliau dan beliau juga menerimanya. [ Ihkamul al ahkam juz IV hal. 238 ].
Ada yang menghukumi, meminta sumbangan kepada non muslim adalah boleh, dengan syarat jangan mengemis, jika dengan mengemis maka haram, tetapi kaitannya dengan perbuatannya, bukan uang pemberian itu (uangnya halal jika dari muamalah yang halal). Ibarot :
– Nihayutl muhtaj 26/500 :
كِتَابُ الْجِزْيَةِ تُطْلَقُ عَلَى كُلٍّ مِنْ الْعَقْدِ وَالْمَالِ الْمُلْتَزَمِ بِهِ وَعَقِبُهَا لِلْقِتَالِ ؛ لِأَنَّهُ مُغَيَّا بِهَا فِي الْآيَةِ الَّتِي هِيَ كَأَخْذِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إيَّاهَا مِنْ أَهْلِ نَجْرَانَ وَغَيْرِهِمْ .
الْأَصْلُ فِيهَا قَبْلَ الْإِجْمَاعِ قَوْله تَعَالَى { حَتَّى يُعْطُوا الْجِزْيَةَ عَنْ يَدٍ وَهُمْ صَاغِرُونَ } إذْ هِيَ مَأْخُوذَةٌ مِنْ الْمُجَازَاةِ ؛ لِأَنَّهَا جَزَاءُ عِصْمَتِهِمْ مِنَّا وَسُكْنَاهُمْ فِي دَارِنَا فَهِيَ إذْلَالٌ لَهُمْ لِتَحَمُّلِهِمْ عَلَى الْإِسْلَامِ لَا سِيَّمَا إنْ خَالَطُوا أَهْلَهُ وَعَرَفُوا مَحَاسِنَهُ لَا فِي مُقَابَلَةِ تَقْرِيرِهِمْ عَلَى كُفْرِهِمْ ؛ لِأَنَّ اللَّهَ تَعَالَى أَعَزَّ الْإِسْلَامَ وَأَهْلَهُ عَنْ ذَلِكَ
– Faidul bari 4/366 :
ينبغي صيانة العالم عن الابتذال وأن المؤمن منهي عن إذلال نفسه فيعبر عن التواضع الذي أثنى الله عليه بالذل وعن التكبر الممقوت عند الله بعز الدين تحريفا للاسم وإضلالا للخلق.
- Hukum kita menghadiri acara tahlilan atau maulid nabi, tapi yang mengadakan orang non muslim adalah boleh dengan syarat : (1) tidak ada hal yang berlawanan dengan aqidah dalam perayaannya, (2) jangan berdo’a meminta ampun untuknya, (3) makanannya jelas kehalalannya. Hukum boleh, terutama untuk mencegah timbulnya suatu madhorot yang tidak diinginkan yang dapat dilakukan mereka. Dengan catatan hormat menghormati kita tidak mencerminkan bahwa kita meridhoi agama mereka.
قوله تحريم مؤادة الكافر اى المحبة و الميل بالقلب و اما المخالطة ااظهرية فمكروهة………..اما معاشرتهم لدفع ضرر يحصل منهم او جلب نفع فلا حرمة فيه
البجيرمى على الجطيب ٤/٢٤٥
Haram mencintai orang kafir yakni adanya rasa suka dan kecenderungan hati kepadanya. Sedangkan sekedar bergaul maka hukumnya makruh. Adapun bergaul dengan mereka untuk mencegah timbulnya suatu madlorot yang tidak diinginkan yang mungkin dilakukan oleh mereka, atau mengambil sesuatu manfaat dari mereka dari pergaulan tersebut, maka tidak diharamkan. [Abdurrahman As-syafi’i, Cecep Furqon].
Demikian, Hukum Meminta Sumbangan Kepada Non Muslim. Semoga kita salalu di beri rizki yang berkah dan selalu mendapat kesehatan, karena itu rizki yang paling berharaga di tengah pandemi seperti ini.
Sumber: Klik Disini