Hukum Menelan Dahak Saat Berpuasa

Assalamualaikum, tanya nih, bagaimana hukumnya orang puasa yang nelan dahak ( riyak), sekian terimakasih. [Kiky].

Berikut Penjelasannya:

Wa’alaikumussalam. Ust. Dr. Ali Jum’ah Muhammad pernah ditanya tentang ini, beliau menjawab : Apabila riyak itu melewati batas / keluar dari batas anggota bathin di dalam tenggorokan (tempat keluarnya huruf Hamzah dan Haa`, bukan Kha` menurut Imam al-Zayyadi, dan bukan pula Ha` menurut Imam Nawawi), maka menelannya membatalkan puasa. Dan apabila belum melewati batas anggota bathin dalam tenggorokan maka menelannya tidak membatalkan puasa. Sedangkan menurut pendapat bahwa menelan riyak itu tidak membatalkan puasa; yakni selagi riyak itu tidak keluar ke mulut atau masih ada di dalam rongga mulut.

Sumber : http://www.dar-alifta.org/ViewFatwa.aspx?ID=639

Menelan dahak / riak / balghom bagi orang yang berpuasa itu hukumnya khilaf :

Point dalam madzhab syafi’i :

Hukumnya khilaf, satu riwayat dari imam ahmad bin hanbal :

Ini komentar ibnu syihnah :

Jika dahak sudah ada di luar mulut kemudian ditelan maka batal, atau mampu untuk dikeluarkan tapi tetap ditelan maka menurut qoul ashoh syafi’iyah batal, sesuai ibarot di atas :

Menelan dahak bagi yangg puasa ada 2 pendapat, yaitu BATAL dan TIDAK BATAL, dan yang shohih adalah batal.

 

Wallohu a’lam. [Brojol Gemblung, Hezqiel Ahmad Nawawi, Hasyim Toha, Sunde Pati].

Demikian Hukum Menelan Dahak Saat Berpuasa

Sumber asli ada di sini