Ilmu Yang Wajib Dicari Dan Dipelajari

Ilmu Yang Wajib Dicari Dan Dipelajari

Pertanyaan: Adakah Penjelasan Ilmu Yang Wajib Dicari Dan Dipelajari?

Assalamu alaikum Wr. Wb.

Saya seorang guru, saya merasa kebingungan untuk menjawab pertanyaan murid saya yang bertanya dan berkata: “lebih baik tidak usah sekolah ( belajar ilmu umum ), karna yang lebih penting adalah belajar agama”.

Bacaan Lainnya

Murid saya tersebut mendengar ucapan dari seseorang di depan sekolahnya. Lalu ia menanyakan kepada saya apakah itu benar atau salah? saya merasa kebingungan untuk menjawabnya. Maaf sebelumnya, apa pendapat ustadz tentang ini dan bagaimana saya harus menjawab dan menjelaskannya kepada murid saya? Sebelumnya saya ucapkan terima kasih.

[Mzf]

Jawaban atas pertanyaan Ilmu Yang Wajib Dicari Dan Dipelajari

Wa’alaikum salam Wr. Wb.

Menurut Imam Al Ghozali ilmu yang wajib di cari/di pelajari ada tiga:

  1. Ilmu tauhid
  2. Ilmu yang berhubungan dengan hati
  3. Ilmu syari’at

قال الغزالي في المنهاج: العلم المفروض في الجملة ثلاثة علم التوحيد وعلم السر وهو ما يتعلق بالقلب ومساعيه وعلم الشريعة والذي يتعين فرضه من علم التوحيد ما تعرف به أصول الدين وهو أن تعلم أن لك إلها قادرا عالما حيا مريدا متكلما سميعا بصيرا لا شريك له متصفا بصفات الكمال منزها عن دلالات الحدث متفردا بالقدم وأن محمدا رسوله الصادق فيما جاء به ومن علم السر معرفة مواجبه ومناهيه حتى يحصل لك الإخلاص والنية وسلامة العمل ومن علم الشريعة كل ما وجب

(فيض القدير 5264 (ج 4 / ص 267)

(طلب العلم فريضة على كل مسلم) قد تباينت الأقوال وتناقضت الآراء وفي هذا العلم المفروض على نحو عشرين قولا وكل فرقة تقيم الأدلة على علمها وكل لكل معارض وبعض لبعض مناقض وأجود ما قيل قول القاضي: ما لا مندوحة عن تعلمه كمعرفة الصانع ونبوة رسله وكيفية الصلاة ونحوها فإن تعلمه فرض عين قال الغزالي في الإحياء: المراد العلم بالله وصفته التي تنشأ عنه المعارف القلبية وذلك لا يحصل من علم الكلام بل يكاد يكون حجابا مانعا منه وإنما يتوصل له بالمجاهدة فجاهد تشاهد ثم أطال في تقريره بما يشرح الصدور ويملأ القلب من النور إلى أن قال… سئل عنه النووي فقال: ضعيف وإن كان معناه صحيحا إلى أن قال… وقال المصنف: جمعت له خمسين طريقا وحكمت بصجته لغيره ولم أصحح

حديثا لم أسبق لتصحيحه سواه.

Artinya: (Mencari ilmu adalah suatu keharusan bagi setiap muslim) Telah aku jelaskan Qoul-qoul dan pertentangan pendapat tentang Ilmu yang di haruskan (mempelajarinya) sekitar 50 qoul, dan setiap golongan berpegang pada dasar-dasar sesuai keilmuan, satu sama lainnya saling bertentangan.

Namun pendapat yang paling Indah, adalah dari Imam Al Qodli: “Setiap ilmu yang harus di pelajari (tidak ada keleluasaan untuk tidak mempelajarinya) seperti mengetahui pencipta, kenabian Rasul-Nya, tata cara sholat dan lainnya, karena mempelajarinya adalah kewajiban bagi setiap orang”.

Imam Ghozali dalam kitab Ikhya’ berkata: “Yang di kehendaki (dengan Ilmu yang di haruskan mempelajarinya) adalah mengetahui (ma’rifat/Wushul) Allah dan sifat-Nya, dimana dengan ilmu tersebut muncul pengetahuan yang bersumber dari hati, dan hal itu tidak akan berhasil dari Ilmu Kalam (Tauhid/teologi), bahkan ilmu kalam bisa menjadi penghalang dan penyegah mengetahui Allah. Ma’rifat kepada Allah hanya bisa berhasil dengan mujahadah (bersungguh-sungguh beribadah kepada Alloh), bersungguh-sungguhlah maka engkau akan menemukan ma’rifat kepada Allah!”. Kemudian Imam Ghozali membeberkan keterangan tentang sesuatu yang bisa melapangkan dada dan menerangi hati.

Pada waktu Imam Nawawi di tanya (tentang status) Hadist ini, beliau berkata: “(hadist ini) adalah hadist dloif (lemah dipandang dari periwayat), walaupun Shohih dalam segi makna (maknanya benar). Imam Mushonnif (pengarang kitab Jamiussoghir: Imam Suyuthi) berkata: “Aku mengumpulkan hadist ini (melalui) 50 periwayat dan aku menghukumi (hadist ini) dengan Shohih Li Ghoirihi (Shohih dengan memandang periwayatan hadist lain) dan aku tidak menghukumi shohih suatu hadist yang belum aku shohihkan selain hadist diatas”.

Wallohu a’lam. Semoga bermanfaat.

[Ghufron Bkl]

Sumber Baca Disini
Silahkan baca juga artikel terkait.

Pos terkait