Pertanyaan: Adakah Penjelasan Maqom Mahabbah?
Assalamu alaikum Wr. Wb.
Maaf mau nanyak,Maqom mahabbah itu apa? mohon pnjelasannya.
[Toufan Ali]
Jawaban atas pertanyaan Penjelasan Maqom Mahabbah
Wa’alaikum salam Wr. Wb.
Kitab Risalatul Qusyairiyah hal 317
قال الاستاذ القشيري : المحبة حالة شريفة شهد الحق سبحانه بها للعبد وأخبر عن محبته للعبد، فالحق سبحانه يوصف بأنه يحب العبد، والعبد يوصف بأنه يحب الحق سبحانه … ويفسر الأستاذ القشيري المحبة في هذا الموضع بالإرادة، وعلى هذا الأساس فمحبة الله تعالى للعبد إرادته الخير له، ورحمته به وإنعامه عليه.
Berkata Syeikh Qusyairiy:
Mahabbah adalah tingkat keadaan yang mulia. Allah menyaksikan kecintaannya langsung kepada hambanya, dan Allah akan menyaksikan kepada hamba yang lain akan kecintaan-Nya kepada hamba-Nya. Allah mensifati, bahwa Allah mencintai hambanya, dan si hamba sangat mencinta- Nya
Syeikh Qusyairiy memerikan penafsiran atas kata mahabbah disini dengan “iradah/kehendak”.Artinya jika Allah mencintai hamba-Nya, maka hamba tersebut diberikan kehendak dan keinginan untuk menjalankan kebaikan dan amal sholeh, dan Allah merahmatinya serta memberikan ni’mat kepadanya.
Mahabbah Atau Cinta Menurut Ulama Tasawuf
Sufyan As-Sauri: mengikuti perilaku Rasulullah SAW.
Al-Junaid Al Baghdadi: Allah menghalangi atas orang yang hatinya ada fikiran dunia.
Dzun Nun Al-Misry: berkatalah kepada orang yang cinta pada Allah “takutlah kamu direndahkan karna mencintai selain Allah”.
As-Sybli: orang ma’rifat apabila berbicara maka binasa, begitu pula orang yang cinta bila berdiam juga binasa.
Rabiah Al-Adawiyah: barangsiapa yang menunjukkan pada kekasihku (Allah).
Pembantu Rabiah: kekasihku ada bersamaku, namu dunia telah memutuskannya.
Ibn Jala’: Allah memberi wahyu pada Musa AS. “sungguh ketika Aku memberi tahu akan rahasia pada seorang hamba, maka Aku tak menemukan kecintaan pada dunia dan akhirat karen telah penuh kecintaannya pada-Ku dan penjagaan-Ku”.
Ibrahim bin Adham: Ya Allah, sungguh engkau mengengetahui bahwa surga tak terbesit padaku sesayap lalat pun, engkau memulyakanku dengan mencintai-Mu, dan membahagiakanku dengan mengingat-Mu, dan memberi waktu agar tafakur pada keagungan-Mu.
As-Sariy: barangsiapa cinta Allah maka dia hidup, bila cinta dunia maka akan keras (hatinya), dan orang bodoh tiap pagi-sore selalu bergantung pada dunia, dan orang pandai bila mengetahui celanya akan lari darinya.
Abu Yazid Al-Bustomi: seorang pecinta tak akan mencintai dunia dan akhirat, karna cintanya hanya penuh pada penciptanya (Allah).
Al-Khowas: hancurnya segala keinginan, dan terbakarnya sifat ketergantungan dan semua hajat (dunia akhirat).
Sahl: Allah melunakkan hati seorang hamba karna telah mampu “melihat”Nya setelah faham apa yang diinginkannya.
Harm bin Hibban: orang mukmin tatkala mengetahui Tuhannya maka akan mencintai-Nya, bila sudah mencinyai-Nya maka akan memfokuskan-Nya, dan ketika menemukan manisnya fokus pada-Nya maka tak akan melirik dunia dengan pandangan keinginan (syahwat) dan tak akan melirik akhirat dg pandangan kesunyian, artinya lemah pada urusan agama dan sibuk urusan akhirat.
(Ihya ulumuddin IV/477-478)
Wallohu a’lam. Semoga bermanfaat.
[Ical Rizaldysantrialit]
Sumber Baca Disini
Silahkan baca juga artikel terkait.